Last Amethyst ( Part II )

10.9K 1K 144
                                    

Lengkungan bulan sabit, tersenyum indah di pucuk langit. Malam nan kelam semakin merambat tanpa hambatan. Derit suara serangga, memecah kesunyian. Damai tenang, meneduhkan sudut jiwa yang kelelahan. Sinar si bulan sabit tak seterang biasanya. Lantaran awan tipis menyelubungi sebagian penampakan.

Dia kembali tersenyum. Ditengah perasaan hatinya yang kalang kabut. Dia kembali termangu menelaah takdir hidupnya yang carut marut. Mengapa dia kembali ke dunia ini. Mengapa masih dengan rasa sakit dan sesak yang sama. Bahkan airmata nya sampai enggan keluar. Hanya untuk menemaninya meratapi kebodohan di masa silam.

“Ayo masuk, udara malam semakin dingin,” Ucap suara lembut yang mendadak muncul di belakangnya.

“Sebentar hyung, sampai rembulan itu tenggelam,” Balasnya malas.

“Tidak ada bantahan, kau baru saja pulih, Tae,” Elak sosok pria cantik di hadapannya.

Seokjin mendorong pelan kursi roda dimana Taehyung duduk tenang. Membawa Taehyung masuk ke dalam rumah. Membiarkan rembulan kembali sendirian. Tanpa Taehyung tanpa teman. Biarkan cahayanya semakin temaram. Di telan kelamnya malam. Sekelam dasar hati manusia yang baru saja kembali hidup setelah berusaha mengakhiri nyawanya sendiri.

Kurang lebih tujuh tahun yang lalu. Taehyung berdiri mematung di tepi pembatas jembatan. Hingga akhirnya dia nekad, menceburkan diri. Ke dalam dinginnya air sungai yang mematikan sistem saraf tepi. Sampai disitulah ingatan terakhirnya yang masih terkenang.

Kehendak Tuhan itu lebih kuat dari pada kemauan manusia. Taehyung berniat mati malam itu. Membawa sesak dan sesal dalam hati. Membawa bayangan Jungkook yang sudah tak mungkin lagi kembali. Tapi sayangnya, dia masih terselubung keberuntungan yang menyedihkan.

Ketika itu, Taehyung menceburkan diri di sungai yang dalam dan dingin. Beberapa petugas patroli sungai tengah pulang dari tugasnya. Mereka langsung mengevakuasi Taehyung. Beruntungnya, Taehyung masih tertolong. Sekalipun dia harus mendapatkan luka serius di kepala. Lantaran terantuk pipa besi yang terbenam tak cukup dalam di bawah jembatan.

Trauma di kepalanya membuat Taehyung harus coma hampir tujuh tahun lamanya. Dia baru saja tersadar beberapa hari yang lalu. Jadilah sekarang, dia masih duduk di kursi roda dalam masa pemulihannya. Dan tinggal dengan kakak serta kakak iparnya, Kim Namjoon dan Kim Seokjin.

“Kau dimana? Apa kau masih hidup?” Gumamnya sendiri.

==================

Pagi yang sibuk. Pagi yang menyenangkan. Hangat dan penuh canda tawa. Kim Namjoon tak pernah memberikan suasana dingin di rumahnya. Mengingat adik bungsu nya membutuhkan perawatan psikologis yang tak biasa. Tak bisa mereka pungkiri, jika Taehyung masihlah Taehyung yang dulu. Taehyung yang putus asa berdiri di atas pembatas jembatan. Sampai sekarang pun aura Taehyung masih sama.

“Tae, siang ini hyung sudah buatkan jadwal untuk fisioterapi mu dengan dr. Kim Seojun, dokter terkenal yang baru saja selesai study sub spesialis nya di Amerika, dia teman sekolah hyung dulu, kau akan nyaman dengannya,” Ucap Namjoon.

“Terimakasih hyung,” Jawab Taehyung sekenanya.

“Hyung ambil cuti dan kita bertiga akan ke rumah sakit mengantarmu,”

“Eh aku bukan anak kecil yang harus dijaga ketat,”

“Dasar alien, hyung kan Cuma mau nostalgia sama teman lama,” Sambar Seokjin yang ternyata juga teman dokter yang Namjoon ceritakan.

“Jadi kalian ini sudah saling sayang sejak SMA?”

“Ya begitulah, karena menemukan sosok yang klik itu susah Tae, dan kecocokan itu tidak bisa di dapat begitu saja, harus ada proses alami yang membentuk satu kebiasaan berdua,” Ungkap Namjoon, sejenak lupa dengan lara hati adiknya. Sampai akhirnya, Seokjin menyodok lengan Namjoon dengan sikunya.

Last Amethyst  (Vkook/Yaoi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang