Siang yang mendung. Hujan mengguyur sejak setengah jam lalu. Tidak terlalu lebat, hanya saja lumayan membuat tubuh basah kuyup jika berada dijalanan.
Udara sedikit menjadi lebih sejuk dari biasanya. Hembusannya dapat membuat mata menjadi sayup-sayup ingin tertutup. Pas sekali untuk orang-orang yang hobi tidur siang.
Sama halnya dengan pemuda manis yang tengah membaringkan kepalanya diatas paha berotot milik seorang terkasih. Pandangannya menatap langit-langit apartment si pacar. Dengan kaki kurusnya yang sesekali bergoyang ringan.
Niat hati ingin bermanja-manja ria dengan kekasihnya, namun malah si pacar tidak memberi respon sejak kedatangannya tadi.
Mulut sudah berbusa, menceritakan macam-macam hal, tapi yang diajak bicara sibuk dengan ponselnya sendiri.
"Jim." tegur Yoongi pada akhirnya karena tidak ada tanggapan yang berarti dari sang kekasih.
"Hmm" dibalas dehaman ringan dari si pacar. Atensinya masih pada ponsel miliknya.
"Jimin." Kali ini pemuda manis itu melirik wajah tampan si pacar yang menampakkan raut serius tak dapat diganggu.
"Hmm" dehaman lagi, membuat si manis memutar bola matanya jengah.
"Nengok kek, Dipanggil juga." Protes Yoongi, mencebik kesal. Kesan lucu terpancar dari wajahnya namun sayang sekali si pacar tidak melihat itu.
"Yaudah apa?" akhirnya mengalihkan pandangannya pada si manis namun hanya sekilas.
"Ih gak denger apa yang aku bilang tadi?"
"Denger kok." Balas si tampan singkat, jempol tangannya kembali sibuk menari-nari diatas layar ponsel.
"Apa coba?" Tanya si manis. Kepalanya ia angkat tak lagi direbahkan diatas paha si pacar, namun kini tersandar di sofa.
"Lupa hehe" kekehan ringan lolos dari bibir tebal si pacar. Dengan kedua manik masih tetap fokus pada layar ponsel.
"Tuh kan. Main ML mulu sih, aku dicuekin." Kedua tangan terlipat didepan dada dengan memandang sengit Jimin. Yang dipandang menoleh sekilas dan mencuri kecupan ringan di pipi gembil si manis.
"Engga kok sayang." Ucapnya lembut.
"Engga apa?" Tanya Yoongi yang pipinya sudah terdapat semburat merah kontras dengan kulit putih susu miliknya.
Sejenak tak ada sahutan dari si tampan, gerakan jempolnya semakin cekatan, raut geram terpancar dari wajahnya. Sepertinya sedang ada perkelahian sengit antara timnya dan tim lawan.
Dari ponselnya terdengar seorang wanita yang menggumamkan,Triple kill
Kemudian nampak Jimin tersenyum miring dengan tubuhnya kembali rileks,
"Jalur tengah coi itu jagain napa dah.""Terus aja, aku pergi." Yoongi yang melihatnya semakin jengkel, bagaimana tidak. Yang mengajaknya mampir ke apartment si tampan ini siapa? Sampai sini malah dianggurin.
Jimin tersenyum geli melihat tingkah pacarnya yang menggemaskan saat ini. Sebelah tangannya mencubit gemas hidung kecil sang pacar yang direspon rengekan manja dari si manis, "Iya jangan dong sayangku, cintaku, manisku."
"Abisnya kamu fokusnya ke ML mulu." Sahut Yoongi, mengerucutkan bibirnya lucu.
Jimin mendesah pelan saat dilihatnya layar ponsel menampilkan hitungan detik yang paling ia sebalkan, "Ini aku fokus ke kamu."
"Kenapa hpnya ditarok?" Tanya Yoongi sengit, sebab si tampan meletakkan ponselnya di atas meja di hadapan mereka.
Yoongi melirik penasaran pada ponsel pintar milik Jimin yang ternyata si hero kebanggaan sang pacar sedang dalam masa pemulihan.
"Pantes aja, ntar lagi fokusnya ke hp." Cibir Yoongi lagi. Ia terlampau kesal dengan Jimin yang kalau sudah main tak peduli sekitar, termasuk dirinya yang dihiraukan.
Jimin beringsut mendekati si manis yang masih dalam mode ngambeknya. Meraih tubuh mungil yang pas didekapannya. Tangan kekarnya melingkar indah di pinggang ramping milik si manis, merengkuh posesif pada Yoongi.
"Kamu cemberut terus gitu aku cium nih." Bisik Jimin pelan diperpotongan leher mulus milik si manis.
"Apaan cium cium." Yoongi sudah tak bisa berkutik kalau Jimin mulai merespon sikap manjanya begini.
"Sini cium dulu." Ucap si tampan yang kemudian meraih wajah si manis agar menghadap kepadanya. Menangkup sebelah pipinya lembut, mengecup bibir tipis yang menjadi candunya dengan lembut. Ciuman ringan yang sudah dapat membuat Yoongi meleleh sampai syarafnya lemas tak karuan.
Sentuhan Jimin selalu berhasil meruntuhkan pertahanannya.
Tadinya Jimin hanya ingin bergelung manja bersama si manis, menghabiskan sisa waktu hari ini sampai terlelap malam nanti. Namun, saat ia mengecek pemberitahuan pada game favoritenya, sahabat seperjuangan 'si Kim Taehyung' mengundang dirinya untuk mengikuti pertandingan bersama. Awalnya memang ia menolak tapi namanya Taehyung tak akan menyerah sampai apa yang ia mau tercapai.
Alhasil Jimin mengiyakan ajakan sahabat laknatnya dan berujung Yoongi yang hampir merajuk kalau saja ia tidak cepat bertindak.
Kini ponsel itu ia biarkan tergeletak di atas meja dengan volume suara yang sudah ia kecilkan. Walau masih terdengar berisik dari sana yang menandakan pertandingan itu semakin sengit, namun mau apa kalau yang mulia ratu sudah merajuk?
Jimin semakin merapatkan diri pada si manis. Seakan tak ingin si manis hilang dari dekapannya. Menghujani Yoongi dengan kecupan-kecupan ringan di seluruh wajahnya. Menghirup wangi si manis yang menjadi favorite nomor satunya.
Mata si manis mulai sayup sayup tertutup, pertanda kalau ia terlena akan sentuhan lembut dari sang pacar. "Kamu ngantuk? Tidur aja, sayang." Ucap si tampan penuh perhatian.
Yoongi mengangguk pelan. Si manis pun diangkat ke kamar, kemudian dibaringkan di kasur empuk milik si tampan. Jimin ikut merebahkan diri disamping si manis. Menarik selimut yang menjadi kesukaan Yoongi karena aroma Jimin yang sangat kuat menempel pada selimut abu-abu itu. Tangan Jimin terulur untuk mengusap rambut hitam Yoongi perlahan, agar si manis cepat tertidur. Menggumamkan lagu penghantar tidur kesukaan Yoongi yang membuat si manis tersenyum mendapat perlakuan manis dari sang pacar.
"Aku mau bobo, Jimin." Ucap Yoongi pelan.
"Iya ini bobo ya kamu."
"Tapi aku bobo kamu jangan main game lagi."
"Iya, engga kok."
"Temenin aku disini pokoknya."
"Iya, sayang." Balas Jimin berbisik. Mengecup bibir cherry Yoongi lagi.
Si manis tersenyum lagi, menyamankan posisinya di dekapan Jimin. Mencari kehangatan.
Jimin menggapai ponsel miliknya yang ia bawa bersamaan saat memindahkan Yoongi tadi. Dan mendapati kata defeat dengan hero pria berambut blonde bersenjata pedang berada di tengah-tengah.
Si tampan mendengus kecil, mendapati bintang di peringkatnya hilang satu.
Besok, ia tau siapa yang harus membayar kekalahannya ini. Kim bangsat Taehyung.
Tapi sekarang biarlah ia bergelung manja dengan pemuda manis kesayangannya.
END
.
.
.
Ini hanya selingan gengs, sambil menunggu ice fluffy dan sleepy boy di proses, ok?
.
.
.
Tungguin bae lah wkwkwk