galau berujung bahagia.

425 41 20
                                    

Kirana. Gadis berhidung mancung itu masih asik duduk termenung didalam UKS, setelah semua kelelahan yang ia rasakan sejak tadi, kini Kirana bersikeras untuk mengistirahatkan dirinya disana, tak tanggung-tanggung, sudah beberapa siswa yang datang untuk melihat dirinya, dan beberapa kali pun Kirana selalu mengatakan hal itu lantas tersenyum hambar ke semua cowok-cowok yang menengoknya. "Gue gakpapa, gue cuman butuh istirahat aja.!" ucap Kirana sedikit lebih tegas kepada semua siswa yang datang.

Entah sejak pagi tadi, Kirana tidak begitu bersemangat di sekolah, pikirannya masih terbayang dengan kejadian semalam. Ada sedikit rasa penyesalan saat harus teringat akan makiannya untuk Rizky. Menyesal? Mungkin saja. Karna sedari tadi tidak ada Rizky mengganggunya, dan itu sangat mengganjal dalam pikiran Kirana.

Tidak beberapa lama, Anisa tiba dengan membawakan makanan untuknya, dengan tersenyum dan memberikan cemilan itu pada sahabatnya yang masih asik tertidur diatas tempat tidur UKS.

"Udah, bangun lo." kata Anisa.

"Ada apa sih? Gue masih mau baringan disini aja."

"Ini, lo makan dulu nih roti."

"Gak ah, masih kenyang." ucap Kirana lantas membelakangi Anisa.

"Lo kenapa sih, gak biasanya lo kayak gini. Alasan sakit dan baring ke UKS sambil mainin ponsel. Gak masuk kelas lagi." kata Anisa menatap heran ke sahabatnya, sementara Kirana hanya menggeleng dan memilih untuk tidak menceritakan kejanggalan itu pada sahabatnya.

"Emang kenapa? Gue gak boleh boong dikit?"

"Bukannya gitu, tapi kan ini bukan karakter lo, berbohong hanya untuk berleha-leha didalam sini."

"Udah ahh.. Bawel deh, mending lo pergi sana. Lagian juga udah mau bell kok." ucap Kirana menatap malas ke Anisa.

"Iya iya, gitu aja ngambek. Ntar kalau lagi galau jangan tanya-tanya gue lagi lo. Awas aja!" kata Anisa lantas menyimpan cemilan itu diatas meja yang tersedia didalam sana.

"Dia kemana sih, baru semalam gue tolak sekarang udah gak ngejar-ngejar gue lagi, begitu aja usaha dia?  Katanya sayang dan Cinta sama gue." tanya Kirana pada diri sendiri.

Entah apa yang merasuki Kirana, rasanya tidak tenang kalau hanya memikirkan pemuda itu tanpa harus mencari dimana dia sekarang?

Kirana lalu bangun dan segera melenggang pergi dari UKS tanpa menyentuh cemilan yang sudah ditawarkan sejak tadi oleh Anisa.

Skip..

"Ahahhaa.. Makanya ky, kalau gue Kasih tau gak usah ngeyel, sekarang liat sendirikan." kata Maxime saat baru saja mendengar semua curhatan Rizky tentang Kirana.

"Gue bukannya ditolak sama dia, gue tau gue pantes buat dia."

"Pantes apanya, lo siapa dia siapa? Lo bukan cowok populer di sekolah ini, dan dia, dia ketua osis kita men, bayangin aja."

"Emang kenapa? Gue juga sayang sama dia bukan karna dia ketua osis"

"Lalu?"

"Ya gue sayang sama dia karna emang sayang, gak ada alasannya." kata Rizky yang tidak mau mengalah.

Sementara Maxime berjalan mendekati Rizky dan segera merangkul sahabatnya itu, Maxime menatap Rizky dari ujung kaki sampai ujung rambut. Memang, tidak ada yang salah dengan penampilan Rizky, dan Maxime mengakui itu. Tetapi menurut Maxime, khayalan Rizky terlalu berlebihan untuk mendapatkan Cinta seorang ketua osis yang sangat terkenal disekolahnya.

"Hhhh.. Sebagai temen yang baik, gue ngasih saran dan masukan sama lo."

"Saran apa? Kalau aneh mending gak usah!" balas Rizky jutek.

Cinta Gue Cuman Buat Ketos. Titik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang