6. Patah hati

55 11 8
                                    

Elfreda menerjapkan mata berkali-kali mencoba menfokuskan penglihatannya. Merasa pusing Elfreda bersandar di tempat tidurnya. Bola matanya tertuju pada seorang yang tidur di atas sofa. Ia tersenyum dan bangkit dari tempatnya.

"Aduuhhh." Ucap Elfreda spontan.

Shaka yang mendengar hal itupun terbangun dari tidurnya. Ia melihat Elfreda yang tersungkur di samping tempat tidur. Shaka langsung saja menghampiri Elfreda dan menggendong Elfreda menempatkan ke tempat tidur.

Elfreda bersandar di tempat tidur sambil satu tangan yang memegangi kepalanya.

"Pusing?." Tanya Shaka duduk di tepi tempat tidur.

"Nggak kok." Ucap Elfreda.

"Masih aja bohong." Dengus Shaka.
Elfreda tak menjawab.

"Tunggu sini. Jangan kemana-mana."

Elfreda hanya mengangguk pelan.
Sesaat kemudian Shaka kembali dengan membawa nampan.

"Nih, minum dulu." Ucap Shaka menyodorkan segelas air.

Elfreda menerima dan meminum air tersebut. Shaka mengambil semangkok bubur yang dibawanya. Ia menyodorkan sedok tersebut ke depan mulut Elfreda.

"Nggak laper." Elfreda menggelengkan kepalanya.

"Makan!."

"Bubur dari siapa?."

Shaka terdiam.

"Nggak penting." Ucap Shaka.

"Bubur darimana Shaka? Nggak mungkin kamu buat sendiri, beli bubur aja malu."

Shaka berpikir sejenak.

"Lo kalo sakit nyusahin. Cepet makan."

"Buburnya siapa?." Tanya Elfreda lagi.

Shaka berdecak kesal. Ia tak mau berdebat dengan Elfreda yang sedang sakit.

"Adam. Adam yang buat buburnya. Puas Elfreda Adarra?." Ucap Shaka kesal.

Ya, sebelum Shaka kembali ke kamar Elfreda, Shaka menunggu Adam berkutat di dapur untuk membuat bubur. Setelah membuat bubur Adam pergi tanpa memberikan bubur tersebut kepada Elfreda.

"Beneran? Adam buatin aku bubur?." Tanya Elfreda dengan mata berbinar-binar.

Shaka hanya menjawab dengan gumaman.

"Mana-mana aku mau makan." Ucap Elfreda semangat.

"Gila.. Bener kata orang, Cinta bisa merubah segalanya." Ucap Shaka menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menyodorkan semangkok bubur kepada Elfreda.

Brakkkk

"Kampret, Anak siapa sih lo?." Umpat Shaka yang terkejut sambil mengusap-usap dadanya.

"Kenalin, Anak terganteng, terunyuk, terpopuler, termanis, terpinter dari bunda Vannesa." Ucap Robby dengan gaya sok ganteng sambil menyisir rambutnya.

"Terkampret baru bener." cibir shaka.

"Bilang aja syirik, Yaaa.. karna gue lebih segalanya dari pada lo."

"Haluuuuu lo. masih tersegala gue kali."

"Apaan bang? Tersegala? Kok masih jomblo sih." Ejek Robby.

"Gue jomblo karena nggak mau nyakitin hati perempuan, bukan kayak lo playboy kadal." Dengus Shaka

"Bilang aja kali kalo nggak laku, jelek sih."

"Heh, lo....."

"Apaan sih kalian, saudara kandung kok nggak pernah akur." Ucap Elfreda.

"Eh, kak El rutinitas weekend yok." Ajak Robby.

ElfredaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang