Prolog

62 6 2
                                    

Rain memulai untuk mengadaptasi di sekolah barunya, ia pindahan dari Bogor ke Jakarta. Pindah ke Jakarta merupak impian Rain dari dulu, sejak lama ia sudah ingin sekali pindah ke Jakarta, karena baginya Jakarta adalah kota yang sangat ramai. Beda dengan di daerah Bogor tempat ia tinggal. Hal yang sangat wajar bagi Rain saat pindah-pindah tempat tinggal maupun sekolah, karena memang ayahnya sering di tugaskan untuk berpindah kota.

Hari ini Rain masuk sekolah baru untuk pertama kalinya di SMA Hoshi, sekolah yang bisa di bilang sangat elite dan kebanyak anak anak di kalangan teratas semua, misalnya anak pengusaha pengusaha terkenal.

"Kamu nanti ke ruang tata usaha aja untuk mengetahui kelas kamu berada dimana," suruh seorang pria yang sudah menginjak kepala empat.

"Yahh... Ayah gak ikut anterin gitu buat ke ruang tata usaha?" tanya Rain yang mukanya memelas.

"Enggak bisa sayang, ayah harus dateng di meeting tepat waktu ini. Nanti kalau ada waktu kita dinner di restoran kesukaan kamu, okey?" bujuk sang ayah.

"Hmm... Ya udah deh kalau gitu, tapi entar dinner di luar beneran ya," ucapnya yang sangat pasrah.

"Ehh itu anak baru ya? Ayo cepet masuk udah bel dari tadi!" Teriak seorang cowo yang menggunakan jaket boomber .

"Tuh kan ketua OSIS sekolah kamu udah marah, cepetan gih masuk, ayah berangkat kerja dulu ya sayang," ujar sang ayah yang langsung melajukan mobilnya.

"Ah elah rusuh banget pake segala ketos yang mantau lagi," gunam Rain.

"Sekali lagi lo ngomong. Eh, btw, lo udah tau kelas lo dimana?"

"Tadi ngomel-ngomel sekarang malah nanya, dasar ketos labil,"

"Elo nih ya murid baru ngeselin banget,"

"Bodo mamat, ohh iya ngomong-ngomong bapak lo Mamat kan?" ucap Rain dengan santainya dan sudah meninggal ketos tersebut di tempat.

"Awas lo ya, dasar murid baru gak tau diri!" Teriak si cowok yang jabatan kemungkinan ketos.

Rain berjalan menuju ruang tata usaha untuk mengetahui kelas yang ia akan tempatkan berada dimana. Setelah mencapai depan ruangan, belum sempat mengetuk pintu, ada seorang guru yang menegur dirinya.

"Kok kamu tidak masuk kelas?"

"Hmm... Anu bu... Saya murid baru, saya belum tau kelas saya dimana," jawab Rain dengan muka yang sok polos, biasalah di depan guru mah sok polos.

"Ohh kamu murid baru toh, anaknya Zhafran ya? Cantik banget sih kamu, dulu saya ingat kamu tuh masih kecil masih, enggak nyangka banget ibu sekarang kamu udah sebesar ini. Papa kamu itu dulu satu angkatan sama ibu. Owh iya, kelas kamu itu di 11 IPA 2," Rain yang mendengar penjelasan guru tersebut hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal sambil menjawab dengan kata 'iya' saja.

"Ya udah ayuk kekelas, kebetulan kelas kamu yang ngajar lagi ibu," lanjut bu Lisa, Rain mengetahui nama guru tersebut dari name tag yang di gunakan.

"Hehe, iya bu ayok,"

.
.
.

Maaf ya kalo kurang jelas, soalnya ini cerita pertama kalinya.
Kalo kurang jelas mohon bantuannya buat coment ya.

Rezha & Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang