시간: 8

1 0 0
                                    

SUMMER 2013 : Truth

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

warning : Typos everywhere cause didnt check it, sorry T_T

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sooyoung meluruskan kakinya yang terasa pegal, disampingnya tampak Irene dan Seulgi masih melanjutkan latihannya meskipun waktunya mereka bersitirahat. Sooyoung memilih merebahkan dirinya karena rasa lelah tak berhenti menghilang. Perlahan mata Sooyoung terpejam.

Krek

Terdengar suara pintu ruang latihan terbuka. Nampak Wendy yang tersenyum lebar disebalah Chen dan juga member EXO yang lainnya ikut dibelakangnya. "Girls, mari makan dulu. EXO-oppa membawakan kita banyak makanan." Ujar Wendy sambil mempersiapkan makanan yang ternyata berupa pizza.

"Kalian, jangan khawatir aku sudah minta izin ke manajer Han. Setelah ini kalian akan lanjut diet lagi." Goda Kai. Seulgi menghampirinya kemudian memeluk lengan Kai, "I miss you." Bisik Seulgi. Kai tersenyum dan mencium kening Seulgi.

"Eughhh I hate couple thing." Ujar Sehun sambil merangkul Sooyoung. "Ya!!! Sehun oppa!! Seperti kau tak begitu saja kalau bersama Hayoung." Ujar Sooyoung sembari menyodok tulang rusuk Sehun. Member EXO dan Red Velvet yang lain hanya tertawa melihat tingkah laku maknae mereka karena keduanya memutuskan untuk saling memiting satu sama lain.

"Eh, Sooyoung, ngomong-ngomong soal Hayoung. Dia akan kesini dalam beberapa saat. Tadi aku sudah minta tolong noona Yeom untuk membawanya kesini." Demi mendengar kalimat Sehun, Sooyoung langsung berdiri dengan panik, "Kenapa tak bilang dari tadi? Aku kan belum mengatakan pada Hayoung kalau aku sudah resmi menjadi member Red Velvet."

"Sekarang aku tahu, Sooyoung." Seseorang menginterupsi percakapan diruang latihan Red Velvet bersama EXO. Sehun terperanjat, "My Baby... kau sudah datang.. sini...."

"Park Sooyoung, sampai kapan kau merahasiakan ini dariku? Bukankah aku sahabatmu?" Kalimat Hayoung memotong kalimat Sehun. Sooyoung menunduk dan menghela nafasnya, kemudian dia berdiri dan melangkah menghampiri Hayoung. "Kau mau mendengarkanku, bestfriend?" tanya Sooyoung, nada kalimatnya sangat lelah dan tatapan matanya menunjukkan permintaan maaf. Hayoung menatap Sooyoung kemudian mengangguk. Sooyoung menarik tangan Hayoung menuju halaman kecil diatas atap gedung. Tempat favoritenya.

"Hayoung-ah, maafkan aku. Maksudku bukan demikian. Aku hanya belum siap mengatakannya padamu. Kau tahu, aku selalu ingin membaginya denganmu. tapi aku belum siap. Tapi tak mengapa, dengan begini akan lebih mudah bagiku. Bulan Juni kemarin, aku diputuskan secara resmi menjadi member keempat Red Velvet dan menjadi yang termuda. Kau akan merahasiakannya kan? Terutama dari Junhong." Sooyoung menyelesaikan kalimatnya.

Hayoung menghela nafasnya. Dia bukannya kesal karena Sooyoung tak jujur padanya, hanya saja rasanya salah saja kalau sebagai seorang sahabat, Hayoung tak tahu sedikitpun tentang Sooyoung. "Baiklah aku mengerti. Lalu kapan kau akan mengatakan pada Junhong? Jangan sampai dia tahu dari orang lain." Ujar Hayoung. Sooyoung mengangguk menyetujui, kemudian dia menarik nafasnya.

"Entahlah Hayoung. Rasanya aku kesulitan mengatakan pada Junhong. Aku tak tahu harus memulai dari mana. Semua seperti sudah menumpuk menjadi satu. Dan aku tak punya keberanian memulainya." Sooyoung menghela nafasnya. Hayoung merasa tersentuh dengan kesulitan yang dihadapi oleh Sooyoung, perlahan Hayoung membelai lembut rambut panjang Sooyoung. "Kau akan menemukan waktu yang tepat, huh?" ujar Hayoung menenangkan.

Sooyoung menoleh kearah sahabat baiknya, senyumnya tersungging, "Umm. Aku akan menemukannya. Waktu yang tepat itu."

......

PERFECT TIMEWhere stories live. Discover now