6 [END]

878 100 6
                                    

Jisoo merasa kalau Taeyong masih ada di rumahnya.

Saat ia sadar bahwa itu hanya khayalannya, dia melamun.

Saat bekerja pun dia tidak melakukannya dengan benar.

“Kenapa dia terlihat sedih sekarang?” kata Pemilik. Tapi dia kaget karena ternyata Jennie pun sedang sedih. Ia menasehati, “Kalian para gadis tidak boleh melamun sepanjang hari.”

***

Jisoo kembali kelapangan, tempat terakhir dia menghabiskan waktu bersama Taeyong.

Ia juga naik sepeda, sendirian.

Di rumah, ia memeluk bantal ukulele yang biasa dimainkan oleh Taeyong.

Ia lalu melihat tumpukan karung beras. Lalu ia tertidur.

***

Esok harinya, ia membuka lemari dapur dan menemukan catatan ‘Jangan lupa makan nasi’. Taeyong juga menuliskan beberapa resep masakan.

Jisoo mulai memasak.

Ia mengecek kembali resep Bimbimbap yang yang dia ambil dari lemari.

Bimbimbap-nya sudah jadi, tak lupa ia menambahkan telur mata sapi di atasnya.  Setelah dia menambahkan telur mata sapinya kini dia siap melahapnya.

Setelah makan, Jisoo memutuskan pergi ke taman. Ia melihat Bobby dan Jennie juga ada di sana.

Jennie terlihat kesal, terlebih saat melihat Jisoo, ia langsung pergi.

Bobby membiarkan Jennie pergi, ia malah memanggil dan menghampiri Jisoo.

“Aku selalu memikirkanmu, Jisoo-ah. Aku tidak ada apa-apa dengan Jennie, itu hanya salah paham.” kata Bobby.

“Apa yang kau suka dariku?” tanya Jisoo.

“Sebenarnya tipe idealku adalah yang feminim dan cantik.” jelas Bobby.

Jisoo tertawa dan berkata, “Apa aku terlihat seperti itu? Maaf aku sudah menyukai seseorang. Dia selalu perhatian kepadaku, keren, dan semua yang dia lakukan selalu membuatku nyaman.” Jelas Jisoo lalu pergi dari hadapan Bobby.

Bobby menahannya, “Bukankah kau menyukaiku?”

“Ohya, aku tadi melihat Jennie dan sepertinya suasana hatinya sedang buruk. Tolong perhatikanlah dan bersatulah kembali.” kata Jisoo, sambil melepaskan tangan Bobby.

Bobby tidak bisa berkata apa-apa. Jennie yang dari tadi mendengarkan percakapan mereka tersenyum.

Jennie yang menyusul Jisoo berkata, “Hari ini aku akan mentraktirmu.”

“Kenapa?” tanya Jisoo bingung.

“Hari ini pakaianmu sangat bagus ditambah wajahmu juga cantik.” jelas Jennie.

***

Sesampainya di sebuah cafe mereka lalu membicarakan bahwa Bobby itu seorang playboy.

***

Dua bulan kemudian...

Jisoo berbicara di telepon dengan seseorang yang mengajaknya untuk mengikuti kencan buta. Tapi Jisoo hanya tertawa dan menolak tawaran itu.

Ia lalu melihat sekumpulan anak perempuan yang berlari.

Mereka ternyata mengerubungi Lee Taeyong ‘asli’ dan anggota boyband lainnya.

Saat mata Jisoo dan Taeyong tidak sengaja bertemu. Tetapi Taeyong malah pergi begitu saja.

“Benar, hanya aku yang tahu itu,” kata Jisoo sambil berbalik pergi. Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya. “Aku juga tahu.”

“Pulanglah dengan selamat,” kata Taeyong sambil mendongakkan dagu Jisoo dan mencium bibirnya sekilas. Anggota group Taeyong yang lainnya menunggu didalam mobil dan terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. Mereka tidak mengenal Jisoo, tetapi mereka merasa bahwa Jisoo dan Taeyong sudah sangat mengenal sebelumnya.

***

Dua bulan sebelumnya...

Taeyong bangun dari tidurnya.

Ia memegang bibirnya, “Bukankah itu ciuman pertamaku?” Ia lalu tersenyum!

***

END

My Romantic Some RecipeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang