''Kenalkan?''

23 0 0
                                    

''Hai Nona, sepertinya kau membutuhkan bantuan''
Ketika ia melihat seekor kelinci betina, yang sepertinya sedang kesulitan untuk membawa dua drom air untuk  masuk ke dalam rumahnya.
''Tidak tuan, terimakasih''
''Jangan sungkan Nona, sini biar aku bantu''
''Tidak, tidak perlu aku bisa melakukannya sendiri''
''Tidak Nona tidak, kau memang memerlukan bantuan ku, aku akan membantumu oke?''
''Bukankah sudah kubilang , aku tidak membutuhkan bantuan''
Balasnya dengan nada agak tinggi seraya membalikkan badan karena dari tadi ia dalam posisi membelakangi Kenny
''Uhhhh, Kau jutek sekali, tapi asal kau tau aku bukan tipe hewan yang mudah menyerah, begini saja , aku menantangmu bagaimana kalau kita taruhan?
''Sayangnya aku tidak tertarik''
Dengan acuh, dia membalikan lagi badannya . Sehingga posisinya kembali seperti semula yaitu membelakangi Kenny
''Jadi kau menolakku? Ah sayang sekali Nona, padahal awalnya aku fikir kau hewan yang ... Tapi ternyata...''
Belum selesai Kenny berkata langsung dipotong oleh Kelinci tersebut
''Ahbaiklah baiklah, aku terima tantanganmu''
''Gitu dong dari tadi, kan enak di dengernya, sebelumnya aku akan memberitahu dulu per~''
Belum usai Kenny berkata lagi lagi dipotong oleh kelinci tersebut
''Ahsudahla, tidak perlu bertele-tele kangsung ke intinya saja''
Kenny sempat geleng - geleng kepala dibuat hewan tersebut
''Ternyata selain jutek, kau juga tipe hewan yang tidak sabaran ya''
''Apa kaubilanggg!!''
''Ti, ti, tidak , tidak ada nona''
Karena tidak ingin mendapat murkanya sang kelinci, Kenny langsung mengeluarkan sebuah benda dari saku celananya
''Kau lihat benda ini? Ini adalah batu keberuntunganku nona, yang sudah ku ukir simbol bintang diatas, dan bulan dibawahnya, jadi kau pilih yang mana?
Dengan menaikkan sebelah alisnya ia bertanya
''Terserah kau saja, jika itu bisa membuatmu cepat - cepat pergi dari sini''
''Baiklah, baiklah. Kalau begitu aku yang bintang , dan kau yang bulan, begini peraturannya aku akan menghitung dari satu sampai tiga kemudian melambungkan batunya, dan jika batunya jatuh dengan simbol bintang diatas maka aku yang menang, namun jika simbol bulan diatas maka kau yang menang, bagaimana kau mengerti''
''Bisakah kau percepat ini, aku rasa kau sudah terlalu bertele - tele''
''Baiklah, baiklah, dasar nona tidak sabaran''
''Aku masih bisa mendengar apa yang kau katakan!''
''Satu, dua, tiga''
Karena tidak ingin mendapat murkanya sang kelinci, langsung saja Kenny menghitung lalu melambungkan batunya
''Yeahhh, kau lihatkan? Jeckpot!
''Ah Sialan. Bagaimana bisa''
Dan benar saja, batunya jatuh dan mendarat ditanah dengan bagian bintang diatas. Itu berarti Kenny lah pemenangnya.
''Kau lihat kan sekarang. Aku yang menang. Jadi, sekali lagi aku bertanya , bolehkah aku membantumu Nona?''
Pertanyaan Kenny tersebut jelas seperti olokan bagi si kelinci karena sudah jelas Kenny yang memutuskan karena ialah pemenangnya, lantas untuk apa dia kembali bertanya?. Meskipun sebenarnya ingin sekali rasanya Kelinci menjawab pertanyaan Kenny tersebut ''tidak'' namun ia tidak berdaya akan itu, karena ia tetap harus menghargai kesepakatan yang berlaku
''Hmmm , terserah kau saja''
''Bagaimana kalau kita berkenalan terlebih dahulu, kenalkan namaku Kenny''
Kenny memberikan tangannya berharap mendapatkan sambutan berupa jabatan tangan kembali dari si kelinci
''Kalau kau tidak ingin membantu dengan senang hati kau boleh pergi dari sini tuan''
''Sudah kuduga, dasar nona jutek''
''Sekali lagi kau berkata seperti itu, maka aku pastikan kau tidak akan memiliki mulut untuk berbicara lagi nanti''
Ucapan kelinci tersebut jelas, membuat siapapun yang mendengarnya merinding. Namun dengan santai kenny membalas
''Ternyata kau lebih mengerikan dari yang ku bayangkan''
''Bahkan jika kau tau, aku lebih, lebih, lebih dari apa yang ada di fikiranmu''




















Gimana guys? Si kelinci jutek ya, untung aja si Kenny seloww bawaannya😂
Smoga suka ya guys!
Happy Reading guys!

Desa KurukenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang