『 t i g a | j a d i ? 』

254 34 3
                                    

Sera meletakan masakan buatannya ke hadapan Mingyu dan Roa yang duduk di karpet depan televisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sera meletakan masakan buatannya ke hadapan Mingyu dan Roa yang duduk di karpet depan televisi. Dia lalu mengambil duduk di samping Roa, membuat gadis itu berada di tengah.

"Woah! Ini lo semua yang masak?"

Sera hanya tersenyum dan mengangguk perlahan menanggapi ke-lebay-an Mingyu.

Mingyu lalu mengambil sepotong tempe mendoan yang ada di piring. Namun, gerakannya terhenti karena tangannya lebih dulu di pukul Roa.

Dia menatap tajam Roa, "Apaan sih, Ro? Gadanta!"

"Tuan rumah first." jawab Roa santai lalu mengambil tempe yang tadinya hendak Mingyu ambil.

Dan dalam waktu kurang dari 10 menit setelahnya, tempe buatan Sera habis tak tersisa.

"Uwoah! Gwilwa-"

"Mwakwan dwulu-"

"Shht. Bisa ga sih, makan aja, ga usah ngomong?" sindir Sera lalu membereskan piring bekas tempe dan membawanya ke cucian piring.

Saat Sera sedang mencuci piring itu, terdengar jeritan Roa dari ruang depan, diiringi obrolan seperti ini :

"Apaan sih, Ro?"

"WEANJIR! Itu kecoak, itu! Lo liat dong!"

"Ya elah. Kecoak doang."

"EH! Lo jangan berani-berani jejelin itu kecoak ke gue, ya! Awas aja lo, Tem."

"Hii!"

"MINGYU! Jangan kejar gue, bangsat!"

Setelah itu, Roa berlari memasuki dapur dan Mingyu mengejarnya. Mereka berlari memutari dapur sampai Roa menjadikan Sera sebagai pelindungnya dari kejaran Mingyu.

"Ser, Ser, tolong itu, Ser. Gue geli."

"Eh, sini lo! Sama kecoak aja takut, wkwkwk!"

Sera jadi pusing. "Udah, lo ke kamar aja, Ro. Biar gue yang nahan Mingyu." ujarnya membuat Roa segera mengibrit ke kamarnya.

Mingyu hendak mengejar, tadinya. Namun, Sera, dengan polosnya, memeluknya erat bermaksud menahannya agar tak mengejar sepupunya.

Dan membuat Mingyu tersentak sampai melepaskan pegangannya pada antena kecoak di tangannya.

"Lo ga boleh ngejar temen gue." ujar Sera dengan polosnya lalu mendongak dan menatap tajam Mingyu yang juga menatapnya.

Deg.

Apa itu tadi?

Sera baru tersadar semenit setelahnya. Dia segera melepas pelukannya lalu menunduk gugup, "Ah, sori. Maaf, gue ga maksud-"

Ucapan Sera terpotong karena tiba-tiba Mingyu mencengkram bahunya erat, tanpa menyakitinya.

"Sera," ucap Mingyu lembut, membuat Sera mendongakan perlahan kepalanya, dan saat tatapan keduanya bertemu, Mingyu melanjutkan ucapannya, "jadi cewek gue ya?"

[discontinue]Wifeu +kimmingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang