Part 3

5.3K 90 0
                                    

"Lo salah main-main sama gue!" Bisik Zura ditelinga Johan dengan nada seraknya.

"Gausah banyak bacot deh! Lo itu cuma anak ingusan! Pegang dia jangan sampai dia kabur!" Ucap Johan menatapnya dengan remeh. Lalu matanya turun kebawah menuju paha mulus milik Zura. "Wow! Sexy juga lo! Malem nanti lo harus muasin gue!" Tambahnya sambil menatap Zura seakan-akan ia akan menelanjanginya.

Gilang yang mendengarnya menjadi sangat marah. Pasalnya ia sangat benci kalau ada orang lain yang mengganggh siswa/siswi SMA Sriwijaya. Ia akan melayangkan bogeman ke arah Johan. Namun niatnya itu diurungkan karna melihat tatapan Zura yang mengatakan seakan-akan 'Gausah-gue-mau-main-main-sama-dia'. Akhirnya Gilang pun menurunkan tangannya itu. Tentu hal tersebut membuat ketiga temanya bingung terutama Ziero.

'Hah? Gak biasanya Gilang kayak gini! Ada apaan sih sebenarnya?' -Batin Ziero, Aldo dan David.

Gilang yang mengerti tatapan teman-temannya pun mengangguk sebagai tanda kalau Zura akan baik-baik saja.

"Kok gak jadi nonjok gue? Lo takut ya? Haha dasar banci!" Ucap Johan sambil terkekeh mengejek.

"Hahaha! Dasar bego!" Ucap Zura yang ternyata sudah bebas dari pegangan anak buah Johan. Anak buah Johan pun sudah tumbang tanpa luka sedikitpun.

"Lo mau main-main kan? Ayo kita mulai aja sekarang!" Ucap Desya yang sudah berdiri dibelakang Zura. Begitupun dengan Lita dan Imel.

Zura dkk menampilkan smirk andalanya. Ziero dkk pun heran bagaimana cewe seperti mereka bisa menumbangkan lawanya tanpa luka. Zura segera maju kearah Johan dengan smirk yang lebih lebar. Johan yang melihat itu pun langsung menelan saliva nya dengan susah payah.

"Hai babe! Kita main bentar ya?" Ucap Zura dengan nada seraknya sambil mengintari Johan yang sudah berkeringat dingin.

"Mau apa lo?!".

"Gue akan.. Hm ngapain ya enaknya?".

"Bacot lo!" Ucap Johan sambil melayangkan bogem kearah Zura. Tapi gerak gerik Johan sudah terbaca oleh Zura. Tangan Johan ditahan oleh Zura dan diplintir kebelakang.

"Arghhhh!" Teriak Johan diiringi suara seperti tulang patah yang berasal dari tanganya.

"Yah keburu amat sih. Yaudah deh gue ladenin!" Ucap Zura masih dengan nada seraknya.

"Hai girls! Udah waktunya!" Sambil memberi kode kepada ketiga temanya lewat mata. Lita, Deysa dan Imel yang mengerti tatapan itu pun langsung maju dan menendang perut Johan dan memberikan bogem bertubi-tubi sampai Johan pingsan dengan tubuh penuh lebam dan darah yang bercucuran.

Ziero dkk yang melihat itu melongo tak percaya. Termasuk Ziero namun ia masih tetap menunjukan wajah datarnya.

'Gila cewe tenaga kuli!' Batin mereka berempat.

"Thanks Zura sayang! Gue puasssss!" Teriak Desya dan diangguki oleh Lita dan Imel.

Lita, Desya dan Imel yang sudah puas bermain-main dengan Johan pun kembali menuju warung Bunyin dengan tersenyum puas. Zura yang masih berdiri disampin Johan berjongkon untuk mengatakan sesuatu kepada Johan.

"Hai babe. Gimana main-mainnya? Puas belom? Kalo belum cari aja gue ntar gue puasin!" Ucap Zura sambil mencium pipi Johan dengan lembut. Lalu ia berlalu begitu saja meninggalkan Ziero dkk yang melongo melihat kelakuanya.

"Itu tadi nyatakan? Gue gak mimpi kan?" Tanya Aldo.

"Slow gaes ini cuma mimpi. Sekarang mending kita pergi dari pada ketauan sama warga!" Ucap David menengahi.

"Gue harus miliki dia!" Ucap Zuero tiba-tiba.

"Hah?! Serius lo?!" Pekik Gilang, Aldi dan David bersamaan.

"Hmm." Dehem Ziero sambil berjalan menuju montornya dan meninggalkan ketiga temanya.

Disisi lain. Zura dkk masih duduk diwarung Bunyin dengan tenang seolah-olah tidak terjadi apapaun.
Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Zura yang menghisap rokoknya, Lita yang sibuk selfi sama Imel dan Desya yang main Mobile Legends. Mereka sangat santai padahal jam sudah menunjukan pukul 5 sore.

"Gaes gue duluan!" Pamit Zura sambil menginjak putung rokoknya dan pergi menuju ninja oren kesayanganya.

"Yoii!" Jawab Lita, Desya dan Imel serempak.

Zura mengendarai montornya dengan kecepatan rata-rata. Setelah sampai diapartemennya, Zura langsung merebahkan diri dikasur king zise nya. Tak lama kemudian ia terdidur dengan pakaian yang sama dan masih menggunakan sepatu.

--

'Tingg!'

"Argghh! Siapa sih yang chat gue? Ganggu banget!" Gerutu Zura sambil menengok kearah jam didinding berbentuk kotak. "Hah? Gila lama banget gue tidur." Lanjutnya. Pasalnya sekarang itu sudah jam 9 malam.

Setelah nyawanya terkumpul, ia segera menuju kamar mandi dan menyelesaikan ritualnya itu. 30 menit kemudian Zura keluar dengan baju over zise warna hitam polos lengan yang digulung dan hotpans warna putih. Rambut panjang yang diombre navy itu ia cepol asal sehingga beberapa anak rambutnya jatuh dan menambah kesan sexy pada Zura. Setelah mengoleskan sedikit lipstik warna merah pada bibir sexynya itu ia mengambil iphone berwarna putih diatas nakas. Ia membuka aplikasi line dan menyerngit bingung ketika nama Ziero ada pada urutan pertama. Tanpa ba bi bu ia langsung membuka room chat sama Ziero.

ZieroDamara : save line gue!

'Lah? Kapan gue berteman sama dia?' Pikir Zura.

AzuraPracille : dapet line gur darimana?

AzieroDamara : Udah malem. Tidur!

AzuraPracille : baru bangunn tidur.

AzieroDamara : Gue otw apart lo! Tunggu 5 menit.
(Read)

Zura mengerutkan dahinya.

'Emang dia tau apart gue? Bodo ah!' Tanyanya dalam hati. Sambil terus memainkan aplikasi instragam di handphonen nya.

'Ting tong!'

Zura yang mendengar suara bel pun melangakah menuju pintu untuk mengetahui siapa yang datang malam-malam begini. Saat ia membuka pintu, ia benar-benar terkejut. Zura mengerutkan dahinya tanda ia sedang bingung.

"Tau apart gue darimana?".

"Gps."

"Masuk."

Mereka duduk disofa. Ziero menatap Zura dari samping sambil tersenyum lebar. Zura yang merasa diperhatikan menoleh kearah Ziero sambil mengankat satu alisnya yang berarti 'kenapa?'.

"Mulai sekarang lo jadi pacar gue dan gak ada penolakan!" Ucap Ziero dengan lantan namun tegas.

"Oh aja boleh gak?"

"Gue anggap lo gak keberatan dengan hubungan ini."

"Gue ikuti permainan lo!" Ucap Zura dengan nada seraknya yang membuat siapapun tergoda dan ingin segera menelajanginya. Sekarang ia juga sudah menghadap Ziero dan lebih menyempit jarak antara mereka berdua.

"Suara lo biasa aja bisa gak? Lo mau bikin gue kehilangan akal sehat? Heumm?" Tanya Ziero yang membuat Zura tersenyum smirk.

Zura membisikan sesuatu pada Ziero.

'Gue terima hubungan ini. Tapi lo harus turuti semua perkataan gue.' Bisik Zura.

Zura tersenyum smirk melihat wajah Ziero yang menatapnya lekat sambil tersenyum dan mengangguk.

Dan...

Tbc.

Hayoo apa yang dilakukan Zura sama Ziero?
Ada yang mau usul gak? Kali aja gue terima usulan lo wehehe:v
Duh Zura menggoda banget yah?:v

Votment gaesss:*

Cold CuopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang