What? ;PD101

Kim Yongguk

;- KYG as your Senior

Pria bermata sipit itu sudah sekitar 2 jam pelajaran tertidur di meja perpustakaan, wajahnya terlihat begitu tenang, bahkan saat siang matahari sedikit menyinari wajahnya dia tetap tertidur. Tentu saja tidak ada yang berani menegurnya. Siapa juga yang berani menegur Kim Yongguk, si ketua kelas XII-IPA-3 yang dikenal jutek dan pedas saat bicara. Apalagi, sekolah sedang mengadakan classmeet, yang artinya semua pembelajaran ditiadakan hari itu.

"Lo coba cari di situ aja deh, tapi pelan-pelan, ada kak yongguk lagi tidur"

Gadis berambut sebahu itu mengangguk mendengar bisikan temannya yang menyuruhnya untuk mencari buku di bagian rak yang lain, lebih tepatnya di rak di dekat Yongguk sedang tertidur. Kaki kecil gadis itu berjingkat-jingkat pelan tidak ingin mengeluarkan suara, tatapannya menelusuri setiap buku yang ada di rak. Mencari buku yang ia dan temannya cari.

"Ya elah, tinggi bener buset. Ngejek gue apa tu buku"

Gadis itu mendecak ketika melihat sebuah buku di rak nomor 3 yang tak bisa ia jangkau. Ia melompat-lompat kecil untuk menjangkau buku itu. Tanpa ia sadari, mata sipit Yongguk sudah terbuka dan menatapi konyolnya tingkah gadis itu, setengah wajahnya masih ia tenggelamkan dalam lengannya, jadi hanya kedua matanya saja yang terlihat. Namun, senyuman tipis terulas di bibir Yongguk.

"Edaan, tinggi bener buset dah, gimana gue mau ngambil ini buset"

Gadis itu masih melompat-lompat tanpa menyadari kalau Yongguk berjalan perlahan menuju dirinya. Yongguk berdiri tepat di belakang gadis itu dan meraih buku incaran gadis itu. Mata gadis itu terbelalak saat ia menoleh dan mendapati wajah Kim Yongguk di atasnya. Jantungnya sudah tidak karuan sekarang, bukan karena jatuh Cinta, dia takut pada Kim Yongguk.

"Nih, makanya jangan pendek-pendek. Brisik tau lo ganggu orang tidur"

Ujar Yongguk sambil menyerahkan buku itu pada gadis di depannya.

"M-maaf kak, gak maksud ganggu"

Yongguk mengernyitkan dahinya, menatap ekspresi takut sang gadis

"Woy longguo! Kantin yokk"

Sebuah suara menginterupsi pendengaran Yongguk dan membuatnya menoleh, sudah ada Kenta yang merangkulnya dan menyeretnya keluar dari perpustakan.

Ah untung saja, Yongguk sudah sempat melihat name tag gadis tadi, lumayan, pertemuan tadi membuat Yongguk percaya, Cinta pada pandangan pertama itu ada.