Dunia ini memiliki 7 jenis musim, panas, dingin, hujan, kemarau, semi, gugur, dan salju. Tidak semua belahan dunia bisa memiliki ketujuh-tujuhnya. Tuhan sudah menciptakan dunia dengan iklim dan musim sedemikian rupa agar manusia bisa saling berbagi. Jika di Kanada, ada musim salju maka di Indonesia ada musim kemarau. Semua Tuhan rancang sedemikian rupa karena Tuhan tahu makluk ciptaannya yang bernama manusia ini akan menuju sebuah era yang dinamakan era globalisasi.
Keluarga ku adalah pecinta alam dan salah satu anggota pelestari lingkungan.
Jika beberapa tahun lalu Komodo dapat kita jumpai di Pulau Komodo, ditahun dua ribu tiga puluh tiga, Komodo sudah dinyatakan punah. Spesies dinasaurus itu sudah langka di tahun lalu--dua ribu tiga puluh dua, tepat saat ulang tahun ayah. Seharusnya hari tiu adalah hari terindah untuk ayah karena berhasil menyelamatkan tiga ekor spesies babi rusa. Tapi ayah terpukul di malam harinya karena spesies Komodo telah dinyatakan punah dari peradabannya.
Pemerintah tidak pernah berusaha menjaga keseimbangan ekosistem. Efek rumah kaca terus menerus terasa. Atmosfer telah banyak berlubang. Bersyukur jika suhu dapat tiga puluh empat derajat, biasanya mencapai angka tiga puluh enam derajat celcius. Bisa dibayangkan seberapa panasnya bumi di saat itu?
Setiap bangunan di dunia ini memasang pendingin udara. Efek rumah kaca terjadi karena pemakaian pendingin udara yang berlebihan. Bisa dibayangkan jika dua puluh empat jam nonstop pendingin udara beroperasi di suhu enam belas derajat saat siang dan delan belas derajat di malam hari dan itu dilakukan selama sebulan penuh? Ping tidak tujuh puluh dua juta gas CFC dilepaskan ke ozon. Ingat, disetiap harinya. Untuk menetralisirnya membutuhkan hutan rindang sebesar benua asia selama bertahun-tahun. Pertanyaannya, apa ada lahan sebesar benua terpadat di dunia ini--Asia--yang tidak berpenghuni? Tidak! Bahkan manusia semakin rakus. kutub selatan saja sudah ditempati. Saking kurangnya lahan di muka bumi ini, Pinguin lucu nan tidak bersalah hanya dapat kita temui di kebun binatang, yang terbesar berada di kutub selatan, tapi sama saja, mereka terkurung di kebun binatang. Butuh bencana besar agar seluruh bangunan di muka bumi di luluh lantakan dan spesies manusia di musnahkan sebanyak tujuh puluh persen agar kita bisa kembali menyeimbangkan alam.
Masih ingat benua Afrika yang liar? Dulu singa, harimau, jerapah, gajah-lah yang berkuasa penuh, sekarang tergantikan oleh manusia. Manusia lah yang berkuasa di benua tersebut.
Sungai Niil yang merupakan sungai terpanjang xi dunia kini diatasnya sudah ditutup dengan bangunan-bangunan. Atau sungai amazon? Sungai terbesar di dunia? Jangan kira pedalaman Amazon sekarang masih ada. Sekarang sudah berubah menjadi perkotaan di pedalaman. Kau tahu? Kami para pecinta alam kalah telak dengan penjabat yang rakus yang mengatas namakan globalisasi.
Di Kota tempatku tinggal, hanya ada sepuluh rumah yang tanpa pendingin udara. Rumahku salah satunya. Ibu berinisiatif untuk menanam tanaman di dalam rumah agar udara tidak terlalu panas. Aku harus menerimanya walau saat umurku empat belas aku selalu menangis karena iri. Rumah teman-temanku berpendingin udara, sedang diriku? Aku hanya bisa menikmati pendingin udara di kantor-kantor negara atau swasta, toko, dan sekolah. Bahkan mobil kami tanpa pendingin udara. Mobil kami ramah lingkungan. Sangat-sangat ramah lingkungan. Bahan bakarnya adalah air kotor yang di fertilisasi oleh ayah. Tanpa mengeluarkan gas karbon monoksida dan mobil kami tidak bisa terbang seperti kebanyakan mobil. Aku harus berpanas-panasan di jalanan saat hendak berpergian. Sudah biasa. Memang aku selalu protes kepada orang tuaku, namun sekarang tidak. Aku justru berterima kasih kepada mereka. Setidaknya saat ini bumi masih bisa ditinggali dengan cara yang amat sangat unik. Dengan cara melayang, kami semua--penduduk bumi--tinggal di bumi untuk beberapa puluh tahun kedepan.
***
Aku berangkat ke sekolah bersama ayah, seperti biasa. Kami membutuhkan waktu dua puluh menit jika ingin sampai kesekolah lewat jalur jalan raya, bukan lintas langit. Setiap pagi aku harus bermandi keringat terlebih dahulu jika ingin sampai sekolah, oleh sebab itu, mulai dua tahun terakhir, aku tidak pernah mau menggunakan seragam sekolah terlebih dahulu jika berangkat sekolah. Lebih memilih menggunakan baju tipis.Biar jika bajuku basah oleh keringat, yang penting baju sekolahku tetap aman.

KAMU SEDANG MEMBACA
When The Snow Never Came Down Again
FantascienzaKetika salju tidak turun lagi ditahun dua ribu tiga puluh enam, semua manusia yang tinggal di empat musim kebingungan. Merambat hingga manusia yang tinggal ditropis. Berbagai perundingan dilakukan. Sampai seseorang mengusulkan untuk menyiramkan kris...