#Part 6

2.4K 98 0
                                    

HAPPY READINGGG!!!

Angga POV.

Saat gue ingin memasuki kelas, perasaan gue ga enak dan gue selalu memikirkan adek gue Rifka.

Tanpa basa-basi, gue langsung berbalik dan menyusul Rifka.

Tapi saat sampai di sebuah koridor ku mendenger suara tangisan yang pedih.

Ku ikuti suara tangisan itu dan saat di pertengahan koridor. Ku melihat Rifka menangis.

Dia memanggil-manggil namaku.

"Kakkk, kakak hiks dimana? Adek takuttt hiks" tangisnya sambil memeluk tubuhnya semakin erat.

Aku langsung memeluknya, "Ya Allah adekkk, kenapa sampe bisa kayak gini? Siapa yang bikin kamu kaya gini? Bilang sama kakak" ucapku tegas sambil menggendongnya menuju UKS.

UKS...

"Dok, dok tolongin adek saya dok" aku memanggil dokter yang berjaga hari ini.

Yaaaa, sekolah ini memfasilitasi UKS beserta dokter jaga berganti-ganti sesuai hari jaganya.

Dokter pun langsung datang dan aku menaruh Rifka di kasur yang disediakan di UKS.

Dokter Yanti menyuruhku untuk menunggu di tempat tunggu.

Udah kek anu aja dah sekolah ini. - Author

Anu apaan dah??? - Angga

Anu itu sama dengan rumah saki jangan omes lu tong. - Author

Ooohhh gue kirain apaan, ye maap thor. - Angga.

Ya begitulah rumah sa- eh maksudnya UKS di sekolah gue.

Setelah 10 menit lewat, Dokter Yanti pun keluar.

Dia berkata, "Rifka ga apa-apa dia cuman shock dan ya luka memar di bagian kepala dan punggungnya, mungkin ada yang menjambak dan mendorongnya ke tembok dengan keras dan menghasilkan memar-memar itu."

Aku shock mendengarnya, siapa yang berani melakukan itu semua kepada adik kesayanganku.

Jika aku menemukan orang itu, tidak bakal aku maafkan dia.

"bolehkah saya menemuinya dok?" tanyaku.

"boleh, asal jangan berisik dan jangan membiarkan dia memikirkan kejadian tadi, atau itu akan mengakibatkan sakit kepala yang sangat hebat, kalo dilihat-lihat dari lukanya tadi" ucap dokter mengingatkan, aku hanya mengangguk.

"Okay, kalo begitu saya permisi dulu" ujar dokter yanti, aku menjawab "makasih ya dok", ku lihat dia mengangguk.

Aku pun memasuki ruang istirahatnya.

"Adekkk, kamu kok bisa kaya gini? Siapa yang ngelakuin ini ke kamu hm? Bilang sama kakak, jangan bikin kakak khawatir" ucapku sambil mengecup keningnya lama dan ikut tertidur disampingnya.

Angga POV End.

-------------------------------------🌹🌹------------------------

Normal POV.

Saat Angga tertidur gantian si Rifka yang bangun.

"Kakkk" panggil Rifka pelan. Angga pun langsung membuka matanya.

"Adek? Mana yang sakit? Mau kakak panggilin dokter? Mau minum? Minum apa? Es teh? Es buah? Air putih? Teh anget" ohhh nooo, liatlah betapa khawatirnya dia sampai-sampai dia kelimpungan mencari barang untuk ditunjuka sebagai minuman ke adeknya, obat diare pun dia sebut sebagai teh anget.

Rifka yang melihatnya merasa bersyukur dia mempunyai kakak yang sangat-sangat menyayanginya,

"Kakkk Rifka ndak apa apa, Rifka tadi cuman ketakutan makanya nangis, dan kepala sama punggung Rifka ndak apa apa kok, kakak tenang aja ya?" jelas Rifka seraya mencium pipiku dan mengelusnya.

Angga pun hanya menghembuskan nafas beratnya, "huhhh iya deh, tapi jujur sama kakak, siapa yang buat kamu kaya gini?" tanya angga.

"eummm se-sebenarnya kak, yang nge-ngelakuin ini semua adalah k-kak angela" jawab rifka gugup. "Ta-tapi kata kak Angela, kak angga jangan sampai tau" rifka menunduk, takuk melihat sorot mata kakaknya.

Ooohhh jadi semua ini ulah si jalan itu? Okay la, lo gatau dengan siapa lo bermain:) - Angga.

Angga pun langsung memeluk adiknya, "maafin kakak ya dek, kakak gabisa jagain kamu" ucapnya sambil mencium pucuk kepala rifka. Rifka hanya tersenyum dan membalas pelukan kakaknya.

.
.
.
.
.
.
.
;-🌿TBC....🌿-;

HALO GUYSSS...

maaf ya kalo cerita nya garing, kurang asik, pendek lagi, maaf. Soalnya aku baru pemula yang paham tentang cerita2 dan tatha cara menulis bisa ajarin aku okayy^^

My Brother! {Taehyung x Jennie}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang