Chapter 1 - 일

10.9K 534 31
                                    

Selamat datang di Fanfiction debutku.

Mungkin ada yang kaget karena ada notif Republish. Gak ada yang berubah signifikan kok di republish kali ini. Aku hanya merombak beberapa narasinya, dan alur cerita masih sama. Tapi kalo mau balik nostalgia bersama Yoongi Esna ke era Wings silahkan baca.

 Tapi kalo mau balik nostalgia bersama Yoongi Esna ke era Wings silahkan baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚠Ff ini berisi konten sara.

Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur.

Walaupun work ini udah tamat, tetap hargai dengan meninggalkan jejak untuk penulis di setiap part ya ^ ^

Selamat membaca ~

2016

Ditengah hiruk pikuk kota Jakarta, seorang gadis keturunan Indonesia-Korea tengah melaju bersama mobilnya dengan kecepatan kilat. Hanya kiasannya saja, tidak mungkin secepat itu juga karena nyatanya kota Jakarta sering macet.

Sampai ketika di perempatan, lampu lalu lintas berubah merah sukses menghentikan lajunya dengan cara mengerem mendadak, bersyukur tak ada mobil lain di belakangnya.

Gadis itu antusias memanfaatkan waktu yang ada untuk sedikit berdandan, perlahan Ia melukis garis matanya dengan liquid hitam sambil sesekali melirik jam di dashboard.

Tiba-tiba ada panggilan masuk ke ponsel yang tergeletak di kursi sebelahnya. Gadis bernama Esna Kim itu pun segera menggeser layar berwarna hijau.

"Ck.. iya halo!"

Terdengar suara seorang wanita mengomel di sebrang sana, sontak membuat Esna menjauhkan benda pipih itu dari telinganya. "Hei! Kau dimana? ini sudah jam berapa?"

"Aku masih di jalan, kena macet ini!" ujar Esna singkat syarat kekesalan.

"Jangan terlambat!"

Esna memutar bola matanya malas yang tentu saja tak terlihat oleh si penelpon. "Memangnya aku peduli?"

"Terserah, kalau sudah sampai nanti kau langsung ke ruang meeting, mengerti?!"

"Iya iya. Yasudah, aku tutup."

Setelah selesai dengan aksi bertukar suara. Pandangan Esna mengarah ke spion, namun betapa terkejutnya saat melihat garis hitam yang Ia buat tadi sangat panjang, tanpa sengaja. "Aiissh.. aku hanya ingin kesan mata tegas, kenapa malah begini?"

Ia kemudian mengambil beberapa lembar tissu untuk membersihkan area matanya dan melanjutkan perjalanan.

❀ 봄날 - 𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑫𝒂𝒚

GOODMEDIA

Tungkai Esna terburu-buru memasuki gedung penyiaran, dengan style kemeja biru muda dan rok hitam panjang, dipadukan hijab bermotif bunga dan flatshoes berwarna senada membuat Esna jadi pusat perhatian karena ini hari pertamanya bekerja di Stasiun TV tersebut.

봄날 - 𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑫𝒂𝒚 | ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang