Only Three Day pt.1

25 5 2
                                    

Story by LeeCha
Starring
[OC] Soo(author), Domi

[BTS] Suga,Taehyung and other cast~

Genre: Romance, Pg15, Scholl-life, Friendship, Fantasy

AUTHOR POV
"yyak! Min yoongi geumanhae!!"
Teriak gadis pada seorang namja yang terus berlari menghindar dari kejarannya.
"min yoongi cepat hapus foto itu, SEKARANG!!!"
"shirreo. Aku akan menyimpan foto ini sebagai dokumentasi"
"kuperingatkan kau suga, hapus foto itu sekarang"
Gadis itu berteriak pertanda kalau dia sudah sangat marah sekarang. Min yoongi atau lebih akrab dipanggil suga itu langsung menutup kamera digital yang sedang dia pegang. Tampak dari raut wajah gadis itu kalau dia sangat marah kepada sahabatnya.
"soo-ah, mianhae. Aku hanya mengambil satu foto saja tadi, kenapa kau begitu marah hm? Arra akan kuhapus nanti, sekarang baterai kameraku sudah habis"
Tanpa berkata apapun soo langsung pergi meninggalkan suga sendirian disana. Suga membuang kasar nafasnya sambil menggeleng pelan. Bukan untuk pertama kalinya soo marah pada suga. Suga sudah terbiasa dengan sikap soo yg seperti ini, dan untuk kesekian kalinya kalau suga akan pergi menghampiri soo dan meminta maaf padanya.
.
.
"eonni kau kenapa? Apa suga oppa mengganggumu lagi?"
"menurutmu?"
"kurasa iya. Memangnya apa yg sudah dia lakukan sampai membuat eonni ku yg cantik ini marah hm?"
"dia mengambil fotoku secara diam-diam domi-ah, saat itu ekspresi wajah ku sangat jelek sekali. Aish itu memalukan eoh"
Domi hanya tertawa melihat tingkah kakaknya itu. Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"kurasa itu suga oppa, aku akan membuka pintu dulu eoh"
"andwe. Jangan membuka pintu untuknya domi-ah."
"wae? Diluar sedang hujan kau tidak merasa kasihan padanya eonni?"
"anni, biarkan saja. Aku tidak peduli padanya"
"yyak eonni..."
"mwo? Sudahlah aku ingin tidur. Jika dia bosan dia akan pergi sendiri nanti"
Domi hanya menggeleng melihat sifat kakaknya yang kejam itu.
.
.
SUGA POV
Kurasa dia masih marah padaku. Aku terus mengetuk pintu rumah tempat kediaman soo berada. Hening. masih belum ada sahutan dari sang empu rumah.
"apa yang telah kulakukan? Lagi-lagi aku membuatnya marah"
Ku keluarkan ponselku dan mencoba untuk menghubunginya. Nihil. Dia tidak menjawab panggilan dariku. Kucoba untuk menelpon domi.
"ne, yeoboseyo?"
"oh,domi-ssi ini aku suga. Apa soo ada dirumah?
"ah, suga oppa. Ne soo eonni ada dirumah, dia sedang tidur. Wae? Apa ada yg perlu disampaikan?"
"anni, aku hanya memastikan saja kalau dia sudah pulang. Aku tutup dulu ne. Annyeong"
Setelah menutup sambungan telpon itu, suga melangkahkan kakinya pergi dari rumah soo.
.
.
AUTHOR POV
Setelah turun dari bus, soo langsung berjalan menuju ke sekolahnya. Domi? Mereka tidak pernah berangkat bersama kesekolah. Domi punya jemputan khusus yang akan siap menjemput dan mengantarnya setiap hari. Jungkook. namja yang sudah hampir 9 bulan menjalin hubungan dengan domi, selalu menjemputnya tiap pagi.
"soo-ah annyeong"
Belum sempat soo melangkah masuk ke kelasnya, suga sudah memanggilnya dari arah yang berlawanan. Tampak dari raut wajah soo, kalau dia sedang tidak ingin bertemu dengan suga. Tanpa menjawab sapaan dari suga, soo langsung memasuki kelasnya.
"soo-ah apa kau masih marah? Aku sudah menghapus foto itu. Maafkan aku ne,"
"......."
"arra, sepertinya kau masih marah padaku"
"........"
Pelajaran pun dimulai setelah guru memasuki kelas mereka. Bel pun berbunyi, semua siswa langsung berhamburan keluar menuju kantin. Namun, tidak untuk soo dan suga mereka berdua hanya berdiam diri ditempat masing-masing.
"jadi,,,"
Mereka langsung mengalihkan pandangan mereka karena tak sengaja berbicara dengan serentak.
"kau saja yang duluan"
"geure, jadi apa kau masih marah padaku?"
"anni, aku tidak marah padamu. Jja ayo ke kantin bersama"
Soo langsung menarik tangan suga ke kantin. "bagaimana ini, aku harus segera mengatakannya sebelum terlambat"-Batin suga.
.
.
"soo-ah bisakah kita bicara sebentar? Penting."
"bicaralah sekarang."
"jangan disini, ini sangat penting. Aku ingin berbicara empat mata denganmu."
"oh ayolah min yoongi, sepenting itukah? Katakan saja disini, lagi pula dimeja ini hanya kita berdua."
"kalau begitu nanti saja sepulang sekolah."
.
.
Suga dan soo berjalan beriringan. "jika aku mengatakannya sekarang, aku takut nantinya dia akan kembali marah dan tak ingin berbicara padaku lagi"-Batin suga.
"jadi apa yang ingin kau katakan eoh?"
Diam. Tak ada jawaban dari suga. Dia hanya memandang lurus kedepan.
"yyak min yoongi!! Apa yang ingin kau sampaikan padaku eoh?"
"ne? Ah itu, aku hanya ingin mengatakan, bisakah aku meminjam buku catatan sejarahmu? Kau tau kan aku ketinggalan jauh pelajaran itu."
"kupikir apa tadi. Yasudah, ini."
Soo mengambil bukunya dan memberikan bukku itu pada suga. Setelah sampai dipersimpangan, mereka berpisah. Karena jalur rumah mereka yang berbeda jai mereka berpisah disini.
"hati-hati dijalan ne, aku akan menghubungimu nanti. Annyeong."
Suga melambaikan tangannya dan kembali melangkahkan kakinya. Dengan langkah yang santai soo memasuki kawasan rumahnya berada.
"aku pulang. Kau mau kemana rapi sekali?"
"eonni aku akan pergi bersama jungkook. Mungkin aku akan pulang sedkit malam, jadi jangan mengunci pintunya ne. Minum obatmu"
Domi memberikan kecupan singkat dipipi kakaknya itu dan menghilang dari balik pintu. Soo segera membenahi diri.
.
.
Setelah menyelesaikan tugas yang diberikan kim ssaem tadi, suga mengambil ponselnya dan segera menghubungi soo.
"kenapa dia tidak mengangkat panggilan telpon ku?"
Suga terus menghubungi soo. Sudah lebih dari 20 kali suga mencoba menghubungi soo, tapi tak satupun dari panggilan itu yang terjawab oleh soo.
"aku akan mengirim pesan saja"
"yoongi-ah, kau sudah membereskan barang-barangmu?"
"ne eomma aku akan segera menyiapkannya."
.
.
SOO POV
Astaga dimana aku meletakkan ponselku. Kutelusuri setiap inci kamarku dan akhirnya aku menemukan ponselku, yang tergeletak manis dibawah meja riasku.
Tanpa perlu mengecek isinya, aku langsung memasukan ponselku kedalam tas, dan segera berangkat ke sekolah. setelah tiba disekolah, aku langsung menuju ke kelas.
"dimana dia? Apa dia tidak masuk?"
Aku menghampiri ketua kelas yang tinggi itu.
"chanyeol-ah apa kau melihat suga?"
"anni, aku belum melihatnya. Kurasa dia belum datang"
Aku hanya mengganggukan kepala saja. Sepertinya dia akan datang terlambat, kau akan terkena masalah min yoongi.
.
.
Sekarang sudah memasuki jam pelajaran ke lima. Tapi suga belum datang-datang juga. Kemana dia sebenarnya. Tidak biasanya suga mengotori absennya.
Saat jam istirahat tiba aku langsung keluar dan menuju kelas sehun. sehun pasti tau dimana suga.
"eoh? Domi-ah kau disini juga."
"ne eonni, jungkook oppa yang mengajak ku kesini."
"ah, begitu. Jungkook-ssi Dimana sehun?"
"molla, aku tidak melihatnya sunbae. Kurasa dia absen hari ini. wae?"
"anni. Aku ingin bertanya tentang suga."
Tanpa mengucapkan apapun aku segera melangkahkan kaki pergi dari kelasnya sehun.
.
.
Kau membuatku cemas min yoongi. Kurasa aku harus menghubunginya. Dimana ponselku? Ah ne aku menaruhnya ditas tadi. Aku segera menuju kelas dan mengambil ponsel dari dalam tas ku.
Ommo~ 28 miss call dan 12 pesan dari suga. Tumben sekali.
'apa kau tidur?'
'aku ingin mengatakan hal yang penting padamu'
'soo-ah?'
'park soo yoo?'
'kurasa kau sudah tidur'
'soo, aku akan pergi ke eropa besok. Aku akan melanjutkan sekolahku disana. Selain itu kurasa aku tak akan kembali ke seoul.lagi. bisakah kita tetap menjadi sahabat? Jangan melupakan ku arra? Minum obat mu, dan makanlah dengan teratur.'
'ahh ne, aku masih menyimpan fotomu yg kemarin. Hahahaa~ mianhae kalau aku bohong telah menghapusnya. Foto itu akan kusimpan sampai kapanpun dan tak kan kuhapus. Jaljjayo.'
'kau sudah bangun? Habiskan sarapanmu ne. Aku akan berangkat ke eropa pagi ini. pesawatku akan berangkat pukul 11.45 KST.'
'aku akan menunggumu di airport nanti, kuharap kau akan datang untuk mengucapkan kata terakhir padaku.'
'pesawatku akan berangkat 30 menit lagi, kau akan datang kan?'
'soo? Kurasa kau sibuk. Aku akan berangkat. Sampai jumpa lagi.'
'annyeong'
AUTHOR POV
Soo berlari dengan sekuat tenaganya menuju ke halte terdekat. Sesekali ia melirik ke arah arloji yang melingkar ditangannya. 8 menit lagi pesawat yang akan dinaiki suga akan lepas landas. Tanpa berpikir panjang soo langsung memilih untuk menaiki taksi saja.
SUGA POV
Aku tau kau pasti datang soo. Dengan langkah perlahan ku berjalan menuju tempat yang sudah seharusnya ku masuki dari tadi. Dengan berat hati kuberikan tiketku dan kembali melanjutkan langkahku.
Aku kembali menoleh kebelakang berharap sosok yang kuharapkan datang dan melambaikan tangannya padaku. Kau akan datang soo, dan mencegah kepergianku kan?

AUTHOR POV
Dilain tempat soo sangat gelisah dan tidak bisa berfikir dengan jernih. Dia terjebak dijalanan yang macet.
"ahjussi ppalliwa!!"
.
.
Suga langsung berlari keluar dari airport dan mencari taksi. Suga berfikir belum terlambat untuk mengurungkan niatnya itu.
Sama-sama terjebak dalam kondisi yang buruk, suga yang berada di taksi yang lain dan tempat yang berbeda juga mengalami kemacetan. Suga mengeluarkan beberapa lembar won dan membayarnya, kemudian keluar dari taksi itu. Dia akan mengecek sendiri apa penyebab dari kemacetan ini.
Ternyata di depan sana ada sebuah mobil yang terguling dan terdapat seorang anak di dalamnya yang terjebak dan tak bisa keluar. Tanpa berfikir panjang suga melepas tas yg ada dipunggungnya, dan menghampiri mobil itu.
"menjauhlah dari kaca ini saeng"
Suga meraih sebuah batu yang besar dan menghantamkannya kearah kaca mobil itu. Berhasil. Kaca itu pun pecah dan suga berhasil membuka pintu mobil dan mampu membawa keluar anak itu. Dia tersenyum dengan lega.
.
.
"ck.ayolah. ahjussi kenapa di depan itu ramai sekali?"
"entahlah nona, sepertinya ada kecelakaan."
Dengan kesal soo membayar taksi itu dan keluar. Dia berinisiatif untuk berjalan saja, lagi pula airport sudah tidak terlalu jauh dari sini.

SUGA POV
Aku berhasil menyelamatkan anakku itu. Lega rasanya. Mwo? Apa aku tidak salah lihat. Itu soo. Benar itu park soo yoo.
"soo-ah kau datang? Kau mau menyusulku kan? Aku disini soo."
Kenapa dia tidak menoleh kesini. Kuberlari ke arahnya, dan berhenti tepat dihadapannya. Kurentangkan tanganku, berharap agar dia berhenti.
Dia terus berlari kearahku, bahkan semakin dekat, dekat, dekat, dekat dan,
WUSHHH!!!!
.
.
Mwoya? Barusan dia, dia menembusku. Ada apa ini sebenarnya. Dia tak melihatku. Kudekati tiang pembatas jalan yang berada didekatku. Kucoba untuk meraih tiang itu. Tapi.......
.
.
"Aku tak dapat meraih tiang ini. dan, tadi kenapa soo menembus tubuhku. Apa mungkin aku ini sudah,,....................................................................................................................................................................... MATI???!!!"

TBC....................................................

ONLY THREE DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang