Diam Diam memperhatikanmu

7 2 0
                                    

Setelah sekian lama kita chating, kita dekat aku mulai memperhatikanmu secara diam diam. Aku menatapnya di setiap pertemuan kita bahkan sering kali teman sekelasku mengejekku di hadapannya dan dia hanya tersenyum, namun aku takut. Takut alen temanku itu yang sering keceplosan memberitahu seniorku bahwa aku menyukainya. Dan hal yang aku takutkan itu terjadi alen keceplosan di depannya.
Di kelas~
Dia sedang memberikan materi kepramukaan, karna saat itu pramuka di wajibkan di sekolahku untuk kelas 7. Setelah memberikan materi, seniorku itu menanyakan apakah ada yang ingin di tanyakan. Tiba tiba alen bertanya
Alen : Ka kalo misalkan teman saya suka sama seniornya wajar gak?
Deva : wajar wajar aja sih
Alen : tuh nad dengerin
Me : alen ih apa sih?
Temen sekelas : cie wajar wajar aja tuh nad
Dan disitupun aku gugup setengah mati. Setelah kejadian itu aku malas bertemu dengannya, dalam artian malas malu.
Akupun mempunyai 4 sahabat. Yaitu dalfa, alen, pyna, zara. Keempat sahabatku itu tahu bahwa aku menyukai seniorku itu ditambah dengan pa adi guru eskul TIK kami yang tahu. Setiap eskul mereka selalu menanyakan tentang seniorku itu padaku. Suatu ketika saat seniorku itu ulang tahun, aku dan keempat sahabatku berniat memberi surprise, namun alen tidak ikut, di gantikan oleh iam dan arul. Aku bingung rumah seniorku itu dimana? Lalu aku kefikiran pada pa adi yang jelas jelas saudaranya, lalu akupun meminta bantuan pa adi.
Setelah sampai rumah pa adi, aku lupa beli lilin, dan aku meminta izin pada pa adi untuk membeli lilin ke depan. Saat membeli lilin aku bertemu dengan seniorku itu lalu aku dengan pyna pura pura tak melihatnya, selepas pulang beli lilin. Aku ingat pa adi pernah bilang bahwa rumah seniorku itu dekat mesjid, aku dan pyna pun lari larian di depan rumah yang ku kira rumah seniorku itu.
Lalu kamipun mempersiapan surprise, aku yang membawakan kue nya karna suruhan teman temanku dan pa adi. Setelah sampai rumahnya ternyata bukan rumah yang aku kira tadi, dia lama sekali keluar dan akhirnya dia keluar masih menggunakan seragam. Di saat dia meniup lilinnya, aku tak bisa henti hentinya menatapnya.

Aku dan Kamu tidak akan pernah menjadi kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang