[21+] jadilah pembaca yang bijak
Cover by : @sianiyo
"JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRI, AKU TAKUT"
~Delviana Bagaskara~
"SELAGI AKU MASIH BISA BERNAFAS,AKU AKAN SELALU DISISIMU"
~Nicholas fernando~
Langit mendung dengan semilir angin yang sangat dinanti bagi penikmat ketenangan.
Diantara banyak pengunjung taman yang menghabiskan waktu sore mereka, ada satu gadis yang begitu mencolok dengan kacamata hitam dan beberapa tumpuk buku ditangannya. Gadis itu bernama Delviana Bagaskara , dibalik penampilannya itu dia seorang gadis yang tangguh, pintar, walau bukan dari kalangan atas tapi semua kebutuhannya sudah tercukupi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Punya banyak harta dengan jabatan tinggi,rahang yang tegas,siapa yang tak mengenalnya. Dia Nicholas Fernando. Pria angkuh,dengan tatapan dan sifat yang dingin, mampu membuat para kaum hawa memujanya. Siapa pun rela walau tidak dibayar hanya demi menjadi one night stand nya, namun dibalik sifat dinginnya dia seseorang yang rapuh. Karna itulah dia menutupinya dengan sifat dingin dan angkuh,semua ini karna "Dia", kepercayaan yang hancur, dan dikhianati lah yang membuat nya begini.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Delvi pov
Seperti biasanya aku duduk di bangku taman ini, bangku yang selalu aku duduki saat sedang banyak masalah, sejujurnya aku sudah mulai muak dengan hidupku. Menjalani hidup yang monoton, tak punya tempat berbagi, bahkan aku harus bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhanku sehari-hari. Aku bukan berasal dari keluarga kurang mampu, tapi aku hanya ingin mengurangi beban orang tuaku. Orangtuaku tak sebaik yang kalian kira, aku selalu dibedakan,ntahlah aku tak tau alasan mereka, yang pasti itu mungkin salah satu alasanku untuk tidak tinggal dengan mereka. Saat ini aku ada di london, berkat beasiswa yang aku terima, setidaknya ini dapat meringankan bebanku. Oh iya, namaku delviana bagaskara, panggil saja aku delvi. Rintik hujan mulai turun, aku pun bergegas membereskan buku-buku yang aku bawa, dengan langkah cepat aku berlari ke arah halte. "huft... Akhirnya sampe juga." Walau sedikit ngos-ngosan aku tetap senang bisa sampai di halte tepat sebelum hujan deras. Kupandangi jalan didepanku cukup sepi hanya ada mobil yang lalu lalang, lalu pandanganku mengarah ke arah seberang jalan, kulihat ada laki-laki bodoh yang malah keluar mobil, tentu saja badannya basah. "ckk.,itu om-om ga sadar diri amat sih, udah tua tapi malah main hujan-hujanan." Omelku yang tentu saja hanya aku yang bisa mendengarnya. Eh, bentar itu om-om kenapa berjalan kearahku, kuambil ancang-ancang lari, aku sudah tidak peduli dengan hujan walau bagaimana pun aku harus pergi, karna kecerobohanku aku malah terjatuh diatas aspal "Etdah,pake acara jatoh segala untung kacamata ga pecah, bego lu del." aku masih merutuki kebodohan ku sendiri, hingga kurasa ada yang menyentuh bahu belakangku, secara reflek aku menamparnya karna terkejut. "aww" pekiknya "oh, my god.maaf om" ternyata si om-om tadi yang kutampar, dengan sedikit takut kutatap matanya, Horor bener ni om-om, kataku dalam hati. Ternyata dia sedang memandangiku dengan tatapan dingin, walau hujan aku dapat mencium bau alkohol dari tubuhnya. Tak lama kemudian dia mencengkram tanganku dengan erat, menarikku dan mendorongku agar masuk kemobilnya, kucoba untuk berontak namun sia-sia, aku tak kehabisan akal, kugigit tangannya hingga tercetak indah bekas gigiku disana, dia tampak mengeram lalu menamparku tak lupa pula dia menjambakku, akhirnya dia berhasil membawaku masuk kedalam mobilnya, aku hanya bisa berdoa dalam hati semoga ini tidak seperti dugaanku yang di film-film.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Author pov
Mobil sport merah terparkir dengan rapi didepan salah satu hotel bintang lima di pusat kota london. Tak lama keluarlah laki-laki dengan langkah tergesa-gesa menuju pintu penumpang, tatapan iri mengiringi mereka berdua, ya siapa lagi kalo bukan Nicholas lelaki paling dipuja seantariksa london, beda hal nya dengan delvi dia sedang menggerutu dalam hati karna rasa sakit di lengan dan kepalanya, setelah cek in nick langsung menyeret delvi ke kamar vip room, delvi hanya bisa pasrah percuma juga dia memberontak secara fisik pasti tidak akan sanggup. Delvi terus menggerutu dalam hati didalam otaknya terus saja mencari cara untuk kabur, sampai akhirnya dia menabrak punggung nick. Bugh...
"sudah sampai,cepat masuk. Saya tidak suka menunggu." kata nick dengan datar dan dingin
"ini om-om ga bisa santai amat sih." ucap delvi nyaris tidak terdengar
"saya masih bisa mendengar kamu.oh iya jangan untuk coba-coba kabur,kamu lihat disana" sambil menunjuk beberapa penjaga kekar berjas, "mereka akan selalu menjaga kamar ini, jadi jika kamu kabur mereka tidak akan segan-segan untuk mengulitimu hidup-hidup" lanjut nick dengan wajah datarnya. Glek.. Delvi menelan salivanya
Ya tuhan, hamba masih sayang dengan nyawa hamba, lindungi hamba. Doa delvi dalam hati.
Saat masuk kedalam kamar tatapan delvi langsung disuguhkan dengan pemandangan yang indah, maklumlah delvikan hanya mahasiswi yang ngekos di apartemen murah, pasti heboh kalo nemu yang beginian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"apa ini indah? "tanya nick
"yes, sir. Ini sungguh indah,oh mungkin tidak tidak, ini menakjubkan"jawab delvi heboh
"apa kau tau? tubuhmu jauh lebih indah dari ini semua"jawab nick dengan seringai mesum
Perlahan nick mulai berjalan kearah delvi, matanya meremang. Delvi kebingungan dia terus berjalan mundur hingga dia merasa ada nakas yang menghalanginya, nick tersenyum puas melihat wajah delvi yang ketakutan. Delvi mulai meraih semua benda yang bisa digunakannya sebagai senjata, akhirnya dia mendapat vas bunga dilempar nya namun sayang lemparannya meleset, semua barang yang ada di atas nakas dilempar kearah nick, tapi pria itu sungguh lihai.
"oh,sayang kau sungguh liar, aku menyukai nya" senyum tercetak di bibir nick.
Seandainya bukan disaat genting mungkin delvi akan memuji ketampanan pria ini, namun untuk saat ini dia lebih memilih untuk bersikap acuh.
Tangan nick mulai mencengkram bahu delvi wajah mereka semakin dekat. Delvi bisa merasakan deru nafas nick, tercium bau alkohol disana, nick mulai mencium delvi dengan kasar, delvi memberontak tapi tetap saja sama hasilnya, nihil.
Nick mengendong delvi ala bridal style, membopong tubuh mungil itu keatas kasur empuk nan hangat. Nick mulai menciumi leher delvi dengan kasar, delvi hanya bisa menutup bagian dadanya dengan tangan,menyadari mainannya mulai ketakutan nick semakin bersemangat tanpa membuang waktu nick mulai merobek dress yang digunakan delvi, ditatapnya sekilas raut wajah mainannya itu, lalu ia kembali melanjutkan permainannya. Tangan kanannya mulai meraba-raba gundukan bukit kembar sedangkan tangan kirinya tengah sibuk mencari pengait bra.
Akankah penyatuan ini terjadi malam ini?oh tuhan, sungguh delvi belum siap
Maaf kalo bahasanya masih gaje. Jangan lupa aja VOTE + KOMEN +kasih saran Terimakasih