part 3

800 35 2
                                    

Lalis dkk berkeliling sekolah didampingi oleh ketos ganteng terkeceh,yup Darren.

Lalis pov

Apaan coba

Diajak muter muter doang

Mending gue ke kantin

"Lalis?" tanya darren dengan suara bass nya.

"E...eh..i..iya" jawab gue males, gue senyumin aja deh kasian.

"Kita kesana ya" ucap Darren, lalis dkk mengikuti. "Ini ruang kelas XII Ipa, ini lab, ini TU" jelas Darren bikin papuy tau gak

Bla bla bla

Bosen anjer ngikutin kakel gaje

"Ini uks, kalo kalian sakit bisa kesini" ucap Darren dengan senyum miring. "Tapi kalo sakit hati, ke kaka aja, nanti kaka obatin" sambung Darren ngeliatin wajah gue dan memberi senyum nakal ke gue.

Maksutnya apa coba?

Jiji anjer

"Kalian boleh istirahat dulu" ucap Darren

Akhirnyaa !

"Ett, 5 menit" sambung Darren dengan watadosnya.

"Bangs*t !!"

"Kantin tuh rame ya kak ! Buat beli makan ge ga cukup kali waktunya"

"Waktu kalian habis ! Yu lanjut" ucap Darren dengan arogantnya.

"KAMPRET LO KAK !!"

"GUE BELOM JAJAN ANJERR"

"GUE KUTUK JUGA LO JADI BATU"

"ETT ! Ayo jalansama"i" ucap Darren yang hanya menarik tangan Lalis.

"GAUSAH MODUS !!"

"Ama gue aja lis, jangan sama dia, nanti malah diajak mojok" sindir Sae dengan kasar melepaskan genggaman tangan Darren.

"Yeuu" Darren langsung menoyor kepala Sae.

-----

"Darren bikin gue pegel anjer" geram Wulan

"Iya tuh si Darren bangs*at emang" ucap Dhira sensor nya ga berfaedah_-

"Tapi kan ganteng" ucap Khania dengan lebaynya

"JIJI !!" Teriak Sae tepat di telinga kania. "Udah ah gue mau ke kantin" sambung Sae langsung melesat kabur

***

Selesai berkeliling, Lalis duduk gazebo di taman belakang sekolah.

Ia memilih berdiam diri sendirian meninggalkan teman temannya yang super gila itu.

"Nih" ucap Darren tiba tiba memberi segelas aqua. Lalis otomatis menoleh, dan langsung menerima pemberian Darren. "Makasih"

"Kenapa ga gabung?" Tanya Darren.

"Pusing gue denger celotehan mereka"
"Lu juga ngapain kesini?"

"Simple aja ! Tadi gue liat lu kesini sendirian trus gue samperin, salah?"

"Engga"

"5 menit lagi ada apel penutupan upacara, gue balik duluan ya?" ucap Darren menatap sebentar iris mata indah milik Lalis.

"Silahkan, semoga kita ga ketemu lagi ya?" sahut Lalis dengan senyum miring nya.

"Heh ?!"

----

"Setelah ini kalian ada pembagian kelas, sesudah di bubarkan silahkan cari nama kalian masing masing di mading. Oke kalian boleh bubar!"

"Khania Wulan Sae Dhira, lu nyari kelas bareng gue ya?" tanya Lalis

"Oke" jawab serempak mereka kecuali Sae yang sudah ngacir duluan ke kantin bukan ke jajaran mading.

"Sae mah kebiasaan ! Semaunya sendiri" sindir Dhira

"Ck ! Udahlah biarin si alien itu. Kita lanjut cari kelas" ucap Wulan.

Lalis dkk kecuali Sae langsung menyerbu mading, mereka melihat satu persatu lembar coretan nama.

"Kita semua ada di X IPA 2 gaes ! Buruan yuk ke kelas nyari tempat duduk"

"Capcus lah !"

Mereka langsung masuk ke kelas, hal pertama yang mereka lihat adalah kelas bercat abu abu yang terlihat adem dengan tumpukan buku di pojok belakang.

Dan ada satu hal yang ga asing ! Sae ! Si alien udah duduk di paling belakang. Bukan di pojok yang deket rak buku, tapi pojok yang ada satu komputer ngaggur. Dia duduk sambil mainin komputer nya--

"SAE ! DARI TADI LO KEMANA? KO LU DISINI ?!" Teriak dira dengan hebohnya. Sae menoleh dengan wajah absurd nya.

"Gue udah tau kalo gue di kelas ini" jawab singkat sae.

"Dasar alien !" Sae tidak mendengarkan ejekan Wulan, ia malah melanjutkan permainan nya dengan komputer yang mungkin akan jadi kekasih barunya. Miris !

"Kita duduk di depan aja yuk ! Males gue deketan sama alien"

"Di bangku guru gitu?" tanya khania dengan muka kelewat bego.

"Ga dibangku guru juga cantik !" geram dira yang seperti ingin memutilasi khania hidup hidup.

"Jangan dimutilasi juga khania nya !" celetuk Sae yang memperhatikan wajah Dhira uang sedari tadi sebal dengan khania.

"Sae ?! Lu-- lu bisa--"

"Baca pikiran?" tanya Sae yang seolah tahu apa yang ingin ditanyakan oleh Lalis.

"SAEE ?? SERIUS LU BISA?" Teriak dhira heboh

"Bisa bunuh kalian hidup hidup"

"SERIUS SAE ?!!!" Geram khania yang juga mulai kesal dengan tingkah sae seolah ingin menjambak rambut nya hingga botak.

"Jangan coba coba megang rambut gue apalagi ngejambak sampe botak" ucap Sae dengan tatapan menusuk.

"Si alien makin lama makin aneh" Sae semakin mengacuhkan temannya yang sedang ribet memilih tempat duduk.

"Kita duduk di depan" seru Lalis

"Eits ! Kita udah booking ini tempat" ucap geng cewe yang dandanannya ngelewatin kata tante tante

"Oke tante maaf--ups" ucap Dhira dengan pedasnya melirik name tag di baju cewe itu. "Tante risa-- maafin kita ya?"

"BANGSAT LU !!"

"Ulululu takut"

"Udah gaes kita duduk di belakang deket alien juga gak apa deh ! Daripada harus berurusan sama"

         





*
*
*
*

*jangan lupa vote+comment*

Pacarku Kakak SeniorkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang