( SECRET ADMIRER )
Pagi ini adalah pagi yang tepat untuk memulai segala aktivitas. Dimana langit begitu cerah, kicauan burung secara bergantian. Berbeda dengan beberapa hari sebelumnya yang dimana langit selalu menangis, kalian pasti mengerti maksudku, bukan?.
"SHINTAAA!!!"
Ahh, sepertinya ada yang memanggil namaku, tapi siapa? Siapa yang mencariku sepagi ini? Aku melanjutkan lamunanku.
Yahh, kembali membahas pagi yang cerah. Beberapa hari yang lalu selalu hujan, entah kenapa hujan itu ada, menurutku hujan itu sangat menyebalkan. Ya, bagaimana tidak menyebalkan, setiap kali hujan turun membuatku tidak bisa beraktivitas dengan baik. Dan ku rasa bukan cuma aku saja yang tidak menyukai hujan. Tapi bukan suatu ....
Tok tok tok
"Shinta, apa kau didalam?"
"Ya, siapa?" jawabku
" Ini aku, Rona. Apa kau tidak mengenali suara temanmu ini?"
Aku tidak menjawab pertanyaannya dan langsung membukakan pintu, karena menurutku tidak sopan ketika ada temanmu berada diluar rumah sambil mengajakmu bicara sedangkan kau berada didalam rumah.
"Pagiiiii." teriak Rona ketika ku membuka pintu, dan teriakannya berhasil membuatku terkena penyakit jantung ringan.
"Pagi juga, Rona. Ada apa datang pagi-pagi begini,?" tanyaku langsung to the point
"Uuhhh..." tiba-tiba saja dia memajukan bibirnya
"Rona, apa kau baik-baik saja?". Tentu saja aku langsung menanyakan hal itu, karena dia tiba-tiba cemberut.
" Aku bertengkar dengan Erik." ujarnya dengan wajah. Yaahh, menurutku wajahnya sangat lucu dan membuatku gemas.
"Sekarang masalah apalagi?"
Rona langsung menceritakan semua masalah dia dengan pacarnya. Hampir setengah jam aku mendengarkan ceritanya dan setelah dia selesai aku cuma bisa menyemangatinya, karena aku tidak begitu mengerti tentang 'Cinta'. Apalagi untuk masalah pacar, aku tidak pernah sekalipun menyicip yang namanya 'pacaran'. Aku tidak pernah merasakan apa itu kasih sayang dan cinta. Bahkan dengan keluargaku sendiri aku tidak pernah merasakan hangatnya kasih sayang.
"Oh ya, Shin. Bagaimana kabar orang itu?" Tanya Rona tiba-tiba.
"Entahlah, Ron. Aku juga tidak tahu."
"Kapan terakhir kali kau diberi sesuatu olehnya.?"
"Kalau tidak salah sekitar lima bulan yang lalu terakhir kali dia memberiku sepatu dan baju."
"Ohh, kau tahu? Aku iri padamu. Kau memiliki penggemar!"Kalian pasti bertanya 'Apa yang sebenarnya terjadi?'. Baiklah, akan kuceritakan semuanya.
>>>>><<<<<
°Flashback On°
Aku yang baru terbangun dari mimpi kosongku semalam. Sedikit meregangkan tubuh dan langsung beranjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi untuk memulai aktivitasku. Pagi ini aku sangat malas untuk pergi kuliah karena cuaca sangat tidak mendukung, tapi sebagai mahasiswi teladan aku harus tetap pergi ke kampus.
"Shinta!." terlihat oleh mataku seorang temanku memanggil dari jauh. Ya kami sudah berteman lama dari bangku SMP.
"Pagi, Rona." Sapa ku ketika orang yang memanggilku tadi berada tepat didepanku.
"Pagi juga, Shinta." balasnya. "Ohya, Shin. Katanya kemarin malam kau mendapat kiriman dari orang misterius kan? Gimana ceritanya?"
Yaa, kemarin malam aku mendapat sebuah kiriman yang terbungkus rapi dengan kertas kado, entah siapa pengirimnya aku juga tidak mengetahuinya. Dan kalian tahu apa isi dari kiriman itu? Bukan bom pastinya. Isinya adalah sebuah kamera DSLR!. Ya, kamera DSLR yang telah lama ku dambakan. Setelah melihat kamera itu aku langsung mengubek-ubek kotak yang membungkus itu untuk mencari siapa pengirim hadiah itu. Tapi, harapan tinggal harapan. Tidak ada satupun sesuatu yang menunjukan identitas pengirim.