Rise and shine

832 89 70
                                    

Berawal dari kurang well fed-nya aku sebagai bot!niel shipper dan banyaknya penganut bot!ong shipper. Bot!Ongniel Top!Ongniel. This gonna be weird, I warn you.

Pagi itu Seongwoo telah bangun terlebih dahulu. Ia sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Sosoknya yang kurus berdiri di dapur dengan mengenakan boxer dan kaos yang kebesaran di tubuh kurusnya yang dihiasi bercak-bercak kemerahan di sekitar leher, secara tak langsung menyatakan bahwa ia baru berperang semalaman. Iykwim.

Seongwoo yang sibuk dengan dunianya tak sadar bahwa sosok lain telah berada di dapur. Kaki-kaki kecil itu melangkah tanpa suara mendekati Seongwoo, bermaksud mengagetkannya.

"BUNDAAAAA!!!" Seongwoo merubah raut kagetnya menjadi senyuman saat melihat salah satu malaikat kecilnya memeluk kakinya. Ia langsung berlutut, menyamakan dengan tinggi badan anaknya.

"Pagi, Jihoonie. Apa tidurmu nyenyak semalam?", tanya Seongwoo sambil mengelus rambut Jihoon yang berantakan seperti sarang burung.

"Eung!", jawab Jihoon. "Jiun lapaaaaaaar bundaaaaaaaaaaaaaaa"

"Tunggu ya, sebentar lagi semuanya siap!"

"Ayay, kapten!", ucap Jihoon sambil memberi hormat.

"Woojin mana?", tanya Seongwoo saat tak melihat anaknya yang lain yang biasanya menmpel erat dengan Jihoon.

"Eh, eung? Tadi disini! Jiun akan cari Putri Ujin yang menghilang! Wusss!" , ucapnya seraya pergi meninggalkan dapur dengan gaya superman.

***

Daniel yang masih tertidur lelap di kasurnya terusik saat tangan-tangan kecil nan jahil menarik-narik pipinya. Seiring terkumpul kesadarannya, terdengar pula suara cempreng sosok anak kecil yang berusaha membangunkannya.

"MAAAMAAAAAAA AYO BANGUNNNNNN MAMAAAAAAAA MAAMMAAAAAAAAAM MAAAAAAAAAAAAAAA"

Daniel reflek langsung membekap mulut anak itu, menariknya ke dalam pelukannya, dan menjadikannya guling.

"Mama ga pake bajuuuuu!!!!!! Kaya dedek bayi!!!!!!!!"

"Ssstt! Masih pagi, Woojin. Berisik banget sih?" Woojin pun cemberut.

"Mamam, Maaaaaaaaaaaa"

"Makan duluan ya, sama Bunda? Mama capek"

"Mama kan baru bangun masa udah capek?" Woojin tidak mengerti lelahnya dimana. Daniel merutuki kebodohannya.

"Capek denger suara kamu berisik banget teriak-teriak, persis kaya bundamu. Makan duluan ya? Bunda nungguin tuh, bilang aja Mama ngantuk"

"Ga mau, Ujin kan kangen Mama abis pergi jauh. Mama ga sayang Ujin ya?", ucapnya dengan wajah sedih menahan tangis, menunduk tertutup selimut. Dramatis. Tidak diragukan lagi ini anak Ong Seongwoo.

"Kalo ga sayang mana mau Mama peluk-peluk kelonan gini sama Ujin yang item bulukan"

"TUH KAAAAAAAAAAAAAAANNNNNN" Daniel ketawa ketiwi aja asik berhasil godain anak bungsunya.

"Astaga, becanda sayang. Kalo mau sarapan bareng yaudah Ujin ikut mama bobo lagi ya? Nanti sarapan terakhiran", ucap Daniel dengan mata terpejam sudah setengah tertidur. Woojin menurut, memejamkan matanya sambil menyusu, kebiasaan yang belum menghilang walaupun sebentar lagi masuk taman kanak-kanak.

5 menit berlalu. Suasana sangat tenang, menandakan dua insan itu sudah terbang ke dunia mimpi.

5 menit kemudian, keadaan masih sama heningnya.

2 menit kemuadian.

"CURAAAAAAAANG CUMA UJIN YANG DIKELONIN MAMA"

HUP!

Jihoon melompat ke kasur, bermaksud mendusel di tengah di antara Daniel dan Woojin yang malah berakhir jatuh menimpa Woojin yang seketika menangis dan menjambak rambut Jihoon. Jambakan keras itu membuat Jihoon ikut menangis dan berakhir keduanya saling menjambak.

Daniel hanya bisa mengusap-usap keningnya pusing.

***

Duo sosis pink itu berhasil dilerai Seongwoo yang datang tergopoh-gopoh mendengar keributan di kamar utama. Sekarang duo sosis itu sudah rapi dan tampan mengenakan kemeja bermotif sama, siap untuk memulai hari pertama sekolah. Sekarang mereka sudah anteng di meja makan memakan sarapan mereka yang berupa pancake dengan butter dan sirup maple, serta segelas susu hangat.

Seongwoo sudah menghabiskan miliknya dan saat ini sedang meminum espresso hangatnya sambil membaca portal berita melalui tablet. Gantian Daniel yang sibuk berkutat di dapur membuat sarapan lainnya, yaitu sup daging setelah sebelumnya menanak nasi. Jika diibaratkan pancake itu hanya appetizer. Dan seperti kata pepatah, belum kenyang kalo belum makan nasi.

Dan begitulah pagi hari di kediaman Bunda Ong dan Mama Daniel.

Yang belom baca desc box, bisa dibilang ini dua-duanya bot, biar ga ribut dah wgwg.

Arcoiris [OngNiel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang