PROLOG

53 12 1
                                    

**Tidak semua cerita harus di lumuri dengan hal berbau mature (Sex)**

Selamat Membaca

>>> 0 <<<

{Cluj, Rumania{Tahun 1712}

JEDDAAR

JEDDAARR

JEEDDAARRR

Suara petir serta di iringi kilat yang begitu menggelegar sedang berlangsung di luar sebuah bangunan berbentuk istana. Langit biru cerah yang dipenuhi awan-awan putih sebelumnya, seketika berubah menjadi gelap karena kemunculan awan hitam tebal yang tiba-tiba menyelimutinya. Tetesan ribuan air jatuh dari langit kepermukaan bumi datang bersama dengan hembusan angin kencang. Orang-orang sering menyebutnya dengan BADAI. Sebuah badai Dahsyat yang belum pernah terjadi selama kurun waktu 100 tahun belakangan. Badai itu mengamuk dengan hebatnya tanpa memperdulikan apa yang di lewatinya, dan itu merupakan sebuah pertanda bahwa sesuatu yang besar akan segera terjadi.

Bersamaan dengan itu, langkah kaki yang begitu terburu-buru terdengar berlari di sepanjang lorong menuju sebuah ruangan. Langkah itu lalu berhenti tepat di depan sepasang pintu kayu kokoh berwarna coklat keemasan. Di baliknya, terdapat ruang kerja milik seseorang. Sosok itu meraih gagang pintu lalu mendorongnya ke dalam.

CEKLEK

Dengan napas yang masih terengah-engah, ia pun melangkah masuk. Di sudut ruangan berdiri sosok pria tegap dengan kulit wajah yang tidak tampak menua sedikit pun bahkan di usianya yang sudah memasuki 78 tahun. Pria itu sedang menatap langit bergemuruh di luar sana. Ia berdiri di depan pintu kaca yang sangat besar sambil mengamati perubahan langit yang menjadi gelap dalam seketika.

"Tuan--yang di tunggu sudah tiba.."seru pria yang berlari tersebut. Ia mengenakan pakaian seorang pengawal.

Pria tegap itu menoleh mendengar kalimat bawahannya. Dia hanya tersenyum miring kepada sang pembawa berita sebagai balasannya. Entah apa maksud dari senyuman itu. Tanpa menjawab perkataan bawahannya, pria tegap itu melangkah keluar lalu segera menuju ke sebuah tempat dari kabar yang di terimanya.

Pria itu terlihat santai berjalan di lorong bangunan yang menyerupai istana ini dengan raut wajah senang tercetak disana. Tak lama kemudian, ia sampai di tempat tujuan. Sebuah ruangan yang minim pencahayaan. Disana sudah berkumpul beberapa orang pria yang jauh lebih tua darinya. Orang-orang tersebut langsung memberi jalan padanya sembari menundukkan kepala.

"Tuan.."sapa mereka.

Tanpa menjawab, sepasang maniknya beralih mencari sesuatu yang menjadi tujuannya datang kemari. Sebuah benda berbentuk telur berada diatas ranjang besar di sudut ruangan. Benda itu memiliki ukuran yang tidak wajar seperti bongkahan batu yang cukup besar. Di dalamnya ada sesuatu yang bernyawa sedang tertidur dan menunggu untuk di bangunkan. Tiba-tiba..

KREKK

KREEKK

Terdengar bunyi retakan. Perlahan bagian-bagiannya (kulit cangkang benda tersebut) mulai terkelupas satu persatu jatuh ke lantai. Raut senang di wajah pria itu semakin tercetak, membuatnya tak sabar menunggu sesuatu yang akan keluar dari dalam benda tersebut. Ia sudah lama menantikan hal ini.

Seorang bayi mungil juga lucu keluar dari dalam benda tersebut. Bayi itu memiliki sepasang manik semerah darah. Sembari menatap orang-orang yang ada di hadapannya, ia menunjukkan smirk evil-nya. Menampakkan sepasang gigi taring kecil yang tersembunyi di balik bibir mungilnya.

Orang-orang yang berada disana segera berlutut memberikan sebuah penghormatan tertinggi, tak terkecuali pria tegap tersebut juga. Mereka mengepalkan telapak tangan kanan lalu meletakkannya tepat di dada kiri atas. Dan dengan suara lantang mereka berkata..

"Selamat datang, MY LORD.."

~ o 0 o ~

Alo 👋 P0u balik lagi dengan Lapak baru..
Maaf prolognya pendek..
Ini sepenggal masa lalu dari cerita di atas
Mulțumesc udah mau mampir😊
Semoga kamu SUKA😘

**Fericit Lectură**

Senin, 07 September 2020
[ P0uCh^N💋 ]

|| THE BLOODY ROSE ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang