chapter 2

26 4 0
                                    

Keesokan harinya, seperti biasa aku sedang sarapan dengan eommaku.

Tiba tiba saja oppa ku datang.

"Jihyun?"

"Ne?"

"Kau memesan mobil online?"

"Eoh?" heranku.

"Maksudmu?" tanya ku.

"Ada mobil putih didepan." kata oppaku.

"Coba kau cek dulu." titahku kepada oppa.

"Baiklah."

Oppa ku pun segera kedepan lagi. Sedangkan aku melanjutkan sarapan.

Tak lama oppa kembali.

"Jihyun? Dia bilang, dia menunggumu."

"Hah? Menungguku?"

"Coba kau kesana dulu."

"Ahh baiklah."

Dengan terpaksa aku pun kedepan dulu.

Ketika aku hendak keluar langkah ku terhenti, karena sepertinya aku sudah pernah melihat mobil itu sebelumnya.

"Ah, ada ada saja."

Aku mendekati mobil tersebut.

"Ahjussi, tolong singkirkan mobil mu dari halaman rumah ku." kata ku sambil mengetuk ngetuk jendela mobilnya.

Kaca mobil pun terbuka.

"Apa aku kelihatan lebih tua?"

Aku tersontak kaget.

"Jimin!?" kagetku

"Sedang apa kau?" tanyaku.

"Sedang menunggumu."

"Kenapa tidak bilang?"

"Kan surprise."

"Cih."

"Yasudah ayo cepat."

"Sebentar ambil tasku dulu."

"Ya baiklah."

Aku pun kembali masuk ke dalam rumah.

Aku pun mengambil tas ku. Dan berpamitan dengan oppa dan eomma ku.

"Eomma. Oppa. Aku pamit. Aku berangkat dengan Jimin temanku yg kemarin mengantar ku."

"Ah baiklah. Hati hati dijalan." ucap eommaku.

"Ne eomma. Annyeong eomma, oppa."

"Annyeong" kata eomma dan oppa bersamaan.

Aku segera menuju ke mobil Jimin.

Sesampainya disana aku langsung naik mobil Jimin tanpa perintah.

"Ah Jihyun."

"Ne."

"Pakai sabuk pengaman mu."

"Ne."

Aku memakai sabuk pengaman.

"Sudah?" tanya Jimin.

"Ne sudah."

"Pelan pelan bawa mobilnya." titahku.

"Iyya."

Mobil pun menuju ke arah sekolah.

Keadaan hening.

"Jimin?" aku membuka suara.

"Iya?"

Aku ingin bertanya."

We Love You JihyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang