USAI

25 4 0
                                    

_

_

_

_

_

_

Aku pikir, kita akan berakhir bahagia. Seperti kisah cinta sejati di di film dan drama.

Menyanyi berdua kala bunga bermekaran, menangis berdua kala hujan tak memeluk.

Duduk bersama menanti senja dikaki cakrawala yang berbeda, dengan isyarat jingga pertanda rindu membelenggu.

Ternyata
aku salah mengerti pada bisikan jarak yang menguatkanku,
aku salah mendefinisikan perjuangan kita yang ternyata perjuanganku.

Aku kecewa pada ukiran angan yang kita ungkapkan dahulu, yang tak bisa tergapai bahkan tersentuh oleh lembutnya perasaan ini.

Dan apa sekarang? Usai sudah tentang kita, apalagi yang mau ku kata saat daun bambu menampar lembut hati merahku, ia terluka dan memaksa hujanku keluar dari sudut mata.

Berakhir, bersama dengan luruhnya gumpalan awan yang menghitam, terimakasih tentang kita selama ini.
Terimakasih telah bukakan payungmu untukku, walau hanya sementara. Lupa, adalah kata mustahil untukku. Berharap, adalah kata yang menjadi doaku.

Pergilah ukir seindah mungkin, jika ingin kembali, kembalilah aku masih disini, menunggu.















Kamsaeyeo yang udah baca😘

Lanjut ke chapter selanjut nyee..

PECINTA SASTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang