(VOTE sebelum membaca ya gengsku, tq)
-How I survive on my own-
Bagi sebagian orang, memiliki saudara kembar identik adalah hal yang ypaling menyenangkan. Mereka bisa berbelanja bersama, melakukan hal konyol bersama, tertawa bersama, dan selalu melakukan hal apapun bersama karena mereka saudara kembar.
But for me, it just a disaster.
Kedua orangtuaku selalu menyukai Sarah. Well, Sarah memang seseorang yang jenius dan juga anggun. Bercita-cita menjadi dokter bedah dan sekarang cita-citanya terkabulkan, Sarah sedang menyelesaikan kuliah kedokterannya itu. Karena cita-citanya itulah membuatku tidak bisa merasakan indahnya perkuliahan.
Keluargaku bukan berasal dari keluarga yang kaya raya. Ayahku hanya seorang polisi yang tidak memiliki pangkat tinggi dan ibuku tidak bekerja. Ditambah aku bukanlah orang yang jenius dan anggun seperti Sarah. Kami bertolak belakang.
Aku membenci pelajaran. Sangat membenci pelajaran apapun. Tapi aku sangat suka membuat desain pakaian yang cantik. Cita-citaku menjadi fashion designer. Aku mengatakan cita-citaku namun kedua orangtuaku termasuk Sarah malah menertawakannya.
Ibuku memaksaku untuk tidak melanjutkan sekolah karena ia bilang aku terlalu bodoh untuk kuliah.
Sejak dulu aku membenci Sarah karena selalu mendapat semua apa yang diinginkannya. Jika selalu menang karena otaknya, maka aku menang dengan wajahku. I did it. Aku membuat lelaki yang awalnya tertarik pada Sarah melirik. Aku tidak benar-benar mengencani seseorang atau tidur dengan lelaki, Hell I'm still virgin.
Aku hanya mengajaknya bermain sedikit, making out something like giving him blowjob. Tidak lebih dari itu. Biar bagaimanapun aku ingin keperawananku direnggut oleh seorang yang benar-benar seksi. Ah, dan juga kaya raya.
Puncak aku bermain-main dengan Sarah adalah ketika aku mengacaukan pernikahannya. Well, aku menggoda calon suaminya dan calon suaminya datang padaku lalu mengatakan jika dia jatuh hati padaku.
Kedua orangtuaku mengusirku saat tahu apa yang aku lakukan. Aku mengemas semua yang aku butuhkan dan pindah dari Colorado ke New York. Sebuah kota besar yang pastinya memiliki lusinan hot daddy.
Aku membeli apartemen kecil dengan uang yang kukumpulkan hasil menjual desainku dan sisanya kugunakan untuk modal mencari pekerjaan. Mencari pekerjaan di New York tanpa gelar sangat sulit. Benar-benar sulit.
Bulan-bulan awal saat aku pindah ke New York, hidupku sangat sulit. Aku bekerja sebagai kasir dimini market dengan bayaran yang tidak besar. Banyak lelaki hidung belang yang ingin mendapatkan sesuatu dibalik celana dalamku. Bahkan aku sempat memakan mi instan selama berminggu-minggu sampai perutku sakit dan dokter menyuruhku untuk menjauhkan mi instan dari hidupku lagi.
I'm such a mess, I know. Tapi tiba-tiba keajaiban datang. Seseorang dari agensi model menawarkanku untuk audisi. Dengan senang aku mengikuti audisi itu dan lolos. Tapi lagi-lagi aku harus mengalami kesulitan saat bersama model-model yang lebih senior.
Mereka menganggapku sampah dan itik buruk rupa. Padahal aku tahu mereka semua memasang silikon didalam dada mereka agar terlihat besar. Jangan lupakan pisau bedah diwajah mereka.
Tapi aku berhasil melalui semua itu. I'm survive and I'm proud of myself.
"How's your day?"
Aku yang sebelumnya sedang fokus menonton acara televisi kini menoleh kearah Ren yang masuk. Wajahnya terlihat kelelahan. Sepertinya kali ini ia mendapat klien yang menjengkelkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dominate Me [Kang Daniel]
Fanfiction•Kang Daniel Fanfiction• Dark, Obsession, Lust, and Lie Warning : •Mature scene (18+)