MotheX -3

8.2K 498 2
                                    

Dan akhirnya disini lah ia sekarang, di depan 3 gudukan tanah dengan bunga-bunga yang bertebaran diatasnya.

"Sampai jumpa kak, pap. Aku akan merindukan kalian! Tunggu aku dan mamah sampai waktunya tiba ya pap!" batin Athena mengantar kepergian sang papah serta kakaknya. Kini Athena hanya berdua dengan sang mamah. Ia harus bisa menjadi papi untuk mamahnya dan juga orang tua bagi Vania.

"Mam udah yuk kita pulang, kasian papi dan kakak. Mereka pasti sedih lihat mamah menangis seperti ini. Kasian juga sama Vania mah, cuacahnya sangat terik!" Athena berusaha membujuk sang mamah untuk tegar dan tidak menangisi gundukan tanah yang masih basah dan bertabur bunga diatasnya.

"Mamah masih ingin menemani papi disini Then!" jawab Bella dengan suara yang parau tak ingin meninggalkan suaminya.

"Mah, papi udah gak perlu di temani! Papi udah ada kak Rani sama bang Very juga! Vania masih butuh kita mam untuk tetap hidup!" Athena mencoba menyadarkan sang mamah agar mau meninggalkan pemakaman.

"Udah Ten jangan berkata seperti itu! Biar aku yang mengajak mamah ya! Kamu jalan saja duluan ke mobil ya, kasian Vania!" ujar Rina menyuruh Athena untuk duluan ke mobil, agar dia dapat membantu sahabatnya merayu sang mamah.

"Hah... Ya sudah aku ke mobil dulu ya Rin!" pamit Athena pasrah yang tak bisa membujuk sang mamah, cuaca yang terik membuat Athena tak bisa bertahan lama di pemakaman karena membawa Vania dalam gendongannya.

"Mah, udah yuk kita pulang, kasian Vania loh!" Rina mencoba mengajak Bella lagi. Kali ini perlahan agar Bella bisa menerima dan ingin ikut untuk pulang.

"Kenapa papi pulang duluan gak nungguin mamah ya Rin? Hiks... Apa papi gak sayang sama mamah?" tanya Bella masih dengan kesedihan yang teramat dalam karena di tinggal suaminya.

"Mah gak boleh begitu, Tuhan lebih sayang papi mah dari pada kita yang sayang papi. Papi juga masih bisa lihat mamah dari atas sana pasti, tapi mamah gak boleh kaya gini terus. Mamah harus berdoa terus buat papi ya mah. Papi akan sangat butuh doa mamah sebagai bentuk perhatiannya mamah sama papi!" Rina mencoba perlahan memberitahu Bella dan akhirnya Bella mau di ajak untuk pulang.

Bella dan Rina berjalan menuju tempat dimana Athena dan Vania berada. Supir pun melajukan mobilnya menuju kediaman Dirga. Sesampainya disana Athena menidurkan Vania di tempat tidur bayi yang berada di ruang keluarga. Sekarang ruangan itu di sulap olehnya untuk menjadi tempat bersandar Athena sambil menonton TV dan tetap menjaga Vania.

Rina mengantar Bella menuju kamar tidurnya. Hari ini adalah hari yang berat untuk Bella dan Athena. Rina berusaha sebisanya untuk menghibur Athena dan Bella. Setelah mengantarkan Bella ke kamarnya, ia pun keluar dan menyuruh maid untuk mengambilkan minum dan makanan ringan untuk dirinya dan Athena.

Rina berjalan menuju ruang keluarga, tempat dimana sahabatnya sedang menonton TV menyegarkan pikirannya.

"Ten.. " panggil Rina seraya duduk disamping Athena di ruang keluarga Dirga

"Hmmm..." jawab Athena hanya berdehem

"Sudah lah, kamu harus belajar menerima semuanya!" ujar Rina seraya duduk disamping Athena

"Aku sudah menerimanya kok Rin. Hanya masih kaget saja, statusku yang tadinya mahasiswa biasa kini berubah seketika menjadi seorang mamah!" jelas Athena memberitahu apa yang menjadi pokirannya.

"Hahahha, bodoh malah mikir kesana lagi lu!" sahut Rina menoyor kepala Athena.

"Sialan, kali ini itu yang jadi pikiran gua Rin!" ucap Athena jujur seraya mendorong Rina pelan.

MotheX [MadhaX] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang