Detik - detik berlarian saling mengejar.
Menyisakan kenangan pada jejak yang di tinggalkannya.
Merantai setiap hati, menambatkanya pada berbagai perasaan.Waktu..
Menggantikan terang menjadi gelap.
Hangat menjadi dingin.
Ramai menjadi senyap.
Mengubah warna cerah menjadi kelabu.Waktu..
Bergulir tanpa batas.
Melaju tanpa jeda, tanpa menoleh, tanpa peduli.Waktu..
Mengantarkan derap langkah pada tujuannya masing masing.
Membawa harapan, membawa kebanggaan.
Menjanjikan kemenangan, memastikan hari demi hari.Ku tanya padamu, hai sang waktu..
Dimana singgasanamu?
Dimana tahtamu?
Bolehkah sekejap saja aku mendekat padamu..Ku tanya lagi padamu, hai sang waktu..
Siapa dia yang kau cintai?
Siapa yang kiranya mampu meluluhkan dirimu.
Bolehkah sekejap saja aku menggantikannya?
Agar kau juga bisa mengalah padaku, membiarkan aku menikmati hal yang aku sukai berlama lama.
Hingga aku tak kehilangan setiap keping peristiwa yang terhempas olehmu.Untukmu..
Yang semua orang menyebutmu 'waktu'.
Bisakah engkau tak terlalu egois?
Bisakah engkau akhiri kesombonganmu?Dengarlah setiap ratap yang tertuju padamu.
Memohon kau berhenti dan berbalik.
Kembalikan kesempatan yang sempat terampas olehmu.Menolehlah..
Ada banyak air mata karena kau yang tak pernah berhenti atau mundur.Waktu..
Jangan lahirkan rindu di antara kau dan jarak..-fertaniaWF-
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Kisah di Tengah Jalan yang Patah
PoetrySetiap kalimat memilik caranya masing - masing untuk mendeskripsikan tentang dirinya, tentang maknanya, juga tentang rasa yang dituangkan padanya. Dari setiap kata yang bergandengan, maka terciptalah baris demi baris kalimat. Jadilah sepenggal kisah...