Warning !
Ini cerita singkat hasil delusi saya pas liat fotonya onkey. Mohon maaf jika ceritanya menggelikan.
-
-
-
"YAH! Lepaskan aku Jinkiiiii"
Kibum mendesis ketika seseorang tengah memeluk pinggangnya dari belakang. Yup,his silly oldman.
Tak apa jika Jinki memeluknya jika sedang berada di ruangan tertutup ehm seperti kamar mungkin atau toilet. Tetapi ini di backstage,tempat terbuka,orang-orang berlalu lalang dan bisa melihat kegiatan mereka yang kini tengah bercumbu mesra.
Pat
Kibum memukul bahu Jinki pelan karena merasa kehabisan oksigen. Bibirnya merah merekah dan berkilau.
"Kau mau membunuhku huh?" Kibum memelototi Jinki.
"Tidak,aku mau menciummu saja" Jinki tersenyum jahil kemudian mengerucutkan bibirnya seolah-olah ia meminta Kibum untuk menciumnya lagi. Tak lupa kedua lengannya masih melingkar di pinggang Kibum.
"Lepaskan akuuu,nanti orang-orang melihat kita Jinki. Cukup kemarin saja kau membuatku malu"
"Ah insiden microphonemu yang mati eum? Maafkan aku,naluri pemimpinku keluar begitu saja. Sungguh,aku tidak modus sayang" Jinki berusaha meyakinkan Kibum. Bukannya tidak percaya,hanya saja itu membuat Kibum err sedikit gugup. Wajah Jinki yang sangat dekat berpotensi membuatnya salah bicara. Untung saja seorang staff segera bertindak menolong Kibum.
"Aku tidak bilang itu modus Jinki"
"Tetapi matamu menyiratkan begitu sayang. Ugh kau semakin cantik saja,aku suka warna rambutmu yang baru. Jangan salahkan aku jika kadar cintaku makin melonjak Kibaem-ah"
"Mwoya~ lalu kau menyalahkanku begitu? Aku kan memang terlahir cantik,kau tahu itu Jinki"
Kibum bersedekap lalu mengedipkan sebelah matanya. Merasa gemas,Jinki segera menangkup wajah Kibum dan mencium bibirnya lembut. Saling memagut satu sama lain.
"OH MY GOD!!!"
Seseorang berteriak kaget membuat Kibum melepaskan ciumannya dan refleks mendorong Jinki.
"Yoppy-chan ini tidak seperti yang kau lihat. A-aku dan Jinki.. kami..."
Kibum berusaha menjelaskan namun terbata-bata karena fakta mereka berciuman itu sudah jelas tidak bisa dibantah lagi. Dua orang memergokinya,walaupun mereka sudah tahu hubungannya dengan Jinki tetapi tetap saja itu membuatnya malu. Oh tidak,bahkan sekarang wajahnya sudah memerah seperti pantat bayi yang terkena ruam. Kibum mengutuk Jinki ―yang terlihat santai saja dan bahkan tersenyum seperti orang bodoh―dalam hatinya. Tak bisakah oldman itu membantunya menjelaskan sesuatu huh? Menyebalkan.
"Pffft"
Kibum menatap designernya yang malah tertawa.Apanya yang lucu.
"It's okay Key-kun aku mengerti. Sepertinya kalian saling merindukan ya,aku jadi iri"
"Sudah,jangan menggoda Kibum,nanti dia memarahiku" celetuk Jinki yang dibalas dengan cubitan yang keras oleh Kibum di perutnya.
"Woah Jinki kau..."
Seorang laki-laki disamping designer itu mengangkat kedua tangannya membentuk sesuatu seperti bibir dua orang yang sedang bercumbu. Jinki menganggukkan kepalanya dan mengacungkan ibu jarinya sambil tersenyum puas.
"Yah kalian,ayo kita berfoto agar Kibum tidak malu lagi pfttt"
Yoppy menginterupsi obrolan Jinki yang menurutnya semakin memperparah atmosfer kecanggungan yang dirasakan Kibum.