chapter 23

79 9 11
                                    

Author pov.

"Kenapa dek?!" Tae.

Sunna yang sedang duduk memeluk lutut dan menenggelamkan mukanya pun beranjak bangun dan mendekat kepada Taehyung.

"Itu, kulkasnya.. Hikss.. Hiksss.. " Sunna menunjuk dengan sesenggukan.

Ternyata kulkasnya penuh sama darah dan bangkai tikus, pantesan Sunna sampe nangis gitu. Soalnya dia paling takut kalo liat darah.

"Bangsat!!" Taehyung bergumam yang sepertinya sedang menahan emosi.

"Astagfirullahhalazim ya gusti itu kenapa kulkasnya berdarah." - Baekhyun.

"Udah buang aja te, ntar gue beliin yang baru." - Suho.

"Manusia dolar mah beda ya," - Jongin.

"Kulkas mah gampang bang! Yang nggak gampang tuh nemuin siapa pelakunya! Sumpah jijik gua liatinnya!!"

"Udah Te, sabar. Inget tadi lo bilang apa!" Suga.

"Tapi ini harus cepet diberesin, udah kelewatan!! Gue yakin, pelakunya pasti orang sekitar kita, mana mungkin dia bisa masuk rumah tanpa dobrak pintu coba?!"

"Ya tapi lo jangan kebawa emosi dulu te, sebelum ada bukti." Jimin.

"Betul itu." -Baekhyun.

"Yeol, lo bawa Sunna ke kamarnya gih. Biar kita orang yang beresin." Suga.

"Siap bosque."

"Ikut!!" teriak Sunna yang melihat tae and the gengs beranjak.

"Enggak dek, lo sini aja. Bakalan ribet nanti kalo lo ikut." Jimin.

"Tapikan.."

"Udah, ini demi kebaikan lo dek. Asal lo tau, kita aja masih belom tau pelakunya. Jadi lebih baik lo nggak usah ikut campur gue nggak mau lo jadi korban nantinya." Tae.

Akhirnya Sunna ngalah dan memilih buat kembali ke kamarnya.

"Udah lo pulang sana, gue mau istirahat."

"Enggak mau, gue mau jagain lo."

"Bawel ah, sana urusin aja tugas tugas sama selir selirnya. Ntar pada ngambek."

"Jadi sekarang siapa yang ngambek? Bukannya kamu?"

"Apaan sih, gajelas."

"Ngambek? Beneran?"

"Nggak,"

"Hikss... Hwaaaa... Gue nggak ngambek, orang bilang ini yang namanya kangen ya? Apa kangen itu separah ini? Seharian gue melewati hal-hal yang menurut gue sulit tanpa ada lo kak. Gue ngerasa butuh banget elo di saat saat gue lagi kaya gini. Gue kangen spam chat dari lo kak. Gue kangen vicallan, emang sesibuk itukah jadi kelas 12? Sampe harus nelantarin gue kek gini? Hiksss.. " Sunna nangis lagi.

"Gue ngerti kok, maaf kalo selama ini gue nggak pernah ada waktu lagi buat lo. Gue usahain deh bakal kaya dulu lagi,"

"Alah kipak ae lo kak, janji dulu geh sama guanya,"

"Kali ini nggak beneran, Janji deh." kemudian kelingking mereka bersatu.

"Cieee udah senyum lagi," Chanyeol.

"Tauah."

Sunna Pov.

Sedikit lega memang rasanya setelah ngungkapin unek-unek gue selama ini. Pokoknya Apa yang gue rasain, itu yang gue ungkapin.

Renggangnya suatu hubungan memang di sebabkan oleh salah satu pihak yang memulai, namun untuk memperbaiki renggangan tersebut pun harus ada salah satu pihak yang memulai untuk menjelaskan.

Because Of You • Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang