1. Late Night Denial

592 62 33
                                    

Imperfect Tsundere

"Hari ini cukup melelahkan, bukan? Apa lagi bagi anda yang harus lembur di kantor untuk merampungkan laporan akhir tahun. Sayangnya tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk membantu anda semua. Tapi ada satu cara untuk mengurangi stres dan selalu berhasil pada saya..."

Suara jernih DJ radio itu mengalun melalui handsfree yang Ji Yeon pasang di kedua daun telinga. Rehat sejenak dari kertas-kertas di hadapannya, gadis itu mengangkat cangkir berisi kopinya yang sudah lama dingin. Sementara mata dibalik kacamata tipisnya itu terpaku pada hamparan warna-warni kota Seoul di malam hari.

"...Sederhana saja, cukup pejamkan mata anda, tarik dan hembuskan nafas perlahan, lalu bayangkan momen kebahagiaan anda baik yang sudah lewat atau mungkin yang anda harapkan akan terjadi. Bagaimana? Penderitaan anda sekarang sepadan dengan kebahagiaan yang anda dapat, bukan? Untuk membantu anda menjiwai saat-saat bahagia itu, lagu Sweet Night dari V akan kami putar. Selamat mendengarkan!"

Tanpa berpikir ulang, Ji Yeon memejamkan matanya mengikuti arahan sang DJ. Mencoba memanggil memori-memori menyenangkan yang ia simpan di suatu tempat dalam laci ingatannya.

"Jadilah pacarku!" seorang pria berkata dengan lantangnya. Tubuh kurusnya membuat mantel musim dingin yang ia pakai terlihat kebesaran. Alas kaki yang dipakai pria itu bahkan bukanlah sepatu melainkan sandal rumah. Kacamata yang bertengger di hidungnya juga bukan keluaran terbaru, namun Ji Yeon dibuat bertanya-tanya apakah pria yang tengah menghalangi jalannya pulang ini salah mengenali orang. Bukan tanpa alasan Ji Yeon berpikir demikian jika melihat lensa kacamata pria ini yang tertutup lapisan tipis yang berasal dari nafasnya sendiri yang memburu.

"Jadilah pacarku, Park Ji Yeon!" sekali lagi pria itu bersuara, dan Ji Yeon pun tersentak kembali pada situasi nyata.

Hal pertama yang Ji Yeon lakukan setelah membuka mata adalah merutuk pelan,"Kenapa momen itu yang pertama terlintas." Gumam gadis itu lalu menandaskan isi cangkirnya dalam sekali teguk. Ji Yeon sendiri tidak mengerti kenapa mengingat kembali ekspresi Kim Tae Hyung 6 tahun lalu ternyata mampu membuatnya gugup. Ji Yeon baru akan menenggelamkan kembali dirinya dalam lagu Sweet Night yang kini memasuki bagian refrain kalau saja sebuah pesan singkat tidak masuk.

Dari Kim Tae Hyung.

"Panjang umur sekali orang ini."

Pesan itu berupa gambar se-bucket popcorn dengan dua gelas plastik minuman bersoda. Di bagian bawah terdapat tulisan yang seketika membuat Ji Yeon langsung mengambil langkah merapikan meja kerja dan langsung melesat keluar sambil menjinjing tas kantornya.

'Menunggu pacarku untuk menonton film bersama.'

Satu kalimat itulah alasannya. Terkutuklah Ji Yeon yang sama sekali lupa akan janji kencan mereka.

~**~

Gedung bioskop itu berada tak jauh dari rumah Jiyeon namun tak cukup dekat dari kantornya. Perlu waktu sekitar 30 menit naik taksi untuk gadis itu bisa sampai di ambang pintu studio teater seperti sekarang. Setelah memastikan nomor studio sekali lagi, Ji Yeon memasuki ruangan dan mencari kursinya dalam gelap yang sesekali diterangi cahaya dari layar. Lambaian tangan Kim Taehyung membimbing Jiyeon menemukan kursinya. Sebenarnya, tanpa perlu bantuan sang kekasih sekali pun, Jiyeon pasti akan duduk di sana, mengingat mereka selalu duduk di kursi bernomor sama tiap kali 'late night movie' selama enam tahun belakangan.

"Lembur lagi?" Kalimat pertama Tae Hyung diikuti gerakan menyodorkan gelas berisi soda pada Ji Yeon yang kini sibuk mengatur nafas.

Ji Yeon menyeruput sodanya sebelum menjawab, "Ya, Pak Kepala ingin laporannya selesai besok. Hey, sudah berapa lama filmnya diputar?" Ji Yeon dapat dengan jelas merasakan tatapan intens Tae Hyung padanya, namun gadis itu menghindar. Kim Tae Hyung pasti merasa bersalah menyeretnya ke sini setelah lelah bekerja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imperfect TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang