CHAPTER 7

3K 155 10
                                    

Hinata meninggalkan kantin karena terlalu muak dengan karin yang menggangunya. Hinata berjalan dengan wajah datarnya tanpa menghiraukan tatapan dari murid-murid kearahnya. Hinata menelusuri koridor sekolah berharap bisa melampiaskan emosinya. Hinata berjalan tidak tentu arah sambil melihat-lihat area sekolah barunya.
“ Ini dimana ?”. batin Hinata
Hinata mengedarkan pandangan kesekelilingnya. Hinata melihat tidak ada murid-murid yang berjalan di sekitarnya. Tidak lama kemudian hinata melihat pintu yang terlihat usang, Hinata mendekati pintu dan hinata memegang kenop pintu itu. Hinata menghela napasnya perlahan dan perlahan memutarnya.

Ceklek
Kriiiett.........

Suara pintu usang itu terbuka, hinata termangu melihat apa yang ada disana. ternyata hinata menemukan sebuah taman yang sudah tidak digunakan dan sepertinya terletak dibelakang sekolah.

Hinata melangkahkan kakinya memasuki pintu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hinata melangkahkan kakinya memasuki pintu itu. Taman itu terlihat tidak terawat namun masih layak digunakan dan nyaman dipandang, hinata melihat di tengah-tengah taman itu ada pohon besar dan rindang. Di sekeliling taman itu, banyak bunga-bunga yang utmbuh disana dan burung-burung yang berkicau dan banyak kupu-kupu yang terbang. Namun, banyak rumput liar yang tumbuh tinggi sehingga terlihat sedikit menyeramkan.
Perlahan hinata mendekati pohon itu dan berdiri dibawahnya. Hinata merasa sangat tenang berada taman ini. Hinata duduk dibawah pohon itu sambil  menikmati hembusan angin yang menyejukkan. Hinata memejamkan matanya dengan pikirannya yang terbang entah kemana.
Kring-kring-kring................
Suara bell masukpun terdengar. Hinata beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan tempat itu. Hinata menutup pintu taman tersebut dan melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya.
Ketika sampai di depan pintu kelasnya. Hinata menatap bingung pintu kelasnya yang tertutup dan sedikit terbuka. Namun setelah itu hinata menatap datar pintu  kemudian maju selangkah kearah pintu itu dan
“ Nata-Chan,,,,” kata Ino Cs berlari dari  arah belakang hinata. Jarak mereka cukup jauh sehingga hinata tidak dapat mendengar suara mereka.
BRUKKK
BYUUUR
Ino,Sakura, Temari, dan tenten berhenti berlari ketika melihat kejadian di depan mereka. Mereka yang berada didalam kelas itu itu terkejut khususnya karin cs. Terlihat di lantai itu ada sebuah ember yang sudah pecah dan air yang mengenang di lantai. Dan yang menakjubkan lagi pemandangan  hinata dan seseorang yang berada di samping hinata itu yang membuat semua yang ada disana terkejut.
Disana seseorang tepatnya seorang pemuda berada di depan hinata. Tangan kanan laki-laki itu memegang tangan kanan hinata. Hinata yang menunduk lihat sepasang sepatu mahal berada dihadapannya, hinata mendongakkan kepalanya keatas untuk melihat siapa yang sudah menolonnya. Dan terlihat sedikit terbelalak, dan pandangan hinata bertemu dengan sepasang mata onyx yang tajam dan hitam pekat disana. hinata sedikit terhanyut. Namun setelah sadar hinata mundur selangkah dan mengalihkan pandangannya dari pemuda itu yang membuat kontak mata mereka terputus. Hinata juga melepas tangan pemuda yang memengang tangannya. Dan kembali menampilkan ekspresi datar khasnya.
“ Teme, kau tidak apa-apa.” Kata naruto tersadar.
“ Hn.” Kata sasuke sambil menatap hinata. Hinata yang ditatap oleh sasukepun masih menampilan ekspresi datarnya. Kemudian sasuke meinggalkan hinata dan teman-temannya.
“ Hoyyy teme kau mau kemana.?” Kata Naruto melihat sasuke yang meninggalkan area kelas.
“ Kau tidak apa-apa hinata-chan.” Kata Naruto.
" Hn." Kata Hinata sambil menatap datar naruto dan meninggalkan mereka semua.
“ Heii, kenapa mereka mengacuhkanku.?” Kata Naruto kesal.
“ hooamm Mendokusai, bereskan ini naruto.” Kata Shikamaru sambil berlalu pergi. Narutopun menatap tajam seseorang yang bertanggung jawab atas semua itu. Karin pun meneguk ludahnya takut kepada sepupunya itu, ya sebenarnya mereka tidak pernah akrab dan tegur sapa.
“ Ck, sepertinya makhluk dingin semakin bertambah.” Keluh Kiba.
“ Menarik.” Kata Sai sambil tersenyum khasnya.
Mereka pun meninggalkan kelas dan memilih kembali ke atap. Toh mereka adalah anak-anak dari donatur sekolah jadi tidak ada yang berani melawan ditambah mereka merupakan murid-murid kebanggaan sekolah itu. Setelah The Prince meninggalkan kelas itu, karin pun menendang kursi serta menggerutu.
“ Sial, awas kau hyuuga.” Geram karin.
“ kenapa sasuke-kun menyelamatkannya.” Kata tayuya kesal.
“ Ck, diam Tayuya.” Kata karin.
“ kita harus membalasnya.” Kata Ryuzetsu.
“ Harus, dan akan ku buat dia tidak betah disekolah ini.” Kata karin sambil menyeringai.
“ Tayuya, telpon seseorang untuk membereskan ini.” Kata karin.
“ Ha’i.” Kata tayuya.

Light and DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang