Pagi ini begitu cerah, kubuka jendela kamarku dan melihat keluar sembari melihat langit yang cerah hari ini. Karena bulan February adalah musim hujan jadi melihat cuaca hari ini yang begitu cerah seakan memberikan suntikan semangat lebih untuk menjalani hari-hari.
Alika, itulah namaku. seorang gadis yang berumur 23 tahun. Orang-orang sering menjuluki ku dengan si ceria ceroboh. Karena aku selalu menyapa setiap orang yang aku lihat, dan aku ceroboh dalam hal apapun, pelupa, pegang apa-apa selalu jatuh, dan kadang aku benci dengan sikapku yang ceroboh.
"Nak, sudah bangun, waktu nya kamu mandi berangkat kerja" tiba-tiba sapaan pagi yang tidak asing lagi kudengar menghentakanku dari lamunan pagi. Yaa itu adalah sapaan malaikatku (ibuku)
"Iya ibu, ini lagi beresin kamar bentar lagi mandi" ucapku dengan nada bahagia.
Inilah hidupku, setiap harinya bangun pagi, mandi dan berangkat kerja. Aku bekerja di sebuah perusahaan Travel Tiket Pesawat swasta di daerahku , aku bekerja sejak lulus SMA tahun 2013 silam hingga sekarang.
Aku seorang gadis yang baru selesai menyelesaikan studi S1 jurusan Administrasi Negara di sebuah universitas di daerahku.
Aku menikmati hidup ini, lelah dan bahagia nya.
Begitulah hidup seharusnya, kalau mengeluh terus kapan bahagia nya?"Yuuk ibu kita berangkat kerja" ajakanku yang begitu manis.
Ibuku adalah seorang karyawan di sebuah Rumah Makan di daerahku.
Dia seorang koki yang handal, ibu bekerja sejak aku duduk di bangku kelas 2 SD hingga sekarang.
Ibu bagiku adalah seorang wanita tangguh, wanita kuat yang sangat baik hati.
Dialah sosok malaikat yang berwujud, seorang wanita yang selalu menjaga dan menemani hari-hari indah ku.
Hidup seakan mudah karena aku memiliki wanita luar biasa dalam hidupku, yaaa dialah ibuku.
Aku sangat bangga memiliki sosok ibu seperti Widya aninta itulah nama ibuku, seorang janda yang menghidupi anak satu satunya seorang diri.
Dia di tinggalkan oleh seorang laki-laki yaitu ayahku, ibu di tinggalkan oleh ayahku di saat umurku 4 bulan.
Kejam yaa? Iya sangat kejam.
Bahkan aku masih ragu apakah dia pantas di sebut sosok ayah?
Aku tidak tau apa yang membuat laki-laki itu begitu tega meninggalkan aku dan ibu."kamu berangkat sendiri, ibu berangkat sebentar lagi ada yang harus ibu urus dulu, karna hari ini ada pengajian di kompleks kita, ibu ibu kompleks sedang buat jajan, jadi ibu harus bantuin kasih resep" penjelasan ibu karna tidak bisa ikut berangkat kerja bersama.
"Sipp buuk, nanti ibu hati-hati yaa, naik ojek yang ibu kenal saja" jawabku
Sesampai di tempat kerja aku di kagetkan dengan pelukan dari belakang, ternyata anggita sahabatku yang sengaja mengagetkan aku.
Anggita adalah salah satu karyawan di tempat aku kerja.
Aku sangat menikmati pekerjaanku karna di kelilingi rekan-rekan yang baik yang sudah menjadi sahabatku.
Aku dan Anggita sangat jauh berbeda, dia seorang wanita yang sangat alim.
Dia memakai gamis dan jilbab panjang, dia selalu mendengar kan ceramah agama, sedangkan aku adalah seorang gadis biasa.
Yang kalau berangkat kerja rambut di ikat satu atau dibiarkan terurai.Bersambung,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Tunggu part selanjutnya yaah, jangan lupa di comment kalau ada yang harus diperbaiki
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Seorang Pendosa
Teen FictionHidup bukan tentang mau mu, tapi hidup adalah tentang kamu mensyukuri apa yang di takdirkan padamu