chapter 2

75 5 0
                                    

Aku berjalan pergi ke parkiran mobil. Sungguh hari melelahkan untukku. Warna langit sudah oranye itu bertanda kalau langit sudah mulai sore. Aku menghentakkan kakiku dengan kesal. Kalau aku mengingat kejadian tadi, ingin rasanya ku tendang mukanya Zayn.

Saat sedang berdiri sejenak. Tiba-tiba sebuah mobil sport hitam metalic berhenti tepat dihadapanku. Aku memicingkan mataku. Mobil keren siapa ini?-pikirku. Tak lama kaca mobil itupun turun. Dan melihatkan pemilik mobil sport itu. Dan ternyataaaaa ZAYN !!

“Rosie...ternyata kau bodoh sekali! Kenapa wanita sebodoh kau bisa masuk ke universitas ini? aneh” ejek Zayn sambil mengulurkan lidahnya.

“Hey, namaku Ross bukan Rosie!! Dasar sombong.. pergi kau dari hadapanku!” jawabku kesal

Zayn bukannya pergi, malah keluar dari mobil. Kemudian dia berdiri dihadapanku. Aku menatapnya tajam. Dia juga menatapku balik. Ya tuhan, bagaimana ini kami saling bertatapan. Dengan perlahan Zayn mulai mendekatkan mukanya.

“Kau jangan berpikiran mesum ya, aku tak ingin menciummu. Aku hanya bilang kalau di wajahmu ada..” ucapan Zayn terputus kemudian dia menunjukan telunjuknya, ada krim kue di tangannya.

“Nih, lihat. Makan kue saja tidak benar.” Sambung Zayn sinis

Aku baru ingat kalau tadi aku makan cupcake. Aku sangat malu sekali. Zayn lalu masuk ke dalam mobilnya. Dan meninggalkan aku sendirian.

***

Aku sedang berbaring di kasur. Menatap langit kamar dan di telingaku sedang mendengarkan musik lewat earphone. Aku tak sadar kalau Ariel sudah berdiri di samping kasur. Ariel menyenggol tubuhku. Aku langsung melepaskan earphoneku dan menatapnya.

“Ada apa?” tanyaku

“Di bawah ada temanmu. Cepat sana keluar.” Jawab Ariel

Kemudian Ariel duduk disampingku dan mulai membuka sebuah majalah remaja.

“Siapa ?”

“Yaa siapa lagi kalau bukan Gwen. Kau kan tidak punya kekasih” ejek Ariel

Sebenarnya aku sedikit kesal dengan jawaban Ariel barusan. Tapi memang benar juga sih. Hehe. Aku langsung keluar kamar dan turun ke lantai satu. aku melihat Gwen yang sedang duduk di sofa.

“Gwen sedang apa kau disini?” tanyaku cuek.

Kemudian aku duduk di sebelahnya. Aku menatap Gwen dari atas sampai bawah. Pakaiannya sangat minim. Dia memakai tanktop putih tapi ditutupi oleh cardigan hitam dan dia juga memakai celana jeans pendek. Bayangkan??

Walaupun aku dan Gwen baru kenal selama seminggu. Tapi rasanya aku sangat dekat dengannya. Dia juga bukan temanku satu satunya. Walaupun temanku kebanyakan perempuan-_-.

Tapi dengan pakaian seperti itu Gwen bukanlah perempuan sembarangan. Dia hanya suka dengan pakaian yang simple. Kalau ke kampus saja dia hanya memakai celana jeans selutut dan kaos. Berbeda denganku.

“Kita ke cafe yuk” ajak Gwen

“Aku tak mau” jawabku singkat

“Ayolah,  aku boring di rumah terus. Temani aku jalan” ajak Gwen sambil memohon.

aku memutarkan bola mataku. Aku melirik Niall yang sedang menonton tv dan juga memakan cemilannya.

“Niall !” panggilku

Yang dipanggil menengok. Niall hendak memasukan salah satu cemilannya.

“Bisa kau temani temanku. Dia ingin ke cafe” pintaku.

Changed My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang