Awal mula.

307 42 3
                                    

Itachi dan Hinata.

Semua karakter milik om masashi.

Hinata POV.

Aku berjalan dengan perasaan dongkol yang teramat sangat. Tujuanku saat ini tentu saja ke arah kantor suamiku yang seorang arsitek di Sebuah perusahaan besar.
Seseorang baru saja mengirimiku amplop coklat berisi foto-foto yang membuat darahku mendidih.
Hell... Suamiku tengah bercumbu dengan gadis berambut pirang, sama seperti rambut suamiku.

Apa dia masih kurang dengan tubuh seksi yang aku punya dan mencari yang lain.
Hatiku sakit tentu saja.
Ini tahun kedua pernikahan kami dan dia berani-beraninya berkhianat.
Aku bahkan lupa mengendarai mobil dan berjalan kaki dengan cepat.

Saat memasuki gedung tempat suamiku bekerja beberapa orang menatapku heran.
Aku bertanya pada seseorang dimana ruangan suamiku yang dijawabnya berada di lantai sebelas.

Bruk.

Aku berhenti berjalan karena bertabrakan dengan seorang laki-laki berjas hitam dengan dasi abu.
Aku membungkuk meminta maaf.
Saat akan berjalan kembali dia menahan pergelangan tanganku.

"Maaf, bisakah anda tidak menghalangi jalan saya"

"Apakah kau tidak tahu siapa aku?"

Astaga. Apa-apaan orang ini.

"Uchiha Itachi kan? Lalu?".
Tentu saja aku tahu. Aku bukan orang pinggiran yang tidak tahu orang seterkenal dia.

Dia terlihat terkejut.
Aku tidak peduli.
Ada hal yang lebih penting sekarang.

"Maaf, bisakah saya pergi sekarang?"

"Tidak, aku tahu kamu bukan karyawan di sini. Kamu terlihat terburu-buru dan emosi. Aku tidak mau ada keributan di daerah kekuasaan ku."

Aku mengepalkan tanganku.

"Maaf Uchiha-san, saya hanya ada perlu dengan seseorang. Jika anda takut saya membuat keributan anda bisa mengikuti kemana tujuan saya"

Wajah datarnya mengamatiku dari atas ke bawah. Aku tentu saja menatap datar balik tidak peduli dengan penilaian yang dia berikan.

"Baiklah, kemana tujuanmu?"

"Lantai sebelas, Uzumaki Naruto"

Aku kembali berjalan, mengikuti langkah panjang suling Uchiha.

***
Tanpa basa-basi aku membuka pintu yang di katakan sebagai ruangan suamiku.

Emosiku kembali naik saat melihat tersangka tengah duduk di kursi kerjanya dengan sesosok berambut panjang di pangkuannya, miroku shion.
Dia rivalku sekaligus saudara tiriku. Hobinya tidak berubah semenjak dahulu. Merebut apa yang aku punya. Sama seperti ibunya yang merebut ayahku dan segala perhatian yang seharusnya ditujukan untukku.
Sekarang suamiku dia incar yang dengan mudahnya tergoda. Dasar pirang brengsek.

Bunyi kecap lidah mereka terdengar nyaring di telinga. Mereka masih tidak menyadari kehadiran kami. Aku dan Uchiha Itachi.

Yeah.. si uchiha itu masih mengikutiku. Tapi aku tidak peduli.

"Wah wah wah..."
Aku bertepuk tangan dan memberikan tatapan sedatar dan sedingin mungkin. Aku tidak sudi menangis untuk lelaki bajingan macam dia.

"Hi.. hinata-chan"
Naruto yang tergagap dan terkejut reflek berdiri.
Sedangkan shion berbalik dan menyeringai penuh kemenangan.

"Maaf suami dan selingkuhan suamiku, jika kedatanganku mengganggu aktifitas bercumbu kalian"
Aku bicara sehalus mungkin meski aku marah, tapi sebisa mungkin kutahan supaya tidak meledak ditempat ini.

Cinta Sang UchihaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang