Ingatkah kalian saat hari pertama kita mengenakan seragam putih abu-abu? Kita yang dulunya mengenakan seragam putih biru dengan label berbeda sekarang mengenakan baju yang serupa. Ya, saat itu kita girang bukan kepalang dan tak henti-hentinya mematut diri di depan kaca. Kita merasa sudah dewasa dan siap menyambut cerita seperti di layar kaya dengan seragam kebanggaan.
Pertemuan pertama kita memang diisi dengan kecanggungan. Kita yang masih murid baru terlihat amat lugu. Lidah ini terasa kelu sehingga hanya mampu melontarkan kata halo yang tidak dibumbui dengan basa-basi. Berawal dari menjadi teman satu kelompok pembekalan murid baru hingga menjadi teman sekelas membuat persahabatan kita kian akrab.
Kedekatan pun berlanjut ketika kita berada di kelas yang sama dan memilih bangku yang berdekatan. Kita berbagi cerita dan menertawakan apa saja. Dari sudut kelas, perpustakaan, kantin sekolah, lapangan, hingga aula merupakan saksi bisu kita pernah berbagi cerita hingga rahasia.