CHAPTER 9

2.8K 175 33
                                    

Aku juga penarasan, dia terlalu misterius.” Kata Gaara
“ Kita harus menyelidikinya.” Kata Sasuke
“ Hn/ Ha’i.” Kata mereka serempak
“  Karena gaara sudah kembali, maka gaara akan mentraktir kita makan.” Kata Naruto
“ Tu-tunggu, aku kan kalah.” Kata Gaara
“  Kami tidak peduli.” Kata Sasuke sambil meninggalkan tempat itu
“ selamat menikmati Gaara.” Kata Sai sambil tersenyum
“ Sial.” Kata gaara. Dan mereka pun tertawa setelahnya.

BRUMM BRUMMMM......

Suara motor sport memasuki sebuah mansion mewah diikuti oleh sebuah mobil dibelakangnya. Dia adalah The Wind sang pembalap, Perlahan sang pengemudi membuka helm yang terpasang dikepalanya dan nampaklah wajah nun cantik yang membingkai wajahnya yang bulat dan sepasang mata perak yang indah. The Wind turun dari motor sportnya dan diikuti oleh para bodyguardnya.

“ Ku harap ‘Dia’ belum datang.” Gumam The Wind

Perlahan pintu mansion terbuka dan The Wind memasuki mansion tersebut kemudian dia disambut oleh para pelayannya. Dia melihat-lihat sekelilingnya dan tidak lama senyum lega pun terpasang diwajahnya namun

“ Sudah Puas.” Kata seseorang dengan nada datarnya.

Perlahan The Wind pun menolehkan kepalanya kearah sumber suara dan terlihat seseorang yang mirip dengannya menatap datar dirinya dengan tangan yang bersilang didadanya.
The Wind menelan ludahnya gugup, dia berusaha untuk tenang namun dia tidak dapat mengendalikan dirinya jika sudah berhadapan dengan seseorang yang ada didepannya tersebut.

“ Ikut aku.” Kata seseorang itu datar.
“ Ha’i.” Kata The Wind

Mereka memasuki ruangan tersebut dan disinilah mereka berdua berdiri dimana The Wind dan seseorang itu saling berhadapan. The Wind tidak berani mengangkat wajahnya karena aura seseorang yang berada didepannya itu sangat tidak menyenangkan. Perlahan seseorang itu mendekat kepadanya. The Wind menutup matanya takut dan Sesuatu yang hangat menyelimuti dirinya. The Wind membuka matanya dan kaget dengan apa yang seseorang itu lakukan. Seseorang itu memeluknya erat dan berbisik

” Dasar Nakal.” Kata seseorang itu.

The Wind yang mendengar itupun tersenyum dan membalas pelukannya. Tiba-tiba seseorang itupun melepas pelukannya dan menatap tajam the wind.

“ Jadi, ada yang ingin kau jelaskan.” Kata seseorang itu.
“ Anu, ettoo neechan.” Kata The Wind pelan.
“ Hn.” Kata seseorang yang dipanggil neechan oleh The Wind.
” Gomen ne.” Kata The Wind sambil menunduk.
“ Hahh.” Kata seseorang itu menghela napasnya lelah.
“ Kenapa kau pergi ke balapan Hanabi-chan.” Kata seseorang itu tajam.
“ Ayolah Hinata-nee aku sudah lama tidak balapan.” Kata The Wind a.k.a Hanabi.
“ Tapi kau baru saja sampai kemaren dan langsung balapan Hana-chan. Dan parahnya kau menggunakan nickname ku.” Kata Hinata kesal.
“ Soalnya nickname hinata-nee sudah terkenal dibalapan jadi tidak ada salahnya kan.” Kata Hanabi sambil cengengesan.
“ Aku sudah lama tidak balapan Hana-chan, dan bagaimana kau tau masalah balapan tadi.” Kata Hinata.
“ Oh, tadi aku tidak sengaja mendengar neechan berbicara dengan seseorang di telpon tentang balapan, jadi aku yang mengantikan neechan.” Kata Hanabi bangga.
“ kau tau balapan itu berbahaya, dan aku tidak suka kau balapan dan menggunakan nikname ku untuk balapan, kau mengerti.” Kata Hinata datar.
“ Hn, Aku mengerti Neechan.” Kata Hanabi pasrah.
“ Ini demi kebaikanmu Hana-chan.” Kata Hinata lembut.
“ Hn, aku mengerti.” Kata Hanabi sambil tersenyum.
“ Apa kau sudah makan.” Kata Hinata sambil berjalan ke arah dapur.
“ Belum, balapan membuatku merasa lapar.” Kata Hanabi sambil menggeser kursi dan mendudukinya.
“ Ayo kita makan.” Kata hinata sambil membawakan makanan yang telah dibuat.
“ Ayo” kata Hanabi
”  Itadakimasu.” Kata mereka.

Light and DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang