Prolog

1 2 0
                                    

Kita itu seperti senja dan fajar. Satu kesatuan yg tak terpisahkan. Pembuka pagi dan penutup petang. Seperti langit dan bumi yg saling melengkapi. Namun, tak ditakdirkan bersama.
Sama halnya dengan semesta yg menjauhkan matahari dengan bulan. Hanya bisa saling berharap satu sama lain, tanpa bisa bersama. Seandainya semesta merasakan cinta, apa dia akan membiarkan kita bersatu? Entahlah. Kurasa akan tetap sama. Kita akan dipaksa menjadi dua orang asing yg tidak saling mengenal, melupakan semua memoar indah diantara kita. Dan lagi, luka berperan sebagai rasa sakit.
Jatuh cinta memang luar biasa. Meskipun jatuh berkali-kali, namun kita tetap berjuang melawan rasa sakit. Bodoh memang. Tapi itulah keajaiban cinta. Dan kamu adalah alasan bagiku bertahan diatas kesakitan ini. Biarlah ku tetap berjuang. Bukankah cinta layak diperjuangkan? Jangan pengecut, mari kita lawan bersama. Agar semesta tahu, bahwa meski langit dan bumi menentang kita. Namun kita tetap akan berjuang sampai batas akhir.

Dari si perindu untuk belahan jiwanya yg hilang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love is...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang