My Song For You [Aisozou Version]

48 5 23
                                    

[Nijimura Aisozou Version]

.

Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki dan Heaira Tetsuya.

Plot is mine.

And happy reading!

.

.

Aku memang tak pandai merangkai kata. Juga tak akrab dengan kiasan apalagi sastra. Tapi, aku akan menuangkan semuanya. Lewat permainan jemariku yang mengalunkan nada jiwa.

Termasuk perasaanku tentang dia.

(Nijimura Aisozou)

.

.

Suara nada gitar terdengar samar dari dalam ruangan itu. Kadang nada yang bermain begitu tinggi, tapi terkadang juga jatuh begitu saja. Sepertinya ada yang tengah mengganggu si pemain yang kini malah meletakkan benda bersenar itu kembali ke tempatnya.

Aisozou menatap meja belajarnya. Di mana berbagai jenis buku terbuka, begitu juga dengan peralatan menulis yang terkesan berantakan. Ia hanya mendecih kesal, sebelum akhirnya membereskan tempat tersebut.

Namun, ketika ia akan membuang berbagai lembaran kertas yang ia gunakan sehabis belajar, sebuah kertas terjatuh menarik perhatian. Membuat Aisozou segera mengambil benda itu. Dibaca sebentar, kemudian dengan kasar melemparnya ke tempat sampah.

Brugh.

Aisozou membanting diri, mengempaskan dirinya dengan cukup kuat ke atas kasur sewarna laut. Kemudian mulai menetralkan detak jantung yang menggila akibat apa yang sudah ia baca.

Aku ... sudah gila.

Pikiran itu memasuki otaknya begitu saja. Tak bisa dicegah oleh empunya yang langsung menggelengkan kepala. Tidak. Tentu saja itu salah. Namun sedetik kemudian, nalurinya malah membenarkan semua itu.

Giliran sosok bermata indah yang mengisi atensi pusat dimensinya. Netra bak permata itu seolah mengajaknya untuk menyelami sang pemilik. Dengan akhir Aisozou yang malah meninju pinggir ranjang. Berusaha menghapus eksistensi maya itu.

Kuso! Mengapa aku seperti ini?! Batinnya ribut. Netra onyx miliknya kembali terarahkan pada tumpukan kertas di tempat sampah dekat meja belajarnya. Perlahan, ia ambil sebuah yang paling atas. Kemudian hatinya mencelos begitu kertas tersebut terbuka, menampilkan sebuah nama yang istimewa baginya.

Tetiba saja ingatannya melayang ke beberapa bulan sebelumnya. Saat di mana ia bertemu dengan sosok yang dengan santainya memintanya untuk membantu di perpustakaan. Karena kebetulan tidak ada pekerjaan, Aisozou pun bersedia membantu gadis itu.

Di perpustakaan, ia baru tahu akan sisi lain akan pemilik surai panjang itu. Siapa sangka jika gadis itu menyukai sesuatu yang berbau romantis seperti novel dan shoujo-manga? Hal yang tidak pernah Aisozou pikirkan karena sifat gadis itu dalam kesehariannya.

Pun ia menurut saja ketika pemilik senyum tipis itu mengajaknya kembali ke kelas. Di mana senyum itu berubah menjadi tawa ketika mereka membahas tentang tugas sekolah. Sialnya, Aisozou lupa membawa tugas itu. Membuat si gadis terkekeh kecil, menertawakan kecerobohan lelaki itu.

Walau bagaimanapun, Aisozou tidak mempedulikannya. Baginya, masalah mengejek-diejek itu sudah sangat biasa baginya. Ia yang sering menjaili teman perempuannya, atau ia yang sering diejek oleh kawanannya.

[Hiatus] Random [Author's Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang