“Joon-ah, ayo jawab pertanyaan Papa. Kau pasti tau penyebab Taeyeon seperti ini kan?” tanya Changmin di ruangan Dokter Yoochun.
“Changmin-ah, kau jangan membuat Joon takut begitu. Aku sudah bilang kalau Taeyeon hanya kelelahan.” Kata Yoochun menengahi.
Joonmyeon berdiri di tengah ruangan seperti seorang terdakwa yg di sidang. Ia lebih banyak diam atau menjawab ‘tidak tahu’. Ia bahkan tidak bisa melhat langsung ke mata tajam Papanya.
“Apa ada pria yg mendekati Taeyeon akhir-akhir ini Joon?”
Joonmyeon diam lagi. Padahal bisa saja ia menyebut nama Baekhyun agar Papanya bisa menjauhkan Taeyeon dari pria menyebalkan itu. Tapi demi nama Sailormoon dan sailor-sailor lainnya, mulutnya seakan haram menyebut nama Baekhyun sekarang.
“Joon rasa..... kakak merindukan Jiyoung. Papa tau kan, sebentar lagi 14 Februari?” jawab Joonmyeon meski ia yakin, itu bukan jawaban yg diinginkan Papanya.
“Itu bisa jadi benar Changmin. Kau jangan menyudutkan Joon seperti ini.” Kata Jaejoong. Joonmyeon harus bersyukur karena 2 sahabat terdekat Papanya ada disaat seperti ini.
“Aku hanya khawatir dengan keadaannya, Joongie. Hanya itu.”
“Hey, mau berapa kali aku bilang, dia hanya kelelahan. Kau mendengarkan Jaejoong, tapi tidak mendengarkanku? Jahatnya~” kata Yoochun dengan ekspressi sedihnya. Joonmyeon mulai tersenyum sekarang. Ahh, kurang Paman Yunho dan Paman Junsu, kalau tidak ini pasti akan lebih seru lagi.
“B-bukan seperti itu. Maksudku...”
“Ahh, kau memang selalu seperti itu Changi. Kau selalu pilih kasih. Sudahlah...” kata Yoochun yg mulai merajuk.
“Yak, kenapa malah kita yg seperti ini?”
“Tau.” Jawab Yoochun singkat yg membuat Jaejoong tertawa lepas. Bahkan Joonmyeon pun tak bisa menyembunyikan senyumnya.
“Yak, Joon! Papa masih menginterogasimu. Jangan tersenyum!”
“Cih, sok galak di depan Jaejoong. Biar diperhatikan begitu?”
Bukannya berhenti, Joonmyeon malah menyembunyikan tawanya.
“Dia memang seperti itu Yoochun. Sangat suka jika diperhatikan olehku.” Kata Jaejoong menambahkan.
“Astaga...”
“Bahkan kalian ke Miami tanpa mengajakku. Menyebalkan.”
Dan sekarang Joonmyeon benar-benar tertawa. Sungguh, jika ada Jongin disini, ia pasti akan menertawakan mereka habis-habisan. Ahh, ia jadi ingat kedua adiknya yg dibawa Hyeri.
“Papa, sebelumnya Joon minta maaf karena tidak bisa menjaga Kakak dengan baik. Setelah ini, Joon janji akan jadi adik yg baik, dan menjadi tameng agar Kakak tidak sakit lagi.” kata Joon di sela-sela rajukan Yoochun.
Changmin berjalan menghampiri anaknya. Joonmyeon kira dia akan di marahi lagi, tapi yg ia dapat adalah pelukan hangat seorang Papa.
“Maafkan Papa yg justru menyudutkanmu Joon. Papa percaya padamu.” Kata Changmin.
“Iya Pah, terima kasih. Apa sekarang Joon boleh pergi? Jongin dan Yerim dibawa Hyeri. Joon khawatir dompet Hyeri akan terkuras karena mereka.”
“Heol, jadi 2 anak itu juga disini? Ckckck, ya sudah. Pergilah. Papa percayakan mereka padamu.”
“Baiklah, kalau begitu Joon pergi. Mari Paman Jaejoong, Paman Yoochun.”
“Bahkan anaknya menomor dua-kan ku. Cih.”
![](https://img.wattpad.com/cover/136014990-288-k945478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Sibling - Story 1 : TOD Is My Cupid
FanfictionYg namanya cinta emang gak cocok sama gue - Kim Taeyeon