Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.
⚠Ff ini berisi konten sara'. Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.
Selamat membaca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari pertama Esna menginjakkan kakinya di Korea dan moodnya sudah rusak. Ia merasa sangat lelah di pesawat karena tidak bisa tidur, lelah menunggu jemputan, dan ditambah sekarang benda kesayangannya retak.
Gadis itu duduk di sofa hotel sambil mengusap-usap ponselnya. Ia tengah asik mengomel sendirian tak peduli dengan teman sekamarnya.
"Ciiihhh, Laki-laki sombong itu. Apakah dia benar-benar Idol, hah? Kalau saja tidak karena pekerjaan, aku akan pulang hari ini juga." Umpat Esna panjang lebar.
Uzma dan Lala yang masing-masing sedang merapikan bawaannya, hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku temannya itu.
#flashback
"Apa itu rusak?"
"Gwaencanha, ini masih menyala" ujar Esna berusaha sopan walaupun raut wajahnya tidak sama sekali. Ia sedikit kesal. (Tidak apa-apa)
"Itu sudah ketinggalan jaman, mana bisa dipakai." Ucap Suga datar namun terlalu blak-blakan untuk dua orang yang baru bertemu. Ah... jangan lupakan ucapannya, 'gadis yang cantik tergantung dari ponsel apa yang ia pakai'. Menyebalkan sekali kan?
Esna sesaat merasa tertohok sambil menatap bingung pria di hadapannya ini. Memerlukan beberapa detik ia mencari kata yang pas untuk menyahut si pria dengan kulit terang namun tertutup masker.
"Heol. Apa kau sedang mengatai handphoneku jelek?" Tanya Esna tak terima.
"Ani. kenyataannya memang sudah jelek." Sahutnya lagi tak kalah datar. (Tidak)
Karena kesal, Esna yang sudah menahan emosinya sejak tadi tak sadar jika nada bicaranya setengah berteriak. "Yak! Aku tidak akan mengganti handphoneku hanya karna ketinggalan jaman."
Manik pria itu sejemang berubah tak tenang, namun selanjutnya malah wajahnya yang kini mendekat pada Esna. Hanya matanya yang terlihat namun seakan pedang yang siap mengiris-iris balik manik Esna. Kenapa pria itu marah? Esna hanya membela diri.
"Geurom, kau mau apa, Eoh?" Tatap sang Pria menantang.
"Iissssh.... Menyebalkan. Aku pergi." ucap Esna singkat dan berlalu. Saat itu Esna hanya berpikir, ia baru sampai di Korea dan tak mau mencari masalah. Gadis itu kemudian berjalan dengan cepat kembali menghampiri rekan-rekannya.
Esna bingung, memangnya ada apa hingga dua temannya Uzma dan Lala berpegangan tangan satu sama lain dan ditambah ada beberapa orang lagi yang heboh.
