waktu yang salah

382 4 0
                                    

"Rindu kamu.

Apa kabarmu?    

Ku harap kau disana baik – baik saja,            aku juga berharap kau jauh lebih bahagia dibandingkan dengan aku dulu, dan terakhir sebelum aku melepasmu.

Lama kita tak bertemu,                                                                                                                      Hingga mulai ada sedikit rindu dalam diriku namun bukan kepadamu, melainkan kepada janji yang pernah kau ucapkan dulu, bahwa kita akan selalu tetap bersama sekalipun kita telah mengakhirinya. kau masih akan tetap ada, meski rasa tak lagi sama.

Ingatkah dulu...

Saat kau datang kepadaku dalam keadaan menangis, Oohh sungguh Melihatmu saat itu seketika hatiku seperti teriris, Lalu kau mulai bercerita tentang kisahmu yang begitu teragis, tentang sifatnya yang selalu egois.

Perlahan....

Perlahan aku mulai mengusap air matamu, Mencoba mengukir senyum di wajahmu, Menjadikan bahuku,sebagai tempat bersandar dan melepas segala lelahmu.

Ingatkah dulu...

Kau pun pernah datang kepadaku dengan sebuah pertanyaan, "bagaimana caranya mengakhiri semua ini? Semua kisah antara kamu dan dia yang tak pantas lagi dipertahankan.

Lalu aku? Aku mulai menuntunmu perlahan-lahan, mulai mengajakmu meninggalkan dan melupakan yang membuatmu terasa menakutkan.  Aku membenarkan bahwa cinta memang butuh pengorbanan, tapi tidak untuk diri sendiri yang menjadi korban. Aku pun pernah membenarkan bahwa cinta juga memang butuh perjuangan, tapi ada saatnya kita berhenti ketika semua terasa di sia–siakan, sebab pada dasarnya tidak ada pengorbanan yang sia-sia terkecuali di sia-siakan.


"Berusaha membuatmu melupakan dia.

"aku dan caraku selalu berusaha membuatmu lupa akan semua tentang dia dan semua yang pernah kau lakukan bersamanya yang menjadikannya kenangan dalam ingatan, karena aku ingin kamu benar-benar lepas dari dia yang tak pantas, dan benar-benar bebas dari cinta yang membuatmu buta dan tak melihat ada banyak yang mencintaimu, salah satunya aku.

Maaf mungkin aku begitu lancang telah mencitaimu, karena sungguh aku tak pernah tau bagaimana cinta ini datang dan memilihmu. Dan akupun tau rasanya akan sulit untukmu mengerti tentang rasaku, yang diam-diam telah mencintaimu dengan tulus. Mungkin rasa ini hadir karena kita yang selalu bersama, karena aku yang tak ingin melihatmu selalu bersedih dibuatnya, karena itu izinkan aku membahagiakanmu meski tanpa status namun bisa kau rasakannya dengan tulus.

Aku selalu berdiskusi dengan hati, apa yang membuat aku jatuh cinta kepadamu dengan begitu mudah, ternyata ada banyak alasan dan salah satunya adalah aku suka dengan sifatmu, kamu yang lembut, kamu yang ramah, kamu yang mudah senyum, kamu yang selalu bisa membuat aku sulit untuk tidak bisa tidak mengingatmu. Dan satu lagi kamu itu kuat, kamu selalu tegar menghadapi sebuah masalah yang rumit, dan kamu selalu bisa sembunyikan lemahmu dengan senyummu. 

Kamu sebenarnya hanya butuh tepat berbagi, karena sekuat apapun kamu, kamu juga butuh istirahat dan menghabiskan seluruh air matamu dengan tenang, Tanpa ada yang melihatmu menangis dan mengira kamu lemah. 

"tak selamanya kita kuat dan terlihat untuk bisa tetap kuat, ada kalanya kita juga butuh istirahat karena terkadang                  untuk berpura-pura kuat, itu juga butuh tenaga yang kuat.


"Bersamamu.

"selalu teringat dalam fikiranku tentang saat-saat bersamamu. Saat dimana semua rasanya begitu indah bila ada kamu disampingku, saat semua apapun itu kita lakukan bersama, hingga akan ada selalu canda tawa dan bahagia bila kamu ada.

Waktu Yang SalahWhere stories live. Discover now