Tangan yang hangat melingkari pundaknya. Kepalanya ingin diangkat karena terlalu lelah menunduk. Semuanya berdoa untuk yang ada di depan. Yeoja disampingnya cuman bisa mengusap pundak pacarnya, sesekali memeluknya.
"Yeri-ah..." panggil Irene, ".. jebal"
Yeri memang menangis. Tapi ia tahan sampai tidak terdengar isakan, namun Irene bisa melihat jelas urat yang menonjol di lehernya. Kalau dibiarkan seperti itu terus, Yeri bisa-bisa pingsan karena menahan beban.
Irene menyuruh Joy untuk melepaskannya, kemudian Irene perlahan memeluk Yeri. Setelah semua yang terjadi, dia meninggalkan dongsaengnya karena melindungi Irene. Saat ini Yeri masih belum tahu apa-apa.
Berita mendadak tentang kepergian Taehyung membuat Yeri kembali ke Seoul, Joy langsung menjemputnya di stasiun. Pemakaman sudah selesai, sekarang hanya ada beberapa orang yang mengunjungi pemakamannya. Rata-rata adalah teman dekat Taehyung.
"Nangis tinggal nangis, buat apa di tahan?", bisik Irene, "Menangislah"
Dari kejauhan, Seulgi berdiri. Seulgi tidak bisa muncul di depan Yeri, tidak bisa. Walaupun rasanya Seulgi ingin memukul Taehyung karena tidak menepati janjinya yang ingin hadir di hari kelulusan Yeri, mungkin ada baiknya membiarkan Taehyung hidup tenang dulu.
Meskipun diberi liburan oleh agensi, hari ini bukan waktunya untuk bersantai. Bukan juga waktunya untuk berpacaran, semua masalah sudah selesai. Hanya saja.. Yeri. Masalah disini hanya Yeri. Dia masih muda, kuatkah menahan semua fakta yang ada?
Seulgi mengetik di handphonenya dan berjalan ke arah mobil. Hendak pergi ke kantor polisi.
Ting!
Handphone Irene bergetar.
Masih memeluk Yeri, Irene membuka handphonenya.
' From : pabo❤️
Aku akan pergi. Aku tidak kuat kalau menyembunyikan ini terus, biarkan dia tahu. Unnie, aku ada di kantor polisi kalau unnie mencariku.
Aku serahkan Yeri padamu, unnie. Sebagai gantinya, aku akan mengajakmu kencan🐻❤️ '
Ya, setidaknya terukir senyuman di bibir Irene di hari yang duka ini. kembali ke awal, Irene memeluk Yeri lagi.
"Apa yang bisa aku lakukan unnie?" tanya Joy,
Irene menatap Joy sambil berpikir. Waktu Irene tidak banyak lagi, dia harus pergi ke Kota Incheon untuk rapat disana. Irene melepaskan pelukannya dan mengusap semua air mata yang ada di wajah Yeri.
"Yeri-ah, bisakah kamu tenang dulu?"
Yeri mengangguk tapi masih gemetar dan kaku.
"Kau yakin?"
"... n-ne"
Irene tersenyum, "Aku tidak bisa menemanimu, um, aku ada perlu di Kota Incheon, tapi kamu bisa menelfonku kapan saja.. anggap aku, uh, entahlah, kalau ada apa-apa hubungi aku"
"..."
"Em.. Yeri-ah, Joy akan membawamu ke kantor polisi. Kamu harus tetap tenang, setelah melewati ini semua. Aku akan memberikanmu apa yang kamu mau, kuliah, kehidupanmu, biar aku saja", saat itu Irene tidak tahu kenapa dia bicara seperti itu, "Yeri-ah, mianhae"
"U-unnie.. kenapa minta.. maaf?"
Irene tersenyum dan mengelus kepala Yeri, "Kamu tahu aku sangat menyayangimu?"
"Tidak"
"Sekarang kamu tahu"
Irene memberi tatapan 'ajak dia pergi' pada Joy yang berdiri dibelakan Yeri. Benar. Benar kalau Irene akan mengurus kehidupan Yeri, Taehyung lah yang memberikan nyawanya untuknya. Dengan permintaan menjaga Yeri, tidak mungkin Irene akan mengingkarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pick Me! ─ Seulrene ✓
Fanfic❝Seorang bodyguard bertugas menjaga Sang CEO bak bidadari. Diam-diam ternyata CEO itu menyukai segala perlakuan bodyguardnya. Apakah Bodyguard itu bisa menjalankan amanahnya dengan baik atau justru jatuh dalam godaan Sang CEO?❞ ©Seulgibaechuu, 2017.