Hujan

503 41 19
                                    

Sore itu Kirana masih asik termenung dengan beberapa buku yang masih berserakan diatas meja. Beberapa teman kelas sudah berpamitan pulang padanya, maklum saja. Kirana adalah seorang siswa di SMA Nusa Bangsa yang berpangkat sebagai ketua osis di sekolah itu, siswa yang ter-nomor satu dimata guru dan juga siswa siswi.

Sebenarnya dari dulu Kirana tidak pernah menginginkan menjadi ketua apapun di sekolah, tetapi karna kepintaran dan beberapa ekskul yang selalu ia ikuti, bahkan selalu membawa nama baik sekolah memenangkan pertandingan cerdas cermat tingkat nasional itulah yang dibangga banggakan oleh beberapa guru disana.

Bukan hanya itu, hampir semua siswa sangat tertarik untuk mengetahui apa yang digemari perempuan berhidung mancung itu, setiap hari pasti ada ada saja tingkah orang orang disekolahnya baik adik kelas maupun kakak kelas yang ingin mengajaknya berkencan, dan tentu saja semuanya ditolak mentah-mentah oleh gadis itu.

Skip..

Hujan tak kunjung reda, padahal hari sudah mulai gelap. Entah karna mendung atau memang sudah lama ia duduk termenung disana, tapi yang pasti beberapa sahabatnya sudah berpamitan pulang, termasuk Anisa, sahabat karibnya.

Sementara Rizky tersenyum bahagia saat melihat wanita idolanya masih terdiam didalam perpustakaan sekolah, kesempatan yang tidak akan disia-siakan olehnya.

Dengan penuh percaya diri, Rizky berjalan menghampiri Kirana dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana abu-abu miliknya.

"Sendirian aja kak?" tanya Rizky lantas mendudukkan dirinya tepat dihadapan Kirana dan kedua tangannya terlipat diatas meja.

Melihat pemandangan itu, Kirana dengan cepat memutar bola matanya malas dan segera beranjak dari tempat itu.

"Mau kemana sih kak, aku baru aja mau ngobrol. Lagian diluar juga ujannya masih deras banget." kata Rizky kembali.

"Terus? Masalah lo apa?"

"Gak apa-apa sih, daripada kehujanan mending disini aja sama aku."

Kirana berbalik dan menatap tajam ke arahnya, dan menghembuskan napas pendek. Sementara Rizky masih terus mengembangkan senyuman manis itu ke arah Kirana.

"Dengerin gue ya, mending lo belajar sana yang rajin biar naik kelas dan masuk jurusan IPA. Biar lo belajar biologi dan tau seperti apa itu bakteri." sahut Kirana lantang.

"Kalau aku bisa masuk IPA, kakak mau ngasih aku kado apa?"

"Hah? Kado? Gak usah ngayal lo, emang lo siapa gue nyuruh-nyuruh gue ngasih lo kado?"

"Nah, itu dia.." kata Rizky lantas berdiri dari tempat ia duduk dan segera berjalan mendekati Kirana.

"Kak, aku kan bukan siapa-siapa kamu nih, aku jomblo kakak juga jomblo. Gimana kalau kita jadian?" tanya Rizky enteng.

"Apa?! Jadian sama lo? Hahaha.."

"Kenapa? Aku suka sama kakak udah lama banget, dari pertama aku sekolah disini aku udah suka sama kakak."

"Lo nembak gue?"

"Kakak merasa aku nembak? Alhamdulillah Bagus deh, jadi gimana kak? Kakak mau jadi pacar aku?"

"Gak usah mimpi deh, gue gak doyan sama bocah kayak lo. Mending lo jauh-jauh deh dari gue.! Sebelum gue panggil satpam kalau lo gak jaga jarak sama gue!"

"Aku kan gak salah kak, kenapa harus panggil satpam?"

"Gak usah bawel deh, mending lo keluar sekarang daripada gangguin gue terus." sahut Kirana dengan menatap sinis ke cowok yang sejak beberapa hari yang lalu terus mengganggu nya itu.

Cinta Gue Cuman Buat Ketos. Titik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang