Chapter 3

19 2 0
                                    

Happy Reading~ 😊

Btw ceritanya Hana itu anak orang kaya. Dia sayang banget sama orang tuanya tapi kedua orang tuanya gila kerja jadi gak pernah pulang. Dan dia sebenarnya punya kakak.. tapi nanti bakal diceritain.



HANA POV

Sudah  hampir seminggu Aku bolos sekolah. Kalian bisa bilang aku lemah/pengecut karna tidak berani untuk menemui Dahyun atau pun Namhyun. Mataku membengkak akibat menangis. Sejak hari itu aku belum menemui siapa pun. Aku menyuruh semua pelayan dirumahku untuk tidak membiarkan teman-temanku masuk.

*Kring* //Suara telpon masuk//


Nomor tidak dikenal

sebenarnya aku memutuskan untuk tidak mengangkatnya tapi ini sudah ke 13 kalinya nomor ini menelpon. Aku pun memutuskan untu mengangkatnya.

"Halo? Ini siapa"


"Akhirnya kau menjawab telpon ku. Ini aku, Jeongwoo."  

"Ha? Jeongwoo? Darimana kau mendapatkan nomorku?"


"itu tidak penting cepat temui aku. Aku ada ditaman deket rumahmu. Aku akan menunggumu sampai kau datang"

"Tunggu! Tap-" *Beep*

belum selesai aku bicara panggilan diputus oleh Jeongwoo.

Aku bingung apakah aku harus pergi atau tidak. Aku hanya belum siap untuk bertemu dengan siapa pun. Bagaimana jika dia keluar lalu bertemu dengan Namhyun? Akh.. Aku tak ingin membayangkannya. Aku memutuskan untuk tidak pergi. Lagi pula tidak mungkin Jeongwoo benar-benar menunggunya hingga ia datang. Karena sekarang sudah jam 7 malam dan langit sudah bergumuruh.


2 Jam kemudian


AUTHOR POV

Hujan mulai turun dengan derasnya seakan tidak ada hentinya membasahi bumi. Hana masih berada dikasur sambil melihat Oppa-oppanya. Untuk mengalihkan rasa sakitny.

*Tring* //suara pesan masuk//

'Cepatlah.. Aku sudah kedinginan'

Tidak mungkin Jeongwoo masih menunggunya. Ini sudah sangat larut dan sekarang sedang hujan deras.

Ya, itu yang ada dalam benak Hana. Namun, Hana sendiri takut jika Jeongwoo benar-benar masih ada ditaman. Lalu bagaimana jika besok di TV dan koran muncul berita 'Akibat menunggu seorang cewek. Pemuda tampan ini mati kedinginan ditaman'.

Ih.. memikirkannya saja Hana sudah bergidik ngeri. Akhirnya Hana bergegas memakai jaketnya, mengambil payung 2 payung lalu pergi tanpa menghiraukan teriakan dari pelayannya.

Sesampainya ditaman Hana melihat sosok Jeongwoo yang duduk dibangku taman. Tubuhnya basah kuyup, tentu saja Hujan begitu deras dan dia tidak berteduh. Hana segera menghampiri Jeongwoo lalu menyondorkan payung satunya yang ia bawa untuk Jeongwoo. Jeongwoo mendongak melihat kearah mata Hana dengan tatapan sayu.

"Akhirnya kau datang." Ucap Jeongwoo lalu tersenyum lemah.

"Apa kau gila?! Ini sudah malam dan hujan lebat! Bagaimana jika Dahyun mencarimu!" Ucap Hana keras dengan nada khawatir.

"Tak apa.. Aku sudah bilang akan menyinap dirumah teman untuk beberapa hari." Ucap Jeongwoo dengan santainya.

"Hhh.. Baiklah, Ayo kerumah ku." Ucap Hana. Jeongwoo pun tersenyum senang lalu berjalan disamping Hana.

Sesampainya dirumah. Hana menyuruh Jeongwoo untuk mandi dan menyuruh pelayan untuk memberikan segala kebutuhan yang diperlukan Jeongwoo dan juga obat.

Hana dan Jeongwoo berada dikamar tamu. Saat ini Jeongwoo duduk di pinggiran kasur dan Hana berdiri di depannya mengeringkan rambut Jeongwoo dengan handuk.

"Apa yang membuatmu bertindak segila itu?" Tanya Hana memulai percakapan.

"Aku hanya merindukanmu. Kau tak masuk beberapa hari dan kau tidak mengizinkan siapa pun menjengukmu." Kata Jeongwoo kepalanya ia tundukkan agar Hana dapat mengeringkan rambutnya dengan mudah.

"Hahaha.. Kau aneh sekali padahal kita baru saja kenal sehari." Ucap Hana tertawa garing.

"Aku serius!" Ucap Jeongwoo sedikit kesal.

"Hm.. baiklah, lalu kau mau apa?" Tanya Hana.

"Aku mau kau masuk sekolah." Kata Jeongwoo mengangkat kepala menatap mata Hana.

"Tapi besokkan hari libur." Ucapku 

"Minggu depan, masuklah.. jangan bersikap pengecut seperti itu. Hadapilah kenyataan ini. Aku tau kau masih belum berani menerima kenyataan tentang Namhyun Hyung itu. Tapi jangan bersikap lemah aku tau kau kuat." Ucap Jeongwoo meyakinkan Hana.

Tes.

Air mata Hana mulai jatuh dari mata indahnya. Entah sudah berapa tetes air mata yang dia keluarkan. Hana hanya terus menangis mengingat kejadian itu.

GREB

Lagi-lagi Jeongwoo memeluk Hana, membiarkan dia menangis dalam pelukannya. 

"Hiks.. Aku- Aku tak sekuat itu.. Ak-Aku sangat lemah.. Hiks.. Aku benar-benar lemah.. Hiks.." Ucap Hana terisak.

"Aku tau kau dapat menghadapi semuanya. Karena kau masih bisa membuka hatimu untuk orang lain, hanya saja kau masih takut untuk mencobanya." Kata Jeongwoo mengusap pucuk kepala Hana.

"Iya.. Hiks.. Aku takut.. Bagimana jika hiks.. perasaan sakit ini terulang kembali.." Ucapku masih terisak.

"Ketika kau jatuh cinta.. kau pasti akan sering merasakan sakit.. tapi itu lebih baik dari pada kau merasakan sakit yang sama.." Ucap Jeongwoo.

"Aku tak memaksamu untuk melupakan orang itu.. tapi aku ingin kamu menyadari disekitarmu banyak orang yang peduli denganmu." Lanjut Jeongwoo.

Hana terus menangis dalam pelukan Jeongwoo.

Hari semakin larut, Hana sudah berhenti menangis. Dia sudah kembali kekamarnya. Sekarang Hana hanya duduk didepan meja belajarnya merenungi apa yang dikatakan oleh Jeongwoo. Hana pikir Jeongwoo benar. Dia harus mencoba untuk membuka hatinya perlahan. Hana terus memandangi memandangi foto berbingkai coklat, itu adalah fotonya dan Namhyun ketika mereka lulus SMP.  Akhirnya Hana tertidur dimeja belajarnya sambil memegang foto itu. 

JEONGWOO POV

Aku sudah bangun sedari tadi. Yang ku lakukan sekarang adalah mengelilingi rumah Hana. Rumah yang besar dan luas tapi mengapa hanya ada Hana dan pelayan yang ada disini? 

Aku terus mengalilingi rumah Hana hingga sampai didepan pintu tertempel tulisan "Hana's Room". Tanpa sadar aku membuka pintu kamarnya dan melihat Hana yang tertidur dimeja belajarnya. Aku pun melangkah mendekati Hana. 

"Apakah memang tak ada lagi tempat untukku?" Gumamku melihat foto yang dipegang olehnya.

~TBC~

maaf klo kurang menarik.. otak lagi buntu.. 😭😭

Jangan Lupa Vote and Coment 








You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 04, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dilemma of LoveWhere stories live. Discover now