1

929 74 14
                                    

Bersabar hari akan datang, apakah orang itu adalah kamu? Tapi cinta mana yang ku tunggu? Nyatanya cintamu digenggam erat orang lain.

Happy Reading!!
🌈
Tinggalkan jejak! Jadi silent reader itu kaya memendam rasa yang ga bisa diungkapin, ga enak :v
So comment and vote!!!

Angin sore menerpa wajahku, helaianku manari kesana kemari mengikuti alunan angin yang bergerak tak menentu, canda tawa anak kecil di halaman depan rumahku menghanyut di telingaku. Anak kecil itu berlari kesana kemari dengan wajah ceria, aku ikut tersenyum kala ia melambaikan tangannya padaku. Ia sepertinya ingin mengajak ku tapi aku dan dia pun tau, hati kita sama sama ingin tetapi kakiku tak bisa melakukan.

Aku menghela napas berat, sambil menatap ke dua kakiku lalu mengusapnya seolah tak terjadi apa pun padaku. Setidaknya aku mengharapkan itu.

Aku tau aku tak boleh sembunyi. Akan tetapi aku selalu malu memperlihatkan keadaanku yang sekarang pada orang orang, maka ku ambil tongkat bantu ku yang ku sandarkan ke tembok di samping kananku lalu aku pergi berjalan ke kamar.

Mengunci pintu itu sedemikian rupa, lalu duduk di ranjang dan setia pada novel ku. Hari hari esok akan seperti ini lagi menurutku, mengulangi kegiatan yang sama dengan harapan yang sama pula.

Tuhan, aku ingin bisa jalan.
.
.

.
.

Hyuga Hinata

Itulah namaku, pada awalnya aku adalah orang yang paling dibanggakan dikeluarga ini, semua bisa diandalkan padaku. Ayahku selalu memujiku, adikku menyayangiku dan dengan wajah cantik ku ini. Laki-laki selalu datang  di kehidupan ku silih berganti.

Itulah awalnya, setelah aku mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tulang paha kananku patah. Ya benar, aku belum bisa jalan dengan normal sepenuhnya.

Dan

Awal kisah bermula dari sini, dimana yang semula nampak baik padaku hingga keburukan mereka terlihat satu persatu.

Yang ku tau sekarang adalah

Dunia ini tidak bisa kita terka bahkan pada orang orang yang tidak kita sangka.

Adakah orang baik seperti dongeng yang selalu aku baca waktu kecil ataukah orang baik itu hanya ada di cerita saja. Semoga saja tidak.

Dok

dok

dok

"nona obatnya cepat diminum, jangan sampai telat. Bibi akan pulang sekarang"

Triakan seorang asisten rumah tangga di rumahku terdengar dari luar kamarku

"iya bi nanti aku akan meminumnya"

"baiklah nona, bibi pulang sekarang"

"iya bi"

Drrrrrrttttttttttttttttttttt

Ku tatap ponselku yang bergetar tak jauh dari tempatku berbaring. Langsung ku lihat disana, dia yang menelponku. Suasana hatiku langsung membaik begitu saja.

"Hallo!"

"Hime"

Tersenyum sesaat ketika dia memanggilku seperti itu.

"ada apa Sai-kun?"

"aku merindukanmu, bisakah kita bertemu? Aku akan ke rumah mu nanti"

Mendengar pengakuannya membuatku terdiam sesaat, jujur aku sedang anti dengan kalimat manis dari laki-laki untuk sekarang ini tetapi jika dia yang mengucapkan, ku rasa itu tidak masalah.

It's OkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang