Prolog

55 7 6
                                    

Jika kau datang hanya untuk tinggal sebentar saja di hatiku, tolong janganlah kau letakkan namamu dalam hatiku.

*****

Aku berjalan melewati koridor sekolah yang sangat sepi karena ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah kenaikan kelas dan mungkin semua murid malas untuk berangkat sekolah untuk yang pertama kalinya.

Aku Dinda Anggun Prameswari, siswi SMA Nusantara. Dulu, aku kelas X IPA B dan sekarang aku masih mencari kelas baru aku. Aku sudah menemukan kelas baruku yang ternyata kelas XI IPA C dan berita bagusnya lagi, aku sekelas lagi dengan sahabatku Nita dan Okta. Yeeeee aku sangat beruntung sekali karena dari TK sampai SMA aku bisa satu kelas terus sama mereka. Tapi kadang ada sebelnya juga sih karena, mereka selalu menggangguku.

Aku berjalan memasuki kelas, hanya ada satu orang laki laki yang sedang membersihkan ruangan kelas. Aku berjalan kepadanya dan mengajak berkenalan .
"Hei,  kenalin nama aku dinda, kamu siapa?" kataku sambil menepuk pundaknya

Aku bertanya namanya karena aku gak pernah lihat dia sebelumnya. Kayaknya dia itu gamer deh, soalnya aku jarang lihat dia. Mungkin, keseharianya hanya bermain bermain dan bermain game saja.

"Eh, kenalin namaku Rizal dulu kelas X IPS A." Ucapnya yang sedikit kaget karena kehadiranku.

Belum sempat kami berkenalan lebih lanjut, tiba tiba ada suara cempreng yang mengisi gendang telingaku. Benar saja, aku mengenali suara ini, karena ini suara dari Okta yang memang dari kecil suara dia yang paling keras. Dia itu orangnya juga kepedean gitu, gak ada malunya.

"Hello gaes, kenalin namaku Oktavia ramadhani aku dari kelas X IPA B." ucapnya yang dengan menggunakan nada keras andalanya itu. Klise sih alasannya yaitu supaya semua orang denger suaranya yang indah dan merdu itu. Padahal dia tau kalu diruangan ini hanya ada dua orang saja.

"Woahhhh, kita sekelas lagi sama dinda nih ok." nita mulai berbicara setelah okta berhenti berteriak.

"Wahhhh iya nih, kita sekelas lagi sama si dinda, sang leader kita hehehehe." okta bersuara lagi, kali ini dengan nada mengejek.

"Ehhh bentar deh, siapa orang disamping elo tuh? Pacar baru lo ya? Pj pj dong." okta berbicara lagi dengan tidak ada malunya.

"Apaan sih kalian, kenalin nih fariz, dia itu temen sekelas kita tau". Omelku sedikit cemberut dengan cara memajukan sedikit bibirku sehingga pipiku ikut menggembu.

"Ihhhh pipinya ini lohhhh tembem banget, aduhhhh jadi gemes deh aku." kali ini nita berbicara dengan nada imutnya sambil mencubit pipiku pelan.

"Aduhhhh, sakit tau kalian ini kebiasaan deh mesti cubit pipi aku." Ucapku cemberut dan pura pura ngambek. Rizal yang mendengar celotehan ketiga sahabat ini merasa sedikit tersenyum singgung.

Celotehan mereka terhenti juga ketika seorang guru yang memasuku kelas, dia wali murid kelas XI IPA C.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut?

Yes or No?

Yes aja deh

Maaf typo bertebaran

Tetep vote and coment ya gaes
Karena:

"Vote dan Komen dari kalian merupakan semangat tersendiri bagi aku untuk meneruskan cerita ini."

Aduhhh tuh malah curhat yaaa

Dinda Love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang