Aiden Zackalarova Dewantara

21 1 0
                                    

COWOK yang memiliki alis tebal itu berjalan santai menuju kelasnya,12 IPA 2 yang berada di lantai dua.

"Pagi"ucapnya saat membuka pintu kelas.

Guru yang sedang menulis materi di papan tulis menolehkan kepalanya ke pintu lalu menghela nafasnya kasar.

"Sudah berapa kali saya peringatkan kepada kamu agar jangan terlambat lagi.Tapi kamu masih saja terlambat,Aiden"ucap bu Vera tegas.

Cowok yang bernama Aiden itu tersenyum lebar tanpa dosa "ya,maaf deh bu,ibu sendiri kan tau kalau saya anaknya susah banget bangun pagi"

"Yasudah,saya sedang malas bertengkar.Sekarang kamu duduk di bangku kamu,dan catat materi hari ini.Jangan berisik!"

Aiden mengangguk,kemudian berjalan ke tempat duduknya.

Teman sebangku Aiden,Veno menggelengkan kepalanya saat Aiden duduk "heran gue kadang liat lo Den,terlambat mulu kerjanya"

"Itulah ciri khas seorang Aiden"ucap Aiden membanggakan dirinya.

"Udah terlambat,bangga lagi lo,dasar upil kecoa!"ucapan Veno membuat Aiden terkekeh.

"Yakali kecoa punya upil,dasar idiot"Aiden memulai kegiatan menulisnya.

...

"Den,lo nggak ke kantin?"tanya Veno saat melihat Aiden mengeluarkan ponselnya dari saku celana abu abunya.

"Ke kantin lah,mau by one sama Leo"ucap Aiden.

Veno mengangguk,kemudian mereka menuruni anak tangga.Seperti biasa,dikantin sangat ramai pada saat jam istirahat.

Disana sudah ada Leo,Keenan,dan Devin yang sedang memainkan ponsel mereka masing masing.

"Le,jadi by one gak?"tanya Aiden kepada Leo.

"Gini,jadi paket gue habis,jadi otomatis nggak bisa by one"ucap Leo sambil nyengir.

"Gaje lo sat"Aiden duduk di depan Leo.

"Vin,pesenin bakso buat gue ya"ucap Aiden saat melihat Devin hendak berdiri.

"Gue juga Vin"ucap Keenan.

"Gue juga deh Vin"tambah Veno.

"Gue mau juga lah"tambah Leo.

Devin memutar bola matanya malas "iye"

"Den,tau nggak lo?tadi pagi gue ngelihat om Alvin ke ruangan kepala sekolah"ucap Keenan kepada Aiden.

Aiden yang sedang memainkan ponselnya langsung melihat ke Keenan "ngapain bokap gue ke ruangan kepala sekolah?"tanya Aiden.

"Ya mana gue tau,terus tadi dia bawa cewek juga,nggak tau gue siapa"ucap Keenan.

Aiden dengan wajah terkejutnya langsung berlari menuju ruang kepala sekolah.

Aiden membuka ruang kepala sekolah lalu menemukan dua orang pria paruh baya dengan seorang perempuan yang umurnya sekitar 30 tahun.

"Aiden?"

"Papa ngapain kesini?dan sejak kapan papa pulang dari Amerika?"tanya Aiden datar.

"Papa ada urusan kesini,kemarin papa sampai di Amerika"jawab pria yang bernama Alvin itu.

"Kenapa bawa dia?"tanya Aiden sambil melihat perempuan yang duduk disamping Alvin dengan tajam.

"Jangan berlaku tidak sopan Aiden,bukannya sudah papa bilang sama kamu,jangan pernah memanggil Celine dengan sebutan dia?"ucap Alvin tegas.

"Aiden nggak perduli soal itu.Karena papa sudah kembali dari Amerika,papa punya urusan dengan Aiden.Pulang sekolah Aiden tunggu papa di rumah sakit ditempat dimana mama dirawat"ucap Aiden maaih dengan nada datarnya.

"Pak Hendra,saya permisi sebentar.Celine,kamu tunggu disini sebentar"

Kemudian Alvin menarik tangan Aiden untuk keluar dari ruangan kepala sekolah,dan membawa Aiden kedalam ruangan Alvin.

"Bukannya papa sudah berkali kali bilang sama kamu,kalau papa tidak ingin berurusan dengan mama kamu lagi?"tanya Alvin dengan nada yang meninggi.

"Dimana tanggung jawab papa sebagai seorang suami?tidak ada suami yang meninggalkan istrinya disaat kondisi istrinya seperti itu dan malah menikahi perempuan lain!"ucap Aiden marah.

"Mama kamu sudah bukan tanggung jawab papa lagi!"

Aiden tertawa hambar "oh iya?apakah papa lupa kalau papa sendiri yang belum menandatangani surat cerai dari mama?ah Aiden lupa,kalau papa menandatangani surat cerai mama,pasti papa sudah jatuh miskin,bukan?"

"Jaga omongan kamu Aiden!saat ini kamu sedang berbicara dengan ayah kamu!"ucap Alvin marah.

"Apakah papa pantas dianggap sebagai seorang ayah?tidak ada ayah yang membiarkan anaknya sendiri mengurus ibunya dan dia menikah dengan perempuan lain tanpa persetujuan dari anak dan istrinya!"ucapan Aiden membuat Alvin terdiam.

"Skakmat"Aiden keluar dari ruangan Alvin lalu dengan sengaja membanting pintu ruangan Alvin dengan keras.

Aiden kembali menemui teman temannya dikantin yang sedang memakan semangkuk bakso.Menatap Aiden dengan heran,karena ia duduk dengan nafas yang tidak beraturan.

"Berantem sama om Alvin lagi Den?"tanya Keenan sambil mengangkat kedua alisnya.

Aiden tidak menjawab pertanyaan Keenan "gue mau ke rooftop,kalau mau nyari gue,gue ada di rooftop" kemudian Aiden berjalan menaiki tangga menuju rooftop.

Di tempat ini,Aiden sangat merasa nyaman.Ia menidurkan dirinya di sofa berwarna hitam yang terletak di rooftop itu.

Ia memakai earphone di telinganya kemudian memutar sebuah lagu sambil memejamkan matanya menikmati hembusan angin sepoi sepoi.

...

Hai,jadi ini sekilas kehidupan seorang Aiden.

Hehew✌🏻️

Jangan lupa Vomment yah!

You Are The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang