3

7 0 0
                                    

Kenzo dan Kenzi berjalan santai di tengah kerumunan siwa-siswi SMA Samudra " kalian tau apa kesalahan kalian? " ucap guru itu " tidak pak... " ucap Kenzo " kami rasa... kami tidak bersalah... kami tidak merampok, membunuh ataupun yang lain pak " lanjut Kenzi " saya setuju pak " ucap Kaira. Guru itu langsung memijat pelipisnya yang terasa pusing akibat dari kembar Stevano.
        " kalian ini sudah telat tapi pura-pura tidak tau... dan parkir motor di sembarang tempat... dengarkan semua, ini adalah anak yang tidak bisa kalian contoh " ucap guru itu. " kalian tau sekarang kesalahan kalian.. Kenzo dan Kenzi kalian berdua sudah banyak tingkah sejak pertama kali masuk terutama kamu Kaira... kamu anak perempuan jangan sampai kamu juga ikut kelakuan kakakku kasian ibumu nanti ngeliat kelakuan anaknya yang tidak bisa diatur..... " ucapan guru itu terhenti setelah Kenzo menarik kerah guru itu " apa yang lo tau tentang keluarga gue... HAH.... " teriak Kenzo.
        Semua mata langsung menatap  kearah Kenzo " JANGAN MENTANG-MENTANG LO GURU.... LO BISA NGEHINA ADIK GUE.... " teriak Kenzo tepat di hadapan wajah guru itu. " UDAH KENZO GUE GAK PAPA... " teriak Kaira sambil melepas tangan Kenzo tapi sayang tangan guru itu menepis hingga mengenai wajah Kaira.
        Kenzi yang awalnya diam langsung memukul wajah guru itu dengan sangat keras " Brengsek.... lo guru apa pengecut... sini lo brengsek.... " Kenzi menarik tangan guru itu dan memukulnya " stop... gue gak papa.... " ucap Kaira. Wajah Kenzo dan Kenzi terlihat begitu merah menahan emosi " jangan pernah lo berani nunjukin wajah lo di hadapan gue.... abis lo nanti " ucap Kenzi.
        Tidak ada yang berani melawan mereka, mereka adalah anak keluarga Stevano yang mempunyai perusahaan di hampir seluruh indonesia dan asia bahkan menyumbang dana untuk sekolah " kita pergi.... jangan harap lo bisa ngajar disini.... perlu gue ngomongin kebusukan lo " ucap Kenzo sambil menarik tangan Kaira. Mereka langsung baik ke motor dan berjalan pergi, mereka terus berjalan pergi melawati gerbang" woyyy kita mau kemana? " tanya Kaira " ke tongkrongan " balas Kenzo.
        " suruh mereka ngumpul sekarang " ucap Kenzo dan hanya dibalas anggukan kepala Kenzi. Mereka sampai di sebuah tempat billlyard, tempat itu markas dari kelompok Kenzo dan Kenzi " kita tunggu disini... Kenzo cepat main " perintah Kenzi " siapa takut... kalo gue menang lo ngomong ke papa kalo gue mau yatch " ucap Kenzo " setuju tapi kalo gue menang gue minta mobil kesayangan lo " balas Kenzi " anjir itu gak seimbang... bunder kesayangan gue bego " balas Kenzo " dan lo pasti tau yang bisa minta tanpa merengek cuma satu orang " ucap Kenzi. Mereka menatap Kaira yang sedang berbaring di sofa. " i know... Hanya dia yang berani seperti itu dengan papa... ". Wajah keduanya langsung tertunduk seketika.
         " ngapain lo pada nunduk gitu... Ada duit di lantai?? " ucap Kaira " nggak kita tadi ngeliat kecoa lagi lahiran... " balas Kenzo. " sayang bener sama kecoa lahiran... Emang situ bapaknya" balas Kaira, ucapnnya membuat Kenzi tersenyum geli. " wah... Gue baru tau lo ngehamilin kecoa... Papa pasti kaget denger lo ngehamilin kecoa zo... " ucap Kenzi " anj**... Siapa juga yang ngehamilin kecoa bego... Ga nafsu gue kek begituan... Mending langsung di nikahin aja " balas Kenzo.
       " sekolah aja ga bener gimana mau nikahin anak orang... " gumam Kaira yang berjalan menaiki tangga. " gue denger bego..." teriak Kenzo. Kaira yang mendengar teriakan Kenzo hanya bisa mengangkat bahu. Kaira membuka pintu itu dengan perlahan seakan pintu itu adalah benda hidup.
         " aku pulang ma... Maaf Kaira ga sempet kesini... " gumam Kaira, di dalam ruangan itu terdapat tempat tidur yang luas, juga televisi yang besar dan ketika baru pertama kali masuk akan di suguhi foto besar yang menggambarkan sosok wanita yang cantik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JEALOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang