•yang ngevote aku doain bisa ketemu bts•
(Edited)
—Disaat rasa senang kemudian bercampur sedih
Aku selalu berpikir aku sangat beruntung,
Tapi kemudian aku juga berpikir bagaimana jika suatu saat aku merasa kehilangan?Aku sering merasa terlindungi dan terkasihi
Tapi kemudian aku berpikir pula bagaimana jika suatu saat aku sendiri?—
Sinar matahari dengan cepat menyelinap masuk melewati jendela ruangan ini, ruangan yang selama ini menjadi tempatku melakukan apapun. Ruangan bercat putih dan krem yang familiar aku lihat setiap kali ku membuka mata
"Kamu sudah bangun, y/n?," tanya seseorang yang sangat kukenal suaranya, jeon jungkook. Dialah sosok yang menemani ku dalam keadaan apapun, sampai saat ini juga
"Em. Selamat pagi. Kulihat hari ini mukamu bahagia sekali, ada apa?," tanyaku penasaran
"Eh, tau saja? Ini aku bawakan kamu sesuatu," jelasnya sambil memberiku sebuket bunga lili
"Terimakasih. Tapi, kenapa lili? Kebanyakan kan memberi mawar?,"
"Kamu kan suka bunga lili, jadi aku bawakan saja bunga lili. Lagian aku juga tidak mau tanganmu terluka saat memegang mawar," jelasnya sambil tersenyum
Seulas senyum merekah di bibirku. Dia tersenyum pula. Lalu, dia menepuk puncak kepalaku pelan.
"Kau cepat sembuh ya, aku tidak kuat melihatmu seperti ini terus. Kasihan pikiranmu, selalu terbebani," pintanya
Aku hanya tersenyum getir.Aku hanya takut nantinya aku tidak seperti y/n yang dulu
Aku takut untuk menjalani semua ini lagi
Aku hanya takut akan kehilanganmu
Entah sebentar, atau selamanyaAku kembali mengingat kejadian 2 bulan yang lalu
—
"Kau mau tidak, melanjutkan hidupmu bersama orang di depanmu ini?," tanya jungkook
"Mau saja," jawabku sedikit tidak yakin
Tapi aku takut akan kehilanganmu suatu saat nanti,
Aku tidak mau membebani diriku sendiri
Aku lebih baik sendiri,
Dan lebih baik berteman dengan pikiran kacauku, daripada aku membuat orang- orang disekitarku mengkhawatirkanku, batinku"Hey, y/n ku. Kamu berpikir apa lagi? Tak bisakah kau berhenti untuk memikirkan hal buruk setelah aku memberikan hal baik? Mengapa kau selalu seperti ini, merasa sedih disaat seharusnya kau merasakan kebahagiaan?," tanyanya penasaran
Tak sadar, air mataku perlahan meluap.
"Aku tidak tahu. Aku selalu memikirkan hal buruk yang akan terjadi disaat seseorang berusaha menghiburku ataupun memberi hal baik padaku. Jungkook-ah, aku minta maaf," jelasku
"Aku memaafkanmu. Tapi aku masih belum bisa memaafkan Tuhan atas takdir yang Ia berikan kepadamu ini," katanya dengan lemah
"Seburuk-buruknya takdir yang Tuhan berikan, kau tidak boleh menyalahkan Tuhan atas dasar apapun. Kau hanya bisa menerima, atau kau sendiri yang mau dan berusaha untuk mengubahnya,"
"Kalau begitu, ijinkanlah aku untuk membantumu lebih baik daripada ini," katanya sambil menangkup wajahku yang mungil, lalu mengusap sisa air mataku
—
"Jungkook-ah," panggilku
"Ya, ada apa?," jawabnya sambil bangkit dari kursi santai
"Kalau aku seterusnya berpikiran buruk seperti ini, bagaimana menurutmu?," tanyaku
"Tidak, y/n. Aku yakin perlahan kamu pasti bisa menghilangkan hal itu. Psikolog juga sudah memberikan yang terbaik. Rehabilitasimu tinggal satu minggu lagi, lalu kau akan menjadi y/n yang baru," jelasnya sumringah
"Tapi, kalau aku tidak kuat menjalani ini sampai satu minggu lagi bagaimana?," tanyaku
Lalu dia berjalan mendekati kasurku, lalu duduk di sampingku.
"Y/n. Aku akan selalu disini bersamamu, aku akan selalu disampingmu, mendampingimu apapun yang akan terjadi. Kau pasti bisa, y/n. Ada aku disini untuk selalu membantumu, jadi jangan khawatir lagi. Kau seharusnya sudah mulai tidak berpikiran aneh-aneh lagi. Janji?," katanya sembari memegang erat tanganku
"Terimakasih jungkook, untuk selalu bersamaku," ujarku sambil tersenyum
—
1 bulan kemudian
"Y/n, kau sudah siap?," tanya ibuku di ujung pintu
"Sudah Bu, aku sangat gugup," kataku sembari merapikan gaun berwarna putih tulang berhias bunga yang kupakai
"Kenapa harus gugup disaat kau akan merasakan hari paling bahagia di hidupmu?," ujarnya, lalu sedikit membenarkan rambutku
"Yuk, sudah mendekati waktunya," ajaknya
Hari ini, hari dimana aku akan menjalani kehidupan baru, sebagai calon istri dari calon suamiku. Aku akan menjalani hidup bersamanya, jeon jungkook.
Dia sangat tampan memakai jas hitamnya, berdiri di altar menunggu kehadiranku. Disinilah aku, menjemput kehadiran baru, membuka lembaran baru, bersama orang yang memperjuangkanku lebih dari segalanya.
—
ini gmn? berhasil bikin baper? kalo nggak ya maaf
Don't forget to vote and comment yaa!
IL
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS IMAGINES [INDONESIA]
RandomONE SHOT STORY BTS x YOU✨ Daily local life of Bangtan, dan beberapa bahan halu buat malmingan.