Chapter 3

23 1 0
                                    

Sebelumnya..

"Tidak apa-apa oppa, oppa mengapa kesini?." Tanyaku kepada kedua oppaku itu.

"Aku di suruh memanggil Min Ho-ssi oleh Teuki Hyung." Jawab Yesung oppa lagi. Aku menatap namja yang berada disampingku dan tersenyum.

"Oppa aku rasa kau akan di interogasi oleh ketiga belas oppaku, apa kau siap?." Tanyaku setengah berbisik.

"Aku siap Chagi ya, doakan aku ne?." Jawabnya seraya mengelus pipiku dan pergi bersama dengan Yesung oppa dan Wookie oppa.

Next Part Begin..

Aldira Prasetiyan POV

Setelah merapikan meja dan meletakkan bubur-bubur ituh di atas meja, aku berjalan ke ruang tengah untuk memanggil oppaku dan namjachinguku. Namun setelah aku tiba di ruang tengah aku tidak menemukan siapa-siapa.

Aku mencoba melihat di lapangan pribadi yang berada di belakang dorm, dan tetap kosong, omo..kemana mereka semua ini pergi? Aku mengambi handphoneku dan mencoba menghubungi nomor handphone namjachinguku dan tidak diangkat aku mencoba menghubungi yang lain dan nihil semuanya tidak ada yang mengangkat telponku.

'Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan, ini semua membuatku takut.' Ucapku membatin.

"Cheonsa Oppa." Teriakku, dan tidak ada jawaban. "Chullie oppa." Teriakku kembali dan tetap hening yang ku dapat. Aku kembali berteriak memanggil nama semua oppa dan nama Min Ho oppa tapi tetap tidak ada jawaban.

"Aishh..yang benar saja, ini konyol, masa iya mereka ilang gitu aja." Ucapku seraya setengah berteriak dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke ruang makan, dan ada yang aneh di sana, mangkok-mangkok yang kuletakkan disana hilang bahkan mangkok yang berisi bubur untukku juga ikut hilang.

'Apa ada maling?.' Batinku dengan segera aku mengambil tendermize yang biasa aku gunakan untuk memipihkan daging. "Masa iya maling Cuma ngambil bubur doang, ya elah ituh maling kelaperan apa emang kelewat bego." Tereakku masih dengan menggunakan bahasa Indonesia.

'Iyan lo ga boleh panik, jangan panik kalo panik lo bakal...' seketika pandanganku mengabur rasa sesak menghampiriku dan semua menjadi gelap.

Aldira Prasetiyan Putri POV end

Author POV

Matahari mulai menampakkan sinarnya yang merembes (?) melalui celah-celah jendela dorm. Terdapat yeoja yang sedang terbaring di atas lantai tanpa beralasan apapun. Sinar matahari yang menyengat itu akhirnya membuat yeoja tersebut perlahan membuka matanya.

"Aishh..pusingnya." Ucap saat setelah berhasil untuk duduk. "Pasti gua pingsan tadi." Ucapnya lagi dan seketika itu juga dirinya mengingat sesuatu.

Iyan, yeoja itu biasa dipangil Iyan oleh teman-teman kuliahnya. "Oppa, Cheonsa oppa, Chullie Oppa, Gege Oppa, Yeye oppa, Yadong oppa, Mokpo oppa, Aegyo oppa, Magnae oppa, Bumie Oppa, Kangin Oppa, Shindong oppa, wonni oppa." Teriak Iyan Seraya berlari mengelilingi dorm tersebut dan tetap saja yang ia dapati hanya kesunyian. Mata yeoja itu mulai memerah dan perlahan namun pasti air matanya mulai berjatuhan, yeoja itu menangis sesunggukan. "Kalian semua kemana sebenarnya, apa kalian baik-baik saja? Suju Oppa, kalian sebenernya ada di mana?." Ucapnya frustasi.

Drrrttttt.Drrrrttt.. terdengar suara handphone yang bergetar di dalam celana panjang yeoja itu, dengan sigap dia langsung mengangkat handphonenya..

"Yaaa!! Magnae, dimana kamu sekarang?." Teriak sang penelepon.

"Di rumah, wae yo eonni?." Tanya Iyan dengan suara serak.

Thirteen BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang