Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.
⚠Ff ini berisi konten sara'. Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.
Selamat membaca
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di Tempat Lain Uzma tengahasik berjalan-jalan menikmati pesona bangunan beberapa lantai itu, sampai akhirnya ia berada di lantai tiga dan akan naik lift menuju lantai berapa, ia juga tak tau. Pokoknya gadis itu hanya ingin jalan-jalan saja.
Ting... lift terbuka.
Gadis itu sontak terkejut melihat ada Idolanya yang kini sudah cukup berumur, namun masih tampan, pria itu berada dalam lift bersama Member segrupnya dan ada beberapa staf, sepertinya dua orang itu ada acara khusus di stasiun TV ini.
Pemandangan di hadapannya itu membuat Uzma seketika diam membeku.
"Kau tidak masuk?" Tanya salah satu staf menatap heran.
"Eoh.. Ne." (iya)
Setelah gadis itu memasuki ruangan persegi itu dan lantas pintunya menutup. Uzma harus berusaha diam dan tenang, tapi dibalik itu ia bermonolog panjang dalam pikirannya.
Satu lift dengan Idolaku?. Apakah itu artinya kami menghirup udara yang sama?. Sadarlah uzma. apa yang kau pikirkan? Kapan lift ini akan terbuka?. Tolong cepat lah.. jantungku sudah hampir melompat. Tolong selamatkan jantungku, tolong selamatkan wajahku
Ting...
Setelah pintu lift itu terbuka Uzma langsung berjalan secepat kilat, seperti melarikan diri.
Sebenarnya tak ada yang mengejar gadis itu, lantas kenapa juga Uzma lari. Aneh sekali bukan.
Setelah sampai di balik tembok yang mana ia tak tau itu tempat apa, Uzma bersandar untuk mencoba mengatur napasnya agar lebih tenang.
Uzma sesekali menatap ponsel.
Beberapa menit berlalu ternyata ia masih di sana mondar-mandir karena melihat Idolanya sedang bersama dengan beberapa orang dan mengobrol entah tentang apa.
Bingung antara pura-pura lewat menyapa, atau turun saja kebawah tapi saking malunya ia merasa ingin kembali ke hotel saja.
"Tapi kami sebentar lagi akan syuting kan?" gerutunya pelan.
Ia berdebat dengan dirinya sendiri. 'bolehkah aku jadi fangirl sekarang Tidak... tidak... itu memalukan.
"Tapi kalau aku pulang, aku akan menyesal seumur hidup karena melewatkan kesempatan ini, menyapa idolanya."
Tiba tiba ada suara yang membuyarkan keluhan Uzma sekaligus mengejutkannya.
"Jeogiyo..." sapa Pria itu lembut, ia adalah Kyuhyun Super Junior. (permisi)
